Author : Choi Im Kim
^^
Main
Cast : Im Chella (Chella),
Kang Lian (Lian), Park Nina (Nina)
Cast : Park Fanny (Fanny), Kim
Eyli (Eyli), Kwon Riri (Riri), Lee
Mona (Mona), Bangtan Boys (BTS),
EXO And other cast..
Genre : School Life, Romance,
Friendship, Drama, Sad
Length : Chaptered
Disclaimer : THIS FANFICTION IS MINE. MOHON UNTUK TIDAK MENGCOPY
/ MENGGANDAKAN / ME-REMAKE / MENCONTEK FANFICTION INI.
THANK YOU ^^
JENG
JENG JENG, Hello FF Lover’s, author comeback dengan FF LY Chapter 11 yuhuuu~
\^0^/ jika ada yang menantikan chapter ini maka berbahagialah mereka :D,
langsung saja… tapi ingat yah JANGAN MENCURI KARYA ORANG, JADILAH PEMBACA YANG
MENGHARGAI KARYA PENULIS DENGAN TIDAK MENCONTEKNYA :) so happy reading FF Lover’s
;)
MAAF KALAU KETEMU TYPO’ :D
- LOVE YOU CHAPTER 11 –
Di ruang Dance Mona dan J-Hope terlihat berbincang-bincang, keduanya sedang duduk di tempat duduk yang ada di ruangan tersebut
“oppa apa oppa ada keinginan ikut lombah?”tanya Mona sekedar basa-basi, J-Hope tersenyum.
“aku belum berfikir mengikuti lomba! dance hanya hobiku, aku belum berfikir untuk mengikuti lombah!”jawab J-Hope.
“aku yakin, jika oppa ikut lombah pasti oppa menang!”ujar Mona sambil tersenyum. J-Hope membalas senyuman Mona
“gumawo Mona-ssi”kata J-Hope. Mona mengangguk. Tiba-tiba suasana menjadi hening. Kedua orang itu tenggelam dalam fikiran masing-masing.
“eumm lebih baik kita pergi dari sini!”kata J-Hope mengusul, mengingat keadaan yang mulai aneh
“oppa mau kemana?”tanya Mona saat melihat J-Hope berdiri.
“kantin”jawab J-Hope sambil mengemasi beberapa benda yang dibawanya
“apa aku bisa ikut?”tanya Mona ikut berdiri, membuat J-Hope mengernyitkan dahinya sambil menatap Mona
“buat apa?”tanya namja itu setelah mengemasi bawaannya
“aku ingin makan, mungkin kita bisa pergi bersama mengingat arah yang kita tuju sama!”jawab Mona
“tapi bukannya tadi kamu bilang kamu sudah makan?”tanya J-Hope lagi masih tak mengerti, mendengar itu Mona membulatkan matanya, sadar kalau dia salah bicara
“i..itu, aku kebetulan merasa lapar lagi, jadi aku ingin makan juga!”jawab Mona 100% bohong, padahal yang sebenarnya dia sama sekali belum makan. J-Hope terlihat sedikit terkejut dengan jawaban Mona itu
“bisa yah begitu? Wow, baiklah kalau begitu, kajja!”kata J-Hope kemudian berjalan lebih dulu ‘aku tak bisa membayangkan berapa kali dia makan dalam sehari, sungguh yeoja yang unik’pikir J-Hope ‘kau memalukan sekali Mona-ya’batin Mona, keduanya meninggalkan ruangan tersebut.
***
Jungkook berjalan menyusuri koridor sekolahnya, yeoja-yeoja yang melihat namja itu lewat histeris mengingat mereka sangat mengaguminya, sedangkan Jungkook hanya cuek. Dia tak ingin tersenyum ataupun sekedar menatap yeoja-yeoja itu, menurutnya jika dia membalas hanya akan membuat suasana lebih gila mengingat tingkah yeoja-yeoja itu hampir sama dengan orang yang gila saat melihatnya. Jungkook melenggang cuek dengan earphonne bertengker ditelinganya, sebenarnya tak ada yang didengarnya, entah mengapa dia hanya ingin memakai benda tersebut tanpa mendengar lagu. Sedangkan dari arah berlawanan, dua orang yeoja berjalan. Kedua yeoja itu terus berjalan sampai salah satu dari mereka menatap kearah Jungkook yang berjalan kearah mereka. DEG jantung yeoja itu memacu lebih cepat dari biasanya. Lagi-lagi dia dibuat terpana dengan sosok Jungkook itu. ‘astaga dia tampan sekali’batin yeoja itu. jarak mereka semakin dekat, namun namja itu tak sedikitpun menatap kedua yeoja yang berjalan kearahnya itu SRET langkah ketiga orang itu terhenti saat kancing jas –dibagian tangan- Jungkook dan salah satu dari kedua yeoja itu tanpa sengaja saling bertautan. Jungkook dan yeoja itu sama-sama menatap kearah tangan mereka yang bertautan karena kancing jas mereka. Untuk kedua kalinya, mereka sama-sama menatap satu sama lain. Jungkook menatap tajam yeoja itu.
“apa-apaan ini huh?”tanya Jungkook tajam membuat yeoja itu menelan ludahnya sangking kagetnya.
“a..aku juga tak tahu kenapa ini bisa nyangkut!”jawab yeoja itu gugup, sahabat dari yeoja itu hanya diam tak berniat angkat suara.
“cih~”Jungkook berdecak kesal. Keduanya berusaha melepaskan tautan tersebut, namun tak ada yang bisa.
“sialan, kenapa tak lepas juga!”kesal Jungkook. DEG kata-kata Jungkook membuat yeoja itu merasa sakit dihatinya, seperti tertusuk pisau. Dia tak berani menatap Jungkook, dia lebih memilih melepaskan kancing tersebut, namun tak kunjung lepas SRET dengan kasar Jungkook menarik tangannya, membuat kancing mereka tercabut. Yeoja itu menatap Jungkook kaget, dia tak menyangkah jika Jungkook akan melakukan hal itu, sedangkan Jungkook hanya menatap dingin yeoja itu lalu beralih kearah kancing jasnya yang kini berada di lantai. Tanpa berkata apapun, Jungkook langsung meninggalkan kedua yeoja itu. Yeoja itu terdiam, dia tak menyangkah jika Jungkook akan merusak kancingnya hanya untuk menghindari dirinya.
“Lian eonni, gwenchana?”tanya sahabat yeoja itu, yeoja yang kerap kali dipanggil Lian itu hanya diam.
“eonni..!”panggil sahabat Lian, Lian menghembuskan nafas berat.
“gwenchana!”jawab Lian lirih, matanya mulai berkaca-kaca saat menatap Jungkook yang semakin menjauh itu
***
Mona dan J-Hope berjalan menuju kantin sekolah. Keduanya berjalan dalam diam. Setelah beberapa menit keduanya sampai di kantin. J-Hope terlihat mencari sesuatu, dia celingak-celinguk sampai sesuatu yang dicarinya itu dapat.
“itu mereka, aku kesana nde!”kata J-Hope pamit kemudian berjalan meninggalkan Mona
“huh?”melongoh saat namja itu berjalan meninggalkannya.
“kupikir dia akan mengajakku!”ujar Mona mengpoutkan bibirnya, dengan malas yeoja itu berjalan kearah tempat makanan
***
@UKS... Jimin mengoleskan obat yang sebelumnya ditaruh dikapas kepipi Riri. Riri sesekali meringis. Akhirnya acara obat-mengobati itu selesai. Riri duduk di tempat tidur sedangkan Jimin berdiri sambil menatapnya
“apa masih nyeri?”tanya Jimin memastikan
“sedikit, gumawo oppa!”jawab Riri serta berterima kasih. Keduanya saling tersenyum.
“syukurlah”ujar Jimin. Kini keduanya terdiam. Suasana heningpun terjadi.
“eum Riri-ya, apa hubunganmu dengan Bambam baik-baik saja?”tanya Jimin berhati-hati, Riri menatap kearahnya.
“hmm, hubungan kami baik-baik saja kok oppa! Eum, bagaimana dengan kalian –Jimin dan Eyli-?”tanya Riri, walaupun dia tahu, hubungan antara Jimin dengan Eyli sedang tak baik sekarang, namun dia tetap bertanya. Hanya sebagai penghilang kecangguan diantara mereka.
“ah hubungan kami baik-baik saja!”jawab Jimin sambil tersenyum, membuat kedua matanya hampir tak terlihat.
“jeongmalyo?”tanya Riri memastikan.
“nde, kami baik-baik saja!”jawab Jimin, tentu saja berbohong. ‘kau berbohong oppa!’batin Riri.
“syukurlah!”ujar Riri. Jimin tersenyum. ‘baik dari mana, tadi saja kami baru bertengkar!’batin Jimin.
“emm oppa, lebih baik kita pergi sekarang! Lagian lukaku sudah diobati!”kata Riri
“ah nde, kajja!”kata Jimin menyetujui, keduanya berdiri.
“AKH!”baru saja ingin melangkah, tiba-tiba Riri menjerit membuat Jimin mau tak mau menatap kearahnya.
“Riri-ya waeyo?”tanya Jimin panik
“mataku oppa, sepertinya ada yang masuk(?) dimataku, akh perih!”jawab Riri sambil mengucek-ngucek matanya.
“yah jangan dikucek, sini!”kata Jimin mengingatkan
“ah appo!”seru Riri sambil menutup matanya.
“sini, buka matamu!”suruh Jimin saat kedua tangannya menangkup wajah Riri. Riri dengan susahpaya membuka matanya.
“diamlah, Jangan bergerak!”perintah Jimin. Kemudian dia mendekatkan wajahnya kearah Riri, lalu meniup mata Riri itu. dia melakukannya berulang kali.
“JIMIN OPPA!”tiba-tiba sebuah suara menginstrupsi kegiatan mereka. Keduanya serempak menatap kearah suara tersebut. Riri yang memunggungi pintuh itu menoleh kebalakang untuk melihat siapa yang tiba-tiba berteriak itu.
“Eyli-ya!”ujar Riri & Jimin terkejut secara bersama-sama
***
Lian & Fanny berjalan kearah kantin. Mereka berdua berjalan dalam diam, mengingat kejadian barusan Fanny memutuskan untuk diam tak ingin mengeluarkan suara yang mungkin lebih membuat sahabatnya sakit hati pikir Fanny. Keduanya terus berjalan kearah kantin. Beberapa detik kemudian, tanpa dikomando Fanny menghentikan langkahnya saat matanya menangkap sosok yang namja yang tak ingin dilihatnya -untuk saat ini-.
Fanny POV
DEG!! Yah Tuhan kenapa namja ini ada disini! Ku telan ludahku dengan susah payah. Haish kenapa tubuhku tiba-tiba tak bisa digerakan? Ya Tuhan, Fanny-ah move, now!! SIAL-SIAL-SIAL dia menatapku, mati aku, aku harus bagaimana sekarang? Aku menatap kearah lain.
“hai!”kudengar Jin sunbae menyapa kami.
“hai!”dan tentu saja Lian eonni yang membalasnya, sedangkan aku? Jangan ditanya lagi, kalian pasti tahu bagaimana jika berada diposisiku sekarang, bertemu dengan namja yang merebut ciuman pertamamu disaat kamu lapar. Kalian pasti bisa membayangkan bagaimana sulitnya berada diposisiku sekarang!
“mau kekantin yah?”apakah dia harus bertanya saat melihat kami berjalan menuju kantin?
“nde, kami ingin ke kantin sekarang Taehyung-ssi!”tiba-tiba kejadian tadi terbayang lagi. Tanpa perlu menunggu lama, pipiku mulai terasa memanas. Sial, kuyakin pipiku semerah tomat yang biasa eomma beli dipasar.
“kami baru saja dari kantin!”siapa yang tanya? sungguh namja yang aneh!
“ah nde, sepertinya kami tahu karena kalian baru saja dari arah sana!”kata eonni sambil menunjuk kearah kantin.
“benar sekali!”ku lihat dia terkekeh. DEG!! Astaga ada apa dengan jantungku eoh? Kenapa akhir-akhir ini sering deg-degan? Apa mungkin pengaruh cuaca? mungkin!
“kalau begitu kami permisi mau kekantin!”keputusan yang bagus! Setelah berpamitan, aku dengan cepat berjalan lebih dulu dari eonni. aku tak bisa lama-lama, karena kalau itu terjadi, mungkin aku bisa jantungan!
Author POV
“yah changkaman!”kata Lian dengan volume suara lebih tinggi saat Fanny yang berjalan lebih dulu dan meninggalkan dirinya. Seokjin & Taehyung menatap kearah belakang, melihat Lian dan Fanny yang semakin menjauh.
“sepertinya dia gugup!”kata Seokjin tanpa melepaskan pandangannya dari Fanny, Taehyung yang mendengar itu dengan cepat menatap Seokjin.
“nugu?”tanya Taehyung tak mengerti
“siapa lagi kalau bukan yeoja yang baru saja kau rebut ciumannya!”jawab Seokjin dengan smirk diwajahnya saat menatap Taehyung. Taehyung terlihat merona saat mendengar kata ciuman. Yah Seokjin tahu kalau Taehyung dan yeoja tadi -Fanny- tak sengaja berciuman. Itu bisa disebut kecelakaan yang cukup menyenangkan pikir Seokjin. Tiba-tiba kejadian tadi terulang dipikirannya. Saat Taehyung dengan wajah panik datang ke kelasnya dan menceritakan padanya apa yang dialami namja itu.
“yah changkaman!”kata Lian dengan volume suara lebih tinggi saat Fanny yang berjalan lebih dulu dan meninggalkan dirinya. Seokjin & Taehyung menatap kearah belakang, melihat Lian dan Fanny yang semakin menjauh.
“sepertinya dia gugup!”kata Seokjin tanpa melepaskan pandangannya dari Fanny, Taehyung yang mendengar itu dengan cepat menatap Seokjin.
“nugu?”tanya Taehyung tak mengerti
“siapa lagi kalau bukan yeoja yang baru saja kau rebut ciumannya!”jawab Seokjin dengan smirk diwajahnya saat menatap Taehyung. Taehyung terlihat merona saat mendengar kata ciuman. Yah Seokjin tahu kalau Taehyung dan yeoja tadi -Fanny- tak sengaja berciuman. Itu bisa disebut kecelakaan yang cukup menyenangkan pikir Seokjin. Tiba-tiba kejadian tadi terulang dipikirannya. Saat Taehyung dengan wajah panik datang ke kelasnya dan menceritakan padanya apa yang dialami namja itu.
~Flashback~
Taehyung berlari menyusuri koridor
sekolahnya. Berlari terus, sampai langkahnya terhenti di depan kelas
2-1. Tanpa berfikir panjang, namja tampan itu
masuk ke kelas tersebut.
“JIN HYUNG~”dengan keras Taehyung berteriak memanggil nama sahabatnya itu. Seluruh isi kelas itu tiba-tiba menghentikan kegiatan mereka saat Taehyung berteriak dengan suara yang tidak biasa. Namja yang namanya baru diteriaki itu mengernyitkan dahinya ‘ada apa dengan anak ini?’batin Seokjin.
“yah Kim Taehyung waegurae?”tanya Seokjin dengan volume suara yang ditinggikan namun tak berteriak. Taehyung dengan cepat berlari kearah Seokjin yang sedang menatapnya aneh.
“hyung!”Taehyung dengan cepat memeluk tubuh Seokjin dan menyembunyikan kepalanya didada namja yang dipanggilnya hyung itu. Semua siswa menatap aneh kearah mereka –TaeJin-
“YAKH LEPASKAN!”teriak Seokjin sambil mendorong Taehyung sampai namja itu melepaskan pelukannya. Taehyung memasang ekspresi sedih. Membuat Seokjin mengernyit tak mengerti.
“yah kamu kenapa eoh, datang teriak-teriak seperti orang gila yah walaupun aku tahu ada yang tak beres dengan dirimu, kemudian memelukku dan memasang ekspresi seperti itu? Menakutiku saja!”tutur Seokjin panjang lebar, Taehyung dengan cepat meraih tangan Seokjin dan meletakan tangan namja itu dipipinya.
“hyung tampar aku sekarang!”surunya membuat Seokjin dengan cepat menarik tangannya kembali dengan mata terbelalak.
“neo michiseo”seru Seokjin heran
“JIN HYUNG~”dengan keras Taehyung berteriak memanggil nama sahabatnya itu. Seluruh isi kelas itu tiba-tiba menghentikan kegiatan mereka saat Taehyung berteriak dengan suara yang tidak biasa. Namja yang namanya baru diteriaki itu mengernyitkan dahinya ‘ada apa dengan anak ini?’batin Seokjin.
“yah Kim Taehyung waegurae?”tanya Seokjin dengan volume suara yang ditinggikan namun tak berteriak. Taehyung dengan cepat berlari kearah Seokjin yang sedang menatapnya aneh.
“hyung!”Taehyung dengan cepat memeluk tubuh Seokjin dan menyembunyikan kepalanya didada namja yang dipanggilnya hyung itu. Semua siswa menatap aneh kearah mereka –TaeJin-
“YAKH LEPASKAN!”teriak Seokjin sambil mendorong Taehyung sampai namja itu melepaskan pelukannya. Taehyung memasang ekspresi sedih. Membuat Seokjin mengernyit tak mengerti.
“yah kamu kenapa eoh, datang teriak-teriak seperti orang gila yah walaupun aku tahu ada yang tak beres dengan dirimu, kemudian memelukku dan memasang ekspresi seperti itu? Menakutiku saja!”tutur Seokjin panjang lebar, Taehyung dengan cepat meraih tangan Seokjin dan meletakan tangan namja itu dipipinya.
“hyung tampar aku sekarang!”surunya membuat Seokjin dengan cepat menarik tangannya kembali dengan mata terbelalak.
“neo michiseo”seru Seokjin heran
“ani, jebal hyung”Taehyung memohon
“serius?”tanya Seokjin memastikan. Taehyung mengangguk sebagai jawaban. PLAK Seokjinpun menampar pipi Taehyung. namun tak terlalu keras. Membuat Taehyung menatapnya kaget dengan tangan memegang pipi.
“hyung kenapa kau menamparku eoh?”tanya Taehyung sambil menatap Seokjin tak percaya. Membuat Seokjin memutar bola matanya.
“kamu yang menyuruhku bodoh! Aigoo anak ini!”kata Seokjin gemas.
“ah nde, aku lupa!”kata Taehyung sambil terkekeh.
“lalu kenapa kamu kemari, ada apa?”tanya Seokjin. Taehyung seketika menegang, membuat Seokjin mengernyitkan dahinya untuk kesekian kalinya, jika dia melakukan itu lagi mungkin dia akan terlihat tua karena kerut didahinya akibat terlalu sering mengernyit.
“eumm ak..aku tadi, tadi aku!”kata Taehyung gagap
“bicara yang jelas supaya aku mengerti jangan aku tadi-tadi aku saja!”kata Seokjin tak sabar.
“yah sabar, aku juga harus susun kata-kata dulu. Apa hyung pikir gampang ngejelasin kejadian tadi huh!”kata Taehyung sedikit kesal.
“kejadian? Kejadian apa sih?”tanya Seokjin tak mengerti.
“biarkan aku berfikir untuk menyusun kata-kata dulu!”Taehyung memerintah. Seokjin menatap malas Taehyung, dengan satu tangan dia menopang dagunya, menunggu kata-kata Taehyung itu tersusun. Taehyung menarik nafas kemudian menatap Seokjin serius, sedangkan Seokjin, dia menatap Taehyung dengan ekspresi datar.
“hyung..”panggil Taehyung dengan suara rendahnya
“hmmm”jawab Seokjin sambil terus menatap datar Taehyung.
“aku mencium yeoja tadi!”kata Taehyung dengan volume suara yang direndahkannya, namun masih bisa didengar Seokjin.
“MWO?”Seokjin memekik, dia kaget bukan main, sampai membuat Taehyung terlonjat dari duduknya. Bukan hanya itu, bahkan sebagian siswa yang masih berada di kelas itu menatap kearah mereka.
“aigoo, hyung suara mu melengking sekali! Bahkan suara eommaku tak semelengking itu saat kaget!”ujar Taehyung sambil menggosok-gosok telinganya. BUK tak membutuhkan waktu lama, pukulan ringan mengenai lengan Taehyung saat kata-kata itu meluncur dengan spontan dari mulut seksinya itu.
“sialan kau!”kata Seokjin tersinggung.
“akh sakit hyung!”seru Taehyung meringis..
“makanya jaga ucapanmu itu”kata Seokjin mengingatkan.
“eh ngomong-ngomong, bagaimana bisa kamu mencium yeoja? Dan siapa yeoja yang bernasib sial dicium olehmu?”tanya Seokjin melanjutkan.
“bernasib sial katamu hyung? Yah neo michin!”seru Taehyung tak terima.
“ah bukan begitu, maksudku benasip setengah beruntung! Itu maksudku”tutur Seokjin menyengir.
“itu sama saja”ujar Taehyung dengan ekspresi datar
“mian, katakan siapa yeoja itu huh?”tanya Seokjin mengalihkan pembicaraan
“di..dia”kata Taehyung terbata-bata
“yakh cepat katakan, kamu membuatku penasaran!”seru Seokjin tak sabar
“nde..nde, namanya Fanny, Park Fanny!”jawab Taehyung
“Fanny? Park Fanny! Nugu?”tanya Seokjin, Taehyung membulatkan matanya tak percaya.
“aigoo hyung, Fanny, sekelas denganku! Park Fanny, yeoja yang sering bersama dengan teman kelasmu, Chella dan Lian!”jawab Taehyung menjelaskan.
“oh dia, yeoja yang sering kamu ceritakan itu! ah aku ingat sekarang.. aigoo Taehyung-ah bagaimana bisa kamu menciumnya eoh? Apa kalian sudah pacaran?”tanya Seokjin kepo.
“aniyo, kami belum pacaran. Aku tadi tak sengaja menciumnya, saat dia menulis sesuatu, entah apa itu. aku hanya ingin tahu apa yang ditulisnya, yah aku mendekat, mencoba melihat apa yang ditulisnya, saat aku bertanya apa itu, dia menatapku sambil menjawab. Tapi tak dilanjutkan karena kami tak sengaja, maksudku, bibir kami tak sengaja menempel! Yah seperti itu!”jawab Taehyung panjang-lebar menjelaskan sambil tersipu. Seokjin melongoh mendengar penjelasan Taehyung barusan. Dia kemudian menggelengkan kepalanya.
“waw, aku bisa membayangkan itu! aigoo, kamu sekarang sudah berciuman!”ujar Seokjin masih shock.
“eih, bukannya kamu juga sudah pernah berciuman hyung, jadi jangan berkata seperti hanya aku saja yang pernah berciuman!”kata Taehyung tak terima.
“eish, jangan bicarakan tentang itu disini, kalau ada yang mendengar, aku pastikan mulutmu itu tak bisa dipakai lagi!”ancam Seokjin. Taehyung sedikit bergidik mendengarnya, yah walaupun dia tahu namja itu takkan mungkin melakukan hal tersebut.
“kau menyeramkan hyung!”ujar Taehyung sambil menatap takut Seokjin.
~Flashback
END~
“isshh, jangan becarakan itu di tengah jalan hyung, nanti ada yang mendengarnya!”kata Taehyung mengingatkan, Seokjin hanya menjulurkan lidahnya, kemudian berjalan meninggalkan Taehyung.
“yah hyung!”seru Taehyung kesal.
***
“KALIAN KETERLALUAN!”Eyli berteriak emosi. Dengan cepat Eyli berlari keluar UKS, padahal yeoja itu baru saja sampai. Dan tentu saja yeoja itu melihat kejadian barusan, dengan posisi Riri membelakanginya jadi dia berasumsi kalau sahabatnya itu sedang berciuman dengan namjachingunya. Dan tentu saja itu suatu kesalah-pahaman, karena yang sebenarnya Jimin hanya membantu Riri.
“EYLI-YA!”ketiga orang itu –Chella, Jimin dan Riri- serempak berseru memanggil nama yeoja yang baru saja berlari. Chella yang berdiri di depan pintuh itu bersama-sama dengan Eyli tadi, berlari menyusul sahabatnya itu. Jimin dan Riri tentu saja ikut menyusul yeoja itu. Namun tentu saja, kekuatan namja itu lebih besar dari yeoja jadi Jimin melewati Chella dengan cepat dan mengejar yeojanya. Chella yang melihat itu, langsung berhenti. Riri yang berada di belakangnya berlari kemudian berhenti di sampingnya lalu bertanya dengan ekspresi khawatir:
“eonni Eyli kemana?”Chella menatap Riri dengan pandangan yang tak bisa diartikan.
“aku tak tahu!”jawab Chella dengan nada suara dingin.
“eonni..”panggil Riri lirih. Namun Chella tak menjawab, dia lebih memilih menghirup udara sebanyak-banyaknya mengingat dia membuang oksigen cukup banyak karena berlari.
“eonni kamu marah?”tanya Riri yang merasa dirinya diacuhkan. Chella menatap Riri tepat dimanik mata yeoja itu, membuat Riri diam.
“seharusnya pertanyaan itu bukan untukku, melainkan untuk Eyli!”jawab Chella tegas
“eon...”
“lebih baik kita menyusul mereka!”dengan cepat Chella menyelah perkataan Riri kemudian berjalan meninggalkan Riri yang masih mematung di tempatnya itu. Mata yeoja itu sekarang berkaca-kaca.
“eonni”yeoja itu bergumam sambil menatap Chella yang sedang berjalan lebih dulu.
“kalian salah paham”lanjutnya, kemudian setitik butiran bening meluncur dari ujung matanya.
***
Eyli berlari dan entah sejak kapan dia mulai menangis, yang pasti wajah yeoja itu sudah basah dengan air mata. Bahkan mata yeoja itu mulai memerah.
“KIM EYLI!!”sedangkan dari arah belakang, seorang namja sedang mengejarnya sambil memanggil namanya, namja itu adalah Jimin. Semua murid menatap kedua orang itu yang sedang berlari, mereka mulai berbisik-bisik, bertanya apa yang sedang terjadi pada sepasang kekasih itu. Eyli tak menjawab panggilan Jimin itu. Dia terus berlari tanpa memperdulikan namja yang sedang memanggilnya itu.
“EYLI-YA CHANGKAMANYO!!”untuk kesekian kalinya namja itu berteriak pada Eyli. Namun seakan tuli, yeoja itu terus saja berlari. Menyadari tak ada tanggapan dari yeoja itu, Jimin mempercepat larinya dan HAP Jimin dengan cepat menarik lengan Eyli saat dirinya berada di tepat di belakang yeoja itu. Hal itu membuat tubuh yeoja itu tertarik. Dengan kesal Eyli menatap dengan tajam Jimin.
“LEPASKAN AKU!”teriak Eyli dengan air mata yang tak berhenti. Jimin terbelalak kaget saat melihat keadaan yeojanya
“kumohon dengarkan aku dulu, kamu salah paham! Tadi itu ak...”
“DIAM KAU, AKU TAK MAU MENDENGAR APAPUN DARIMU. SEKARANG LEPASKAN TANGANKU!”Eyli menyelah perkataan Jimin dengan membentaknya.
“kumohon tenanglah!”pintah Jimin dengan ekspresi memohon.
“LEPASKAN AKU!”Eyli menolak dengan cara berteriak
“yah Tuhan Eyli, kumohon tenanglah! Apa yang terjadi tadi tak seperti apa yang kamu bayangkan, aku hanya membantunya saja!”kata Jimin menjelaskan.
“DENGAN CARA MENCIUMNYA? APA DENGAN CARA ITU KAU MEMBANTUNYA HAH? SIALAN KALIAN, LEPASKAN TANGANKU SEKARANG!”seru Eyli lalu menarik tangannya, namun Jimin tak mengindahkannya.
“KIM EYLI!”Jimin membentak Eyli, membuat yeoja itu terdiam dan terisak.
“AKU TAK MENCIUMNYA KIM EYLI, YAH TUHAN! AKU TAK MENCIUM RIRI TADI, DIA KELILIPAN DAN AKU HANYA MEMBANTU MENIUP MATANYA SAJA. TIBA-TIBA KAMU DATANG SAMBIL BERTERIAK DAN LARI BEGITU SAJA!”seru Jimin dengan emosi menjelaskan, Eyli yang di hadapannya hanya terisak.
“BOHONG!”balas Eyli sambil berteriak
“SUMPAH DEMI TUHAN AKU TAK BERBOHONG Eyli-ya, kumohon percaya padaku!”kata Jimin terlihat putus asa bahkan kalimat terakhir terdengar lirih. Eyli menundukkan kepalanya sambil terisak.
“aku tak percaya padamu ataupun Riri”seru Eyli saat menatap tajam Jimin.
“SEKARANG LEPASKAN TANGANMMPPHH!”mata yeoja itu membulat sempurna saat perkataanya tak dilanjutkan karena bibirnya dibungkam dengan bibir namja yang ada dihadapannya. Eyli mencoba memberontak namun dia tak mampu melawan tenaga namja yang jauh melebih tenaganya. Kini Eyli hanya diam, mengunci rapat bibirnya. Jimin mencengkram lengan Eyli, membuat yeoja itu mendapat sakit ganda. Pertama di hatinya dan kedua ditangannya. Air mata yeoja itu terus mengalir ‘kau jahat oppa’batin Eyli, dia terisak dalam diam.
To Be Continue :)
KYAAA akhirnya selesai juga
chapter ini \^0^/ mudah-mudahan berkenan dihati para pembaca, maaf jika
terdapat kesalahan dalam penulisan, author hanya manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan :’(, thankyou sudah meluangkan waktu untuk membaca FF ini,
kritik dan saran dibutuhkan :) sampai jumpa dichapter
selanjutnya ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar