Jumat, 29 Desember 2017

Love You (Chapter 10)

Author                   :         Choi Im Kim ^^


Main Cast              :         Im Chella (Chella), Kang Lian (Lian), Park Nina (Nina)


Cast                       :         Park Fanny (Fanny), Kim Eyli (Eyli), Kwon Riri (Riri), Lee Mona (Mona)Bangtan Boys (BTS), EXO And other cast..


Genre                     :         School Life, Romance, Friendship, Drama, Sad


Length                   :         Chaptered


Disclaimer             :         THIS FANFICTION IS MINE. MOHON UNTUK TIDAK MENGCOPY / MENGGANDAKAN / ME-REMAKE / MENCONTEK FANFICTION INI. THANK YOU ^^


Jangan lupa kritik dan sarannya yah ;) happy reading FF Lover’s \^0^/



MAAF KALAU KETEMU TYPO :D


-  LOVE YOU CHAPTER 10 –


Tiba saatnya istirahat. Sebagian besar siswa terlihat berjalan kearah kantin sekolah, sedangkan yang lain sibuk dengan urusan masing-masing. Sedangkan di tingkat 1-2 terlihat seorang yeoja yang biasa disapa dengan panggilan Fanny terlihat sibuk, bahkan dia menolak ajakan sahaba-sahabatnya untuk ke kantin. Dia sibuk menulis, salian pelajaran. Taehyung yang dari jauh melihat Fanny, berinisiatif mendekati yeoja itu. Diapun melangkah mendekati yeoja tersebut. Taehyung kini berdiri di sebelah tempat Fanny, Fanny yang merasa ada orang didekatnya itupun menoleh. Dia mendapati Taehyung yang sedang menatapnya sambil tersenyum.
 

“kamu tak makan?”tanya Taehyung
 

“ani, aku belum lapar!”jawab Fanny, dia kembali menulis. Taehyung tanpa permisi langsung duduk di samping Fanny, hal itu membuat Fanny mau tak mau kembali menatap Taehyung, Taehyung tersenyum, sedangkan Fanny hanya mengerjap-ngerjapkan matanya, dia sedikit terkejut karena baru kali ini dia duduk berdekatan dengan namja tampan itu. Namun tak lama kemudian, dia kembali menulis. Taehyung yang penasaran dengan apa yang ditulis Fanny, lebih memperkecil jarak di antara dirinya dengan yeoja itu. Taehyung mencoba melihat apa yang ditulis Fanny, hal itu membuat wajahnya semakin dekat dengan wajah Fanny. Taehyung berusaha melihat apa yang ditulis yeoja itu.
 

“apa yang kamu tulis?”tanya Taehyung
 

aku menulis sal....”perkataan Fanny tak dilanjutkan saat dirinya menoleh kesamping dan tanpa disengaja bibirnya dan bibir namja itu bersentuhan. Keduanya sontak membulatkan mata mereka secara bersamaan. DEG jantung keduanya memacu lebih cepat. Dengan cepat Fanny menarik wajahnya membuat tautan dibibir mereka terlepas. Yeoja itu terkejut bukan main, bahkan dia memegang bibirnya. Tanpa berkata, Fanny berdiri dari tempatnya kemudian berlari meninggalkan Taehyung yang juga terkejut itu. Namja itu mengerjap-ngerjapkan matanya.
 

yah Tuhan…hanya kata itu yang keluar dari mulutnya, dia tak bisa berkata lebih karena efek kaget yang luar bisa. Dia terlihat seperti orang bodoh sekarang, yah walaupun sebelumnya dia berlaku seperti orang bodoh. Beruntung hanya dirinya dan Fanny yang ada di kelas itu saat adegan itu terjadi.

***

Fanny berlari dengan cepat, dia terus berlari tanpa tahu kemana dia akan pergi. Bahkan dia sesekali bertabrakan dengan orang-orang dan itu membuat dirinya mendapat kata-kata ‘mutiara. Beberapa dari mereka juga menatapnya aneh, namun dia tak peduli. Sekarang pikirannya kalut.

Fanny POV
Yah Tuhan apa yang barusan terjadi
? Aku berciuman dengan Taehyung? Astaga itu ciuman pertamaku dan Taehyung yang mengambilnya! Eotteokae?. Aku terus berlari, terus berlari sampai mataku menangkap sosok yeoja yang kuyakini adalah Lian eonni.
 

“EONNI!!”ku panggil dia sambil berteriak. Aku tak peduli jika orang menatapku aneh sekarang. Lian eonni menoleh kearahku.
 

“omo Fanny-ya wae gurae? Kenapa kamu memanggilku sambil berteriak seperti orang kesetanan?”dia bertanya. Namun tak kujawab, karena airmataku lebih dulu mengalir. Lian eonni terbelalak kaget saat melihat airmataku. Tentu saja dia pasti kaget melihat aku datang dan langsung menangis.
 

“yah ada apa denganmu? Kenapa kamu menangis eoh?”tanyanya, dia memegang bahuku dan wajahku. Namun aku tak berniat menjawab karena air mataku masih betah mengalir tak mau berhenti.
 

“yah kamu membuatku takut Fanny-ya, uljimayo, jebal!”aku menarik nafas panjang lalu menatap kearahnya.
 

“eonni dia mengambil ciuman pertamaku eonni!”jawabku dan kembali menitihkan airmata. Rasanya malu sekali.
 

MWO? ciuman pertama? Siapa yang merebutnya?ku tundukkan kepalaku sambil terus menangis.
 

“yah Fanny-ya jawab aku! jangan diam saja!”akupun menatap dia kembali
 

“di..dia”aku terbata-bata karena tangisanku
 

“dia siapa?”tanya Lian eonni dengan alis bekerut
 

“Taehyung!”jawabku
 

“Taehyung? maksudmu Kim Taehyung?”aku mengangguk sebagai jawaban. Eonni terlihat terkejut saat tahu orang yang merebut ciuman pertamaku. Dia terlihat berfikir.
 

“biarkan saja, sekarang kamu berhenti menangis nde?!”aku terbelalak kaget, tak percaya dengan ucapannya, dia menyuruhku untuk membiarkan atau melupakan kejadian ini! Apa dia gila? dengan gampangnya dia menyuruh aku melupakan kejadian tadi, dia tak tahu kalau bagiku ciuman pertama itu sangat penting, karena aku berencana pada nantinya ciuman pertamaku hanya untuk suamiku, dan dia dengan gampangnya berkata seperti itu!
 

“yah kenapa kamu berkata seperti itu huh?”dengan kesal aku bertanya padanya
 

“ma..maksudku, tak usah mengingat itu lagi..”dengan cepat aku menyela ucapannya
 

“kamu pikir gampang melupakan kejadian tadi, aku menjaga bibirku hanya untuk suamiku nanti lalu kamu menyuruhku melupakannya?”dengan kesal aku bertanya padanya
 

“ssttt, pelankan suaramu, yang lain akan mendengarnya!”aku menatap kesekelilingku, dan benar saja semua orang sedang menatap kearah kami sekarang. Ya Tuhan ini menyebalkan sekali
 

“ini gara-gara kamu eonni, kamu menyebalkan sekali!”seruku kesal
 

“yah Tuhan, bukan begitu maksudku Fanny-ya, aku hanya ingin membujukmu saja!”katanya lagi. Dia menghembuskan nafas berat
 

aku tak tahu cara membujuk orang yang menangis, aku akan kalut kalau diperhadapkan dengan situasi seperti tadi makanya aku berkata hal konyol itu! mianhae”sesalnya, aku hanya diam. Tanpa merespon perkataannya.
 

“tapi Fanny-ya, apa kamu maksudku, apa jantungmu berdetak lebih cepat saat kamu.. eum maksudku saat kejadian itu berlangsung?”dengan spontan mataku membulat sempurna saat mendengar pertanyaannya itu. Bahkan pipiku kini terasa panas dan sialnya kejadian tadi terulang difikiranku.
 

“ah eonni kenapa kamu bertanya seperti itu huh? Kau tahu, pertanyaanmu itu membuat aku kembali mengingat kejadian tadi tahu!”aku memukul lengannya.
 

“akh, yah akukan hanya bertanya! Lagian aku hanya penasaran saja!”ujarnya, aku menatap kearah lain. DEG jantungku kembali berdetak kencang. Ada apa denganku? Kenapa jantungku berdetak dengan cepat saat kejadian itu kembali terulang difikiranku?

Author POV
Dilain tempat, seorang yeoja sedang asik memperhatikan seorang namja yang sedang melakukan gerak-gerakan secara cepat
dance-. Yeoja itu biasa disapa dengan sebutan Mona. Yeoja manis dengan rambut sebahu itu terlihat memperhatikan dengan seksama gerakan-gerakan namja itu. Dia dibuat terpesona oleh namja itu.
 

“yah Tuhan dia keren sekali!”gumamnya, tak sadar dia meremas pintu tempat latihan tersebut. Namja itu terlihat asik dengan dancenya sampai matanya menangkap sosok yeoja yang sedari tadi memperhatikan dirinya –Mona- lewat cermin di tempat latihannya. Diapun menghentikan dancenya, membuat Mona bingung. Nafas namja itu tak beraturan karena dirinya melakukan gerakan-gerakan yang cepat. Dia berbalik kemudian menatap Mona. Mona yang melihat itu, membulatkan matanya karena terkejut. Dengan spontan dirinya bergerak, ingin berbalik dan keluar namun yang terjadi dirinya atau lebih tepatnya kepalanya malah membentur sisi pintu ruangan tersebut.
 

“akh!”pekiknya sambil meringis
 

“omo”seru namja itu saat melihat Mona kejeduk sisi pintu. Dengan cepat namja itu berlari kearah Mona.
 

“neon gwenchana?”tanya namja itu terlihat khawatir. Sedangkan Mona yang tadinya meringis menahan sakit dikepalanya, kini terlihat seperti tak merasakan sakit karena menatap wajah namja itu dalam jarak yang cukup dekat. ‘yah Tuhan dia tampan sekali!”batin Mona. Tanpa sadar dia mengagah -terpesona-, membuat namja itu mengernyit dan mengibaskan tangannya didepan wajah yeoja tersebut.
 

“chogio, neo gwenchana?”untuk kesekian kalinya namja itu bertanya
 

hah? oh nan gwenchana J-Hope oppa”jawab Mona masih terpesona
 

“jeongmal?”tanya namja itu memastikan
 

“nde”jawab Mona masih betah menatap wajah yang sedikit berkeringat dihadapannya, maklum namja itu baru saja ngedance. Namja yang disapa dengan sebutan J-Hope itu bernafas lega.
 

“syukurlah, kalau begitu biar ku bantu kamu berdiri!”kata J-Hope sambil mengulurkan tangannya setelah dia berdiri. Mona menatap tangan itu ‘yah Tuhan, aku akan memegang tangan ini’batin Mona. Diapun meraih tangan tersebut. Kini keduanya berdiri bersama dan saling menatap satu dengan yang lain.
 

“apa yang kamu lakukan disini?”tanya J-Hope, kini Mona terbelalak ‘omo! apa yang harus ku jawab, tak mungkin aku menjawab kalau aku sedang mengikutinya atau aku menyukainya, mau taru dimana wajahku nanti? Ayo berfikir Mona-ya!’batin Mona
 

“a..aku..aku...”detak jantungnya semakin cepat, saat mata J-Hope memandangnya lekat-lekat ‘bernafas Mona, bernafas’batin Mona saat ditatap seperti itu, J-Hope dengan sabar menunggu jawaban Mona, sedangkan yeoja itu kesulitan menjawab.
 

“a..aku hanya..”yeoja itu mengelus tengkuknya.
 

“hanya apa?”tanya J-Hope, Mona terlihat berfikir
 

“aku hanya ingin...ingin.. ingin melihat dancemu oppa. Aku terkesan saat kamu melakukan dance diacara sekolah waktu lalu, dance kamu sangat bagus!”jawab Mona jujur, dia bahkan tersipu saat mengatakan itu.
 

“jeongmal? Ah gumawo.. tapi aku masih harus banyak berlatih, masih banyak yang lebih bagus dariku”ujar J-Hope sambil tersenyum, Mona lagi-lagi dibuat terpesona.
 

“eumm, bisakah aku melihatmu melakukan dance waktu itu?”Mona memberanikan diri untuk meminta, mungkin terdengar fanatic tapi yeoja itu sangat ingin melihat J-Hope menari seperti waktu itu.
 

“tentu saja, tapi ngomong-ngomong, apa kamu tak istirahat? Mengingat ini jam istirahat, mungkin kamu mau makan atau bersantai!”ujar J-Hope. Dengan cepat yeoja itu menggelengkan kepalanya.
 

“aniyo, tadi aku sudah makan”kata Mona, tentu saja yang satu ini dia berbohong, karena saat alarm berbunyi menandahkan waktu istirahat, yeoja itu langsung keruangan itu tanpa makan dulu. Bahkan dia berbohong pada sahabat-sahabatnya, tentu saja hanya untuk melihat J-Hope.
 

“baiklah kalau begitu”kata J-Hope kemudian melangkah kearah tempatnya tadi. Sedangkan Mona, yeoja itu mengambil tempat yang tak jauh dari J-Hope. Dancepun dilakukan, Mona terus memperhatikan J-Hope dan terus terpesona. ‘dia keren sekali’batin Mona, matanya berbinar-binar saat menatap J-Hope.

***

Kelima namja tampan + satu yeoja cantik nan populer sedang asik duduk di kantin, tak jarang keenam orang itu tertawa. Sedangkan tak jauh dari mereka terlihat ketiga yeoja cantik duduk sambil berbincang.
 

“Eyli-ya apa kamu masih bertengkar dengan Jimin-oppa?”tanya Riri. Yang ditanya hanya memutar bola matanya. Dia sedang malas sekarang membahas sesuatu yang berkaitan pacarnya itu.
 

“gak tau ah, gelap”jawab Eyli malas. Dia memainkan sedotan putih yang dipakainya untuk minum tadi.
 

“kenapa kalian bertengkar eoh? Bukannya kemarin kalian pulang bersama, perasaan kalian damai-damai aja, kenapa tiba-tiba bertengkar?”tanya Riri, dia terlihat antusias. Sedangkan Eyli menatap Riri datar.
 

“dia melupakan tanggal jadian kami dan itu sangat menyebalkan. Kamu tahu, dia menyepelekan hal yang sangat penting itu! ah menyebalkan!”jawab Eyli mencurahkan isi hatinya, Riri mangut-mangut ‘pantas saja moodnya seperti ini’batin Riri, dia tak mau bertanya lagi, melihat ekspresi Eyli sekarang. Riri menoleh kearah Chella, yeoja itu dari tadi hanya diam. Tumben sekali dia diam, pikir Riri. Riri menatap Chella, dia mengikuti arah pandangan yeoja itu. ‘pantas saja dari tadi dia diam, ternyata menguntit pangerannya!’batin Riri. Dia kembali menatap kearah Chella, detik selanjutnya.
 

“hya!”seru Riri sambil memukul meja, membuat Chella terlonjat kaget, bukan hanya Chella bahkan Eyli juga.
 

“yah Riri-ya kamu bikin kaget!”seru Chella dan Eyli bersamaan, melihat itu membuat Riri terkekeh
 

“makanya, kalian jangan kebanyakan melamun! Jadinya gini kan!”ujar Riri. Chella dan Eyli mengernyitkan hidung mereka karena kesal.
 

“ah, aku haus!”ujar Riri tiba-tiba
 

“bukannya kamu sudah minum?”tanya Chella heran, padahal jelas-jelas tadi dia melihat Riri memesan minuman.
 

entahlah aku merasa haus sekarang, changkaman!”jawab Riri, dia berdiri dari duduknya kemudian berjalan kearah tempat pesan minuman serta makanan. Namun sialnya, belum sampai di tempat tujuan, tanpa sengaja dia bertabrakan dengan yeoja dan itu membuat minuman yang dipegang yeoja tersebut tumpah mengenainya baju Riri dan dirinya.
 

“YAH APA KAMU TAK PUNYA MATA HUH, JALAN TUH YANG BENAR, KAMU MEMBUAT SERAGAMKU BASAH BODOH?!”teriak yeoja itu kesal. Riri yang tadinya membersihkan bajunya yang tertumpah minuman itu kini mengalihkan tatapannya pada yeoja yang bertabrakan dengannya.
 

“MWO BODOH? KAMU YANG BODOH, JALAN TAK LIHAT-LIHAT MALAH NYALAIN ORANG!”teriak Riri takkalah kesal. Semua yang ada disitu melihat kearah mereka berdua.
 

“APA KATAMU?”yeoja itu menatap Riri berapi-api
 

“SEHARUSNYA KAMU MEMINTA MAAF BUKANNYA MEMBENTAKKU!”seru Riri
 

“SIALAN KAU!”dengan cepat yeoja itu menjambak rambut panjang Riri, tak ingin kalah, Riri menjambak balik rambut yeoja itu. Chella dan Eyli yang melihat itu dengan cepat berdiri dan berlari kearah dua yeoja yang sedang berkelahi itu. teman-teman dari yeoja itu juga berlari kearah mereka. Namun belum sampai di tempat teman mereka –Riri dan yeoja yang bertabrakkan dengannya-, seorang namja berlari mendahului teman-teman dari kedua yeoja itu- kearah mereka berdua.
 

“YAH HENTIKAN!”seru namja itu. Eyli dan Chella seketika berhenti di tempat mereka.
 

“Jimin-oppa!”ujar Eyli, yeoja itu terkejut melihat namjachingunya memisahkan kedua orang yang sedang bertengkar itu. Chella menatap Eyli yang masih terkejut ‘astaga akan ada perang setelah ini!’batin Chella, dia kembali menatap Riri yang sedang berkelahi itu.
 

“HEI HENTIKAN”teriak Jimin dan akhirnya kedua yeoja itu berhenti dari kegiatan jambak-menjambak itu. Keadaan yeoja-yeoja itu sangat mengenaskan –berantakkan-.
 

“KALIAN APA-APAIN SIH BERKELAHI SEPERTI ANAK SD SAJA!”seru Jimin, Riri mengatur nafasnya yang tak beraturan, begitu juga dengan yeoja yang bertengkar dengannya.
 

“DIA YANG CARI MASALAH!”seru yeoja itu sambil menunjuk wajah Riri.
 

“MWO? JELAS-JELAS KAMU YANG DULUAN!”seru Riri membelah diri
 

“KALAU KAMU TAK MENABRAKKU, INI TAKKAN TERJADI, DASAR BODOH!”teriak yeoja yang bertabrakkan dengan Riri.
 

“KAMU YANG BODOH!”seru Riri, mendengar itu yeoja yang berkelahi dengan dirinya kembali menjambak rambutnya dan aksi jambak-menjambak kembali terjadi.
 

“HENTIKAN!”seru Jimin kembali memisahkan kedua orang itu. Kedua yeoja itu kembali berhenti.
 

“berhenti atau aku laporkan pada bagian kesiswaan? Kalian tahukan dia sana ada ketua dan sekertaris osis, kalau kalian tak juga berhenti maka aku akan menyuruh mereka melaporkan kalian kebagian kesiswaan!”ancam Jimin sambil menunjuk kearah sahabat-sahabatnya yang sedang menatap kearah mereka sekarang. Bukan hanya mereka, bahkan seluruh pengunjung kantinpun sedang menatap kearah mereka.
 

“joah, ingat ini baik-baik urusan kita belum kelar arra!”ancam yeoja itu sambil menunjuk kearah Riri dengan tatapan tajam. Riripun tak kalah tajam menatap yeoja itu. Yeoja itu beranjak pergi, disusul oleh teman-temannya.
 

“YEH SIAPA TAKUT!”seru Riri tak takut dengan ancaman yeoja tadi.
 

“tenanglah Riri-ya!”kata Jimin sambil memegang lengannya
 

“tapi yeoja itu keterlaluan oppa!”ujar Riri tak terima, dia masih sangat marah.
 

“sudah lupakan itu, lebih baik kita urus luka bekas cakarang dipipimu”kata Jimin, refleks Riri memegang pipinya
 

“ada luka dipipiku oppa?”tanya Riri memastikan, Jimin mengangguk
 

“makanya lebih baik kita urus lukamu dulu!”jawab serta usul Jimin
 

“baiklah!”kata Riri menyetujui, kedua orang itu meninggalkan kantin menuju ke UKS. Eyli yang melihat itu membalakkan matanya, dia tak percaya namjachingunya merangkul sahabatnya sendiri.
 

“ige mwoya? Dia merangkul Riri!”tutur Eyli lumayan shock, Chella dengan cepat mengelus lengan Eyli
 

“sudahlah Eyli, namjachingumu hanya membantu Riri, lagian Riri sedang terluka! Kamu lihat sendirikan tadi!”kata Chella menenangkan.
 

“tapikan...”
 

“jangan berfikir yang tidak-tidak Eyli-ya, Riri sahabat kita, percayalah! Lebih baik kita sekarang menyusul mereka!”Chella dengan cepat menyelah ucapan Eyli, karena kalau tidak maka Eyli akan terus berprasangkah buruk. Eylipun hanya diam tak melawan saat dirinya ditarik Chella mengikuti Riri dan Jimin.




To Be Continue :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar