Rabu, 24 Januari 2018

Love You (Chapter 12)

Author                   :         Choi Im Kim ^^


Main Cast              :         Im Chella (Chella), Kang Lian (Lian), Park Nina (Nina)


Cast                       :         Park Fanny (Fanny), Kim Eyli (Eyli), Kwon Riri (Riri), Lee Mona (Mona)Bangtan Boys (BTS), EXO And other cast..


Genre                     :         School Life, Romance, Friendship, Drama, Sad


Length                   :         Chaptered


Disclaimer             :         THIS FANFICTION IS MINE. MOHON UNTUK TIDAK MENGCOPY / MENGGANDAKAN / ME-REMAKE / MENCONTEK FANFICTION INI. THANK YOU ^^



JENG JENG JENG, Hello FF Lover’s, author comeback dengan FF LY Chapter 12 yuhuuu~ \^0^/ jika ada yang menantikan chapter ini maka berbahagialah mereka :D, langsung saja… tapi ingat yah JANGAN MENCURI KARYA ORANG, JADILAH PEMBACA YANG MENGHARGAI KARYA PENULIS DENGAN TIDAK MENCONTEKNYA :) so happy reading FF Lover’s ;)



MAAF KALAU KETEMU TYPO’S  :D




-  LOVE YOU CHAPTER 12 –




Di taman belakang sekolah, terlihat seorang yeoja sedang duduk sendiri, yeoja yang tak lain adalah Riri itu duduk dalam diam. Dia memandang kosong kedepan. Terbesit kembali ingatannya beberapa saat lalu.

~Flashback~
Chella dan Riri berlari mencari Eyli dan Jimin. Keduanya terus berlari sampai langkah mereka terhenti ketika mendengar teriakkan dari lorong sebelah kanan mereka. Dari suara tersebut, Chella dan Riri tahu siapa pemilik dari suara tersebut.
 

“DIAM KAU, AKU TAK MAU MENDENGAR APAPUN DARIMU. SEKARANG LEPASKAN TANGANKU!”
 

“kumohon tenanglah!”
 

“LEPASKAN AKU!”
Keduanya mengintip kearah lorong tersebut. Chella dan Riri saling bertatapan saat mendapati sepasang kekasih yang sedari tadi mereka cari.
 

“itu E..Eyli dan Jimin oppa bukan?”tanya Riri dengan ekspresi panik
 

“sepertinya begitu”jawab Chella dengan ekspresi yang sama. Keduanya kembali menajamkan pendengaran mereka.
 

“yah Tuhan Eyli, kumohon tenanglah! Apa yang terjadi tadi tak seperti apa yang kamu bayangkan, aku hanya membantunya saja!”
 

“DENGAN CARA MENCIUMNYA? APA DENGAN CARA ITU KAU MEMBANTUNYA HAH? SIALAN KALIAN, LEPASKAN TANGANKU SEKARANG!”
 

Sepasang kekasih itu kembali berbincang dengan volume suara yang tak biasa. Riri terkejut sama halnya dengan Chella, namun kedua orang tersebut hanya diam sambil terus mendengar .
 

“KIM EYLI!”.
 

“AKU TAK MENCIUMNYA KIM EYLI, YAH TUHAN! AKU TAK MENCIUM RIRI TADI, DIA KELILIPAN DAN AKU HANYA MEMBANTU MENIUP MATANYA SAJA. TIBA-TIBA KAMU DATANG SAMBIL BERTERIAK DAN LARI BEGITU SAJA!”
 

“KAU BERBOHONG!”
 

“SUMPAH DEMI TUHAN AKU TAK BERBOHONG Eyli-ah, kumohon percaya padaku!”
 

“aku tak percaya padamu ataupun Riri”
Riri menatap Eyli yang sedang menangis itu dengan mata berkaca-kaca bahkan dia menutup mulutnya. Chella menegakkan tubuhnya kembali, Riripun melakukan hal yang sama. dia menatap Chella yang kebetulan lebih pendek darinya.
 

“eonni Eyli marah padaku”kata Riri kemudian menundukkan kepalanya. Chella menatap Riri dengan perasaan bercampur aduk. Entah dia harus berlaku seperti apa sekarang. Dia tahu kalau Riri tak bersalah dan dia juga tahu jika Eyli tak mungkin percaya begitu saja pada Riri saat melihat adengan tadi. Chella memegang bahu Riri yang bergetar.
 

“uljima Riri-ah”kata Chella menenangkan saat melihat air mata mengalir dipipi Riri
 

“dia takkan memaafkanku eonni, persahabatan kami akan berakhir sekarang dan itu semua karena aku. Jika saja aku tak berurusan dengan yeoja tadi, Jimin oppa takkan menolongku dan Eyli takkan salah paham eonni.. hikss..hikss”kata Riri sambil terisak. Chella dengan cepat meraih tubuh Riri dan memeluknya sambil mengelus punggung yeoja itu
 

“sstt.. kamu tak boleh ngomong seperti itu. itu bukan salahmu, Eyli hanya salah paham. Ini takkan berlangsung lama jadi jangan pernah katakan persahabatanmu dengannya akan berakhir arra!”kata Chella menasehati. Riri terus terisak.
 

“eonni kau percaya padakukan?”tanya Riri sambil melepaskan pelukan Chella dan menatap Chella dengan mata berair, Chella menatap iba yeoja cantik itu
 

“katakan padaku kalau eonni percaya padaku!”tuntut Riri sambil terisak.
 

“nde, aku percaya padamu jadi berhentilah menangis nde! Kamu tak maukan tampil di depan Bambam oppa dengan mata bengkakkan!”kata Chella sambil sedikit menggoda Riri berharap agar yeoja itu berhenti menangis, dan benar saja, yeoja itu sedikit tersenyum diselah tangisnya
 

“eonni”seru Riri.

“gitu dong, kan cantik kalau tersenyum”kata Chella ikut tersenyum
~Flashback END~

Riri memandang kedua kakinya kemudian kembali menatap kearah depan. Pikirannya saat ini pada sahabatnya, Eyli. Dia berfikir apakah Eyli akan memaafkannya atau tidak.
 

“hei”tiba-tiba sebuah suara mengagetkan Riri. Dengan cepat yeoja itu menatap kearah orang yang mengagetkannya.
 

“oppa”ujar Riri saat mengetahui siapa orang yang mengagetkannya itu, sedangkan orang tersebut tersenyum kemudian ikut duduk disampingnya.
 

“kenapa duduk disini sendirian eoh? Kenapa tak mengajakku!”tanya namja itu, Riri tersenyum kemudian menjawab
 

“mian oppa”namja itu memasang ekspresi pura-pura kesal. Membuat senyum diwajah Riri memudar
 

“oppa kau marah eoh?”tanya Riri, sedangkan namja itu hanya diam sambil memayunkan bibirnya. Riri kembali tersenyum saat melihat ekspresi namja itu. dengan cepat Riri mencubit pipi namja itu.
 

“AKH!”jerit namja itu tiba-tiba saat merasa nyeri pada pipinya akibat jari-jari Riri. Mendengar itu Riri tertawa
 

“yah berhenti tertawa!”kata namja itu mengingatkan namun Riri tak menghiraukan peringatan namja itu.
 

“Kwon Riri, aku bilang berhenti tertawa!”printah namja itu, dia mulai kesal sekarang dan untuk kedua kalinya Riri tak menghiraukannya.
 

“aish yeoja ini, yah berhenti!”kesal namja itu, bukannya berhenti Riri malah menjulurkan lidahnya lalu kembali tertawa
 

“Kwon Riri, ku perintahkan kau untuk berhenti tertawa sekarang jug...”CUP perkataan namja itu tak dilanjutkan karena tiba-tiba Riri mengecup pipinya.
 

“saranghae Bambam oppa”ujar Riri sambil tersenyum manis. Melihat itu namja yang disapa Bambam tak bisa berkata-kata, entah kenapa tiba-tiba udara disekitarnya terasa berkurang dan percayalah pipi namja itu sekarang berubah warna. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya.
 

“n..neo”hanya itu yang bisa dikatakan Bambam, tentu dengan mengerjap-ngerjapkan matanya. Namun dengan cepat yeoja itu menaruh kepalanya dibahu namja itu.
 

“oppa aku ingin istirahat sebentar, tolong bangunkan aku setengah jam lagi nde! Aku sangat lelah!”ujar Riri sambil memejamkan mata. Bambam hanya bisa diam, dia masih shock ‘dia kenapa eoh?’batin Bambam saat menatap wajah Riri kemudian menatap kearah depan. Tanpa dia sadari dari sudut mata yeojanya kini menetes sebutir air nan bening, Riri sebenarnya tak tidur ataupun beristirahat, dia hanya ingin menyembunyikan kesedihannya dari namjachingunya.

***

Jam istirahatpun berakhir, kini di tingkat 2-1 semua siswa tak terlihat sedang belajar. Sebenarnya bukan hanya kelas itu, melainkan seluruh kelas di sekolah tersebut tak melakukan KBM (Kegiatan-Belajar-Mengajar), kenapa begitu? Karena seluruh guru sedang melaksanakan rapat mendadak dan kegiatan KBM-pun tertunda, mereka tak dipulangkan melainkan diberi tugas. Tentu saja ada sebagian siswa yang mengerjakannya dan ada juga tidak. Yang tidak, memilih untuk bercengkram dan melakukan hal yang lain, seperti yang dilakukan Lian sekarang. Yeoja itu sedang mengotak-ngatik laptopnya, bukan untuk belajar, melainkan menonton MV dari Boyband yang sedang naik daun, siapa lagi kalau bukan BTS. Yah yeoja itu sangat tergila-gila dengan BB tersebut, bahkan dia tak bisa diam. Dia bernyanyi dan melakukan gerakan-gerakan yang dilakukan BB tersebut sedangkan sahabatnya sekaligus teman sebangkunya sedang melamun atau lebih tepatnya berfikir. Dia sibuk berfikir tentang nasib kedua sahabatnya (Riri&Eyli). ‘yah Tuhan, mudah-mudahan Eyli bisa berfikir dewasa dan mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi! Mudah-mudahan masalah ini cepat selesai!’batin yeoja itu. Lian yang berada disampingnya menghentikan sejenak kegiatannya saat melihat temannya sedang berfikir keras.
 

“Chella-ya waugurae?”tanya Lian sambil melepaskan headsetnya, namun yang ditanya tak menjawab membuat yeoja itu mengernyitkan dahinya
 

“yah Im Chella, waegurae?”tanya Lian lagi, dan berhasil. Yeoja yang dipanggil Chella itu dengan refleks menatap Lian yang bertanya.
 

“ah eonni, wae?”bukannya menjawab, Chella malah balik bertanya, Lian mengangkat alis satu.
 

“yah itu pertanyaanku, kenapa kau mengcopynya eoh?”kata Lian heran.
 

“jeongmal? Ah mianhae!”ujar Chella sambil mengedip-ngedipkan matanya.
 

“sebenarnya kamu kenapa eoh? Kulihat kamu diam saja dari tadi, tak biasanya kamu seperti ini!”tanya Lian penasaran.
 

“hah? A..aniyo, gwenchana! Aku hanya bingung mengerjakan soal-soal ini!”jawab Chella bohong sambil memegang bukunya dan sedikit menggerak-gerakkan pulpennya. Lian menatap Chella dengan tatapan yang menyelidik, dia tahu jika ada sesuatu yang sedang disembunyikan oleh Chella.
 

“kamu sedang berbohongkan? Tak mungkin kamu bingung mengerjakan soal-soal ini, ini terlalu mudah untukmu. Lagian ini juga mata pelajaran yang kamu sukai. Aku bahkan bisa mengerjakannya dengan mudah apa lagi kamu! Malhaebwa Chella-ya! Apa yang sebenarnya terjadi?”kata Lian dengan diakhiri kalimat tanya. Chella menghembuskan nafas berat, dia tak bisa menghindar lagi sekarang.
 

“aku hanya sedang berfikir tentang mereka!”jawab Chella sambil melepaskan pulpennya.
 

“mereka? Mereka siapa huh?”tanya Lian tak mengerti.
 

“Eyli, Riri dan Jimin”jawab Chella sambil menatap kosong kedepan
 

“kenapa dengan mereka?”tanya Lian lagi, dia masih tak mengerti, Chella menghembuskan nafas berat kemudian menatap kearah Lian
 

“tadi waktu di kantin Riri ...bla..bla..bla(author malas ketik, kalau readers ngak ngerti, mending baca part sebelumnya)”kata Chella menjelaskan mulai dari kejadian Riri bertengkar di kantin dengan seorang yeoja sampai pada Eyli yang salah paham. Lian tak berhenti membalakkan matanya saat mendengar penjelasan Chella. Chella menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi saat dirinya selesai menjelaskan
 

“omona, bagaimana ini? Eyli tak mungkin bisa dengan mudah mengerti! Akan sangat susah membuat yeoja itu memaafkan Riri!”kata Lian panik
 

“aku juga berfikir seperti itu, makanya kita harus mencari cara agar kesalah-pahaman ini segera berakhir. Mereka sahabat kita, dan kita tak bisa tinggal diam, yah walaupun sebenarnya kita tak boleh ikut campur dalam urusan mereka, mengingat yang bisa meluruskan permasalahan ini hanya Jimin saja. tapi setidaknya kita bantu dia menjelaskan pada Eyli.”kata Chella panjang lebar memberikan sarannya
 

“aku setuju, kita harus membantu Jimin menjelaskan pada Eyli nanti!”kata Lian menyetujui, Chella hanya mengangguk. Beberapa detik kemudian perhatian kedua yeoja itu terahlikan oleh seorang yeoja yang masuk kedalam kelas tersebut.
 

“Seokjin-ah”panggil yeoja itu pada namja yang sedang duduk, namja itu menatap kearah yeoja yang memanggilnya. Dia tak menjawab ataupun berkata karena yeoja itu sudah berlari kearahnya.
 

“Seokjin-ah, ada yang ingin ku sampaikan padamu!”kata yeoja cantik itu saat berdiri di samping tempat duduk namja itu.

“apa?”tanya Seokjin
 

aku tak bisa menyampaikannya disini, mungkin kita bisa ketempat lain mengingat ini sesuatu yang sangat penting!jawab yeoja cantik itu.

“sesuatu yang penting?”tanya Seokjin memastikan, yeoja itu menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

“eum…”Seokjin terlihat berfikir

“eih.. ayo”kata yeoja itu sambil menarik lengan namja tampan itu

“yah Suzy-ah”seru namja itu saat dirinya diseret yeoja cantik yang biasa dipanggil Suzy itu. Kedua orang itupun keluar dari kelas itu, membuat keadaan kelas itu seketika ribut.
 

“omo, apa yang akan dibicarakan oleh Seokjin oppa dengan yeoja itu eoh?”
 

“apa kalian mendengarkan perkataan yeoja itu, dia mengatakan sesuatu yang penting! Apa jangan-jangan yeoja itu akan menyatakan perasaannya pada Seokjin oppa?
 

“omo, aku tak rela jika Seokjin oppa pacaran dengannya!”
 

“mudah-mudahan Seokjin oppa menolaknya!”
 

“tapi yeoja itu sangat cantik, bagaimana kalau Seokjin oppa menerimanya?”
 

“tentu saja dia cantik, kalau tidak, mana mungkin Seokjin oppa memberikan posisi sekertaris osis padanya!”Chella dan Lian hanya diam saat beberapa kalimat tanya serta opini keluar dari bibir yeoja-yeoja yang sedang berbicara tentang Seokjin dan Suzy. ‘apa yang ingin disampaikan yeoja itu pada Seokjin oppa?’pikir Chella.

***

Suzy berbalik lalu menatap Seokjin yang berada di belakangnya saat keduanya tiba di sebuah ruangan yang kosong yang tak jauh dari kelas namja itu, Seokjin berdiri sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya sambil menatap dirinya –Suzy-.
 

“apa yang ingin kau sampaikan eoh? tanya Seokjin to the point, Suzy mencibir.
 

“eih, bersabarlah, kita tunggu yang lain dulu!”jawab Suzy kemudian menarik sebuah kursi yang tak jauh dari tempatnya berdiri itu, membuat alis Seokjin berkerut.
 

“yang lain?”tanya Seokjin tak mengerti, Suzy mengangguk sebagai jawaban

siapa?”tanya Seokjin lagi

“nanti juga kamu tahu, lebih baik sekarang kamu duduk dulu, leherku pegal menatap keatas melulu”jawab Suzy, Seokjin mendengus, diapun menarik kursi yang ada didekatnya lalu duduk di atasnya. Selang beberapa menit, pintu ruangan tersebut terbuka, membuat kedua orang itu menatap kearah pintu tersebut. Beberapa namja muncul dari situ, mereka adalah Jungkook, Suga dan J-Hope.
 

“kenapa kalian kesini?”tanya Seokjin saat ketiga namja tampan itu berdiri di hadapan mereka berdua

“molla, hyung juga kenapa ada disini?”jawab serta tanya Jungkook
 

“aku sudah jelaskan padamu tadi Kookie-ya, kenapa kamu tak mengerti juga eoh?”tanya Suga tak mengerti kenapa Jungkook bertanya, jelas-jelas tadi dia sudah menjelaskan panjang lebar tentang pertemuan mereka di tempat itu.
 

“aku hanya ingin bertanya hyung!”jawab Jungkook
 

“tapi tadi kamu bilang molla, berarti kamu tak tahu, lalu kenapa kamu har...”
 

“sudahlah hyung, aku hanya ingin bilang begitu!”dengan cepat Jungkook memotong perkataan Suga, membuat namja itu mengernyitkan hidungnya karena kesal ‘dasar hyung bodoh! Tadi aku hanya ingin mengerjai Jin hyung saja, eh malah digagalkan! Heih!’batin Jungkook saat dirinya duduk di tempat duduk. Jungkook sebenarnya ingin mengerjai Seokjin, tapi Suga lebih dulu merusak momentnya.
 

“eish anak ini!”seru Suga dengan gelengan kepala.
 

hanya kalian yang datang kesini? dimana V dan Jimin?”tanya Seokjin saat menyadari kedua namja yang disebutnya tak ada disini.
 

“kalau V memang sengaja tak diajak sedangkan Jimin, kami tak tahu dia dimana sekarang! Mungkin lagi pacaran!”kini J-Hope yang menjawab. Suga dan J-Hopepun duduk. Posisi mereka sekarang membentuk lingkaran.
 

“kenapa kalian tak mengajak V kemari?”tanya Seokjin tak mengerti
 

“kalau mengajaknya bukan surprise namanya hyung, aigoo!”kata Jungkook, membuat Seokjin mengernyit, dia tak mengerti dengan apa yang dibicarakan Jungkook , bahkan Jungkookpun tak tahu, karena hanya author saja yang tahu xD, abaikan balik kecerita.
 

“surprise? maksudnya apa sih? aku tak mengerti!”tanya Seokjin
 

“yah Tuhan hyung, kamu tak tahu surprise itu apa?”bukannya menjawab, Jungkook malah balik bertanya pada Seokjin yang duduk didekatnya, tentu saja dengan ekspresi terkejut, tanpa menunggu lama, namja itu merasa nyeri didahinya karena Seokjin menyentil dahinya.
 

“akh appo hyung!”jerit Jungkook sambil mengelus dahinya
 

“itu hukumanmu!”seru Seokjin
 

“memangnya salahku apa eoh sampai dahiku sakit begini?”tanya Jungkook
 

“kamu masih bertanya, heih anak ini!”kata Seokjin gemas
 

“tentu saja aku bertanya, hyung sih menyentil dahiku, hyung pikir itu tak sakit eoh?”yang lain hanya menggeleng-gelengkan kepala.
 

“kamu pikir aku tak tahu apa itu surprise huu?”
 

“bukannya tadi hyung bertanya ‘surprise, maksudnya apaan sih, aku tak mengerti?’ bukannya itu tandanya hyung tak mengerti surprise itu apa!”Jungkook menjelaskan sambil memperagai gaya Seokjin saat mengatakan kalimat itu.
 

“heih, aku berkata seperti bukan berarti aku tak tahu surprise artinya apa, aku hanya tak mengerti kenapa V tak diajak! Memangnya kalian ingin buat surprise untuknya atau apa? Itu yang kumaksud bocah, astaga bocah ini! Kenapa kamu tiba-tiba jadi o-on sih! (maaf agak kasar bahasanya)”kata Seokjin menjelaskan
 

“oh, seperti itu toh, makanya hyung, lain kali jelaskan supaya aku mengerti dan yang lain juga mengerti!”kata Jungkook mengingatkan membuat Seojkin mengernyitkan hidungnya.
 

masa hal seperti itu harus dijelaskan sih! Memangnya kamu anak SD yang harus diberitahu panjang lebar agar mengerti huh! Lagian bagaimana aku bisa menjelaskan kalau kamu lebih dulu mengoceh! Aku yakin jika yang lain mengerti maksud dari pertanyaanku tadi! hanya kamu saja yang tak paham!”tutur Seokjin, namja itu kelewat kesal sekarang.
 

“sudah-sudah, kalian ribut sekali, seperti tom & jerry saja! kita kemari bukan untuk melihat kalian aduh mulut, kita kemari untuk membicarakan tentang birthday partynya V!”kata Suzy meleraikan.
 

“memangnya hyung mengerti dengan apa yang dikatakan Seokjin hyung tadi?”bisik Jungkook pada Suga yang kebetulan duduk disampingnya
 

“sebenarnya aku berfikir sepertimu tadi!”jawab Suga sambil berbisik
 

“tuhkan, dia saja yang bodoh!”kata Jungkook menimpali
 

“apa katamu?”tanya Seokjin sambil melotot kearah Jungkook, dia sedikit mendengar kata-kata Jungkook tadi
 

“aniyo hyung!”jawab Jungkook dengan gelengan kepala
 

“aigoo diamlah, kapan kita bisa bahas Birthday Partynya V kalau kalian rebut terus”seru Suzy kesal. Seokjin memberi tatapan membunuh kearah Jungkook, sedangkan Jungkook hanya diam dalam hati dia berkata ‘dasar aneh’ Merekapun membahas rencana mereka.

***

Seorang yeoja memandang keluar jendela bus. Yeoja itu sekarang berada dalam bus, dia menatap pemandangan kota Seoul dari dalam bus sambil tersenyum. Dia mengalihkan tatapannya ke foto yang berada ditangannya.
 

“sudah lama nde? Apa kabarmu sekarang? Aku di Seoul sekarang... mudah-mudahan kita bisa berjumpah..”tuturnya sambil menatap foto seorang namja dengan seragam SD, foto itu sudah kusam, mengingat usia foto tersebut sudah tua/lama. Beberapa detik kemudian hp yeoja itu bergetar DRRT DRRT. Yeoja itu merogoh hp putih yang berada dalam kantong jasnya.
 

“yeoboseyo?”
 

“....”
 

“oo, aku di bus sekarang”
 

“....”
 

“nde”
 

Dia mengakhiri pembicaraannya lalu kembali menatap keluar jendela. Setelah menempuh waktu yang cukup lama akhirnya yeoja itu sampai di tempat tujuannya. Dia menarik kopernya menuju sebuah rumah. Setelah sampai di depan pintu rumah tersebut yeoja itu menekan bel yang berada di samping pintu tersebut, tak lama kemudian tuan rumah tersebut membuka pintu rumahnya.
 

“omo Park Nina”seru tuan rumah tersebut saat melihat siapa yang menekan bel rumahnya.
 

“annyeong haseyo imo”sapa yeoja yang dipanggil dengan sebutan Park Nina pada tuan rumah itu, yang tak lain adalah bibinya itu tentu dengan senyum yang membuat dirinya semakin cantik


To Be Continue :)


KYAAA akhirnya selesai juga chapter ini \^0^/ mudah-mudahan berkenan dihati para pembaca, maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan, author hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan :’(, thankyou sudah meluangkan waktu untuk membaca FF ini, kritik dan saran dibutuhkan :) sampai jumpa dichapter selanjutnya ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar