Author : Choi Im Kim
^^
Main
Cast : Im Chella (Chella),
Kang Lian (Lian), Park Nina (Nina)
Cast : Park Fanny (Fanny), Kim
Eyli (Eyli), Kwon Riri (Riri), Lee
Mona (Mona), Bangtan Boys (BTS),
EXO And other cast..
Genre : School Life, Romance,
Friendship, Drama, Sad
Length : Chaptered
Disclaimer : THIS FANFICTION IS MINE. MOHON UNTUK TIDAK MENGCOPY
/ MENGGANDAKAN / ME-REMAKE / MENCONTEK FANFICTION INI.
THANK YOU ^^
MAAF KALAU KETEMU TYPO :D
- LOVE YOU CHAPTER
8 –
“sepertinya
ini sudah cukup”kata Lian sambil melihat buku-buku yang ada di tangannya,
diapun berjalan menuju tempat Chella. Tiba-tiba langkahnya terhenti ketika
melihat sahabatnya sedang berdiri dengan seorang namja, namja yang sangat
dikenalnya.
“Jung..Jungkook!”gumamnya sambil menatap namja itu.
“Jung..Jungkook!”gumamnya sambil menatap namja itu.
Chella
POV
Kenapa dia bisa disini? Kok bisa bareng? Apa dia mengikuti kami? Ah maldo andwe, mungkin dia juga ingin beli buku!
“hai!”sapanya sambil tersenyum
“hai”balasku ikut-ikutan senyum, sekedar membalasnya. Apa dia hanya sendiri! Aku menatap kearah belakang namja ini, mungkin dia datang dengan sahabat-sahabatnya, kalau memang benar Seokjin pasti ikut.
“kamu kenapa?”
“oo, aniyo!”jawabku sambil tersenyum dan sesekali menengok kearah belakang namja ini, mungkin Seokjin ikut dengannya. Tapi nihil, namja ini hanya sendiri, ah diakan tadi pulang bersama dengan yeoja itu, jadi mana mungkin dia ada disini!
“kamu ingin beli buku?”aku menatapnya saat mendengar pertanyaan yang dilontarkannya yang tentu saja padaku, kugelengkan kepalaku
“ani, aku hanya menemani sahabatku. Dia ingin beli buku!”jawabku, dia mengangguk-anggukkan kepala. Eh ngomong-ngomong dimana Lian eonni, apa dia sudah mendapatkan buku-buku itu? Atau dia langsung membayarnya, kalau benar begitu dia meninggalkanku. Tapi tak mungkin, dia pasti memberitahu dulu. Ku edarkan pandanganku keseluruh ruangan ini. Itu dia! Ku tampilkan senyum diwajahku, aku berniat mengangkat tanganku tapi takku lakukan saat melihat ekspresi wajahnya. Ada apa dengannya? Kenapa dia menatap aku seperti itu!
“dimana sahabatmu itu?”kukedip-kedipkan mataku saat mendengar pertanyaanya
“di..dia disana!”jawabku saat menatapnya lalu kembali menatap yeoja yang berdiri di belakang namja ini. Namja ini menengok kearah pandangku, otomatis dia menoleh kebelakang. Ada apa ini, kenapa eonni memandangku seperti itu?
Kenapa dia bisa disini? Kok bisa bareng? Apa dia mengikuti kami? Ah maldo andwe, mungkin dia juga ingin beli buku!
“hai!”sapanya sambil tersenyum
“hai”balasku ikut-ikutan senyum, sekedar membalasnya. Apa dia hanya sendiri! Aku menatap kearah belakang namja ini, mungkin dia datang dengan sahabat-sahabatnya, kalau memang benar Seokjin pasti ikut.
“kamu kenapa?”
“oo, aniyo!”jawabku sambil tersenyum dan sesekali menengok kearah belakang namja ini, mungkin Seokjin ikut dengannya. Tapi nihil, namja ini hanya sendiri, ah diakan tadi pulang bersama dengan yeoja itu, jadi mana mungkin dia ada disini!
“kamu ingin beli buku?”aku menatapnya saat mendengar pertanyaan yang dilontarkannya yang tentu saja padaku, kugelengkan kepalaku
“ani, aku hanya menemani sahabatku. Dia ingin beli buku!”jawabku, dia mengangguk-anggukkan kepala. Eh ngomong-ngomong dimana Lian eonni, apa dia sudah mendapatkan buku-buku itu? Atau dia langsung membayarnya, kalau benar begitu dia meninggalkanku. Tapi tak mungkin, dia pasti memberitahu dulu. Ku edarkan pandanganku keseluruh ruangan ini. Itu dia! Ku tampilkan senyum diwajahku, aku berniat mengangkat tanganku tapi takku lakukan saat melihat ekspresi wajahnya. Ada apa dengannya? Kenapa dia menatap aku seperti itu!
“dimana sahabatmu itu?”kukedip-kedipkan mataku saat mendengar pertanyaanya
“di..dia disana!”jawabku saat menatapnya lalu kembali menatap yeoja yang berdiri di belakang namja ini. Namja ini menengok kearah pandangku, otomatis dia menoleh kebelakang. Ada apa ini, kenapa eonni memandangku seperti itu?
Author
POV
Jungkook menoleh kebelakang menatap sahabat Chella. Detik itu juga matanya membulat melihat siapa sahabat yang dimaksud Chella itu. Jungkook, Lian maupun Chella hanya terdiam ditempatnya masing-masing
Jungkook menoleh kebelakang menatap sahabat Chella. Detik itu juga matanya membulat melihat siapa sahabat yang dimaksud Chella itu. Jungkook, Lian maupun Chella hanya terdiam ditempatnya masing-masing
Jungkook
POV
Yeoja itu.. bukannya yeoja itu yang sering menguntitku? Jadi yeoja ini adalah sahabat Chella. Tapi kenapa harus dia? Apa tak ada orang lain? Ini benar-benar mengejutkan sekaligus menyebalkan. Sial!
“ekhemm”kudengar Chella berdehem. Dan tentu saja yeoja yang menatapku terkejut itu langsung berekspresi. Dengan cepat kualihkan perhatianku. Sial kenapa harus disini!
“Jungkook-ssi”kutatap Chella saat mendengar panggilannya.
“nde?”kulontarkan pertanyaan alih-alih ujung mataku sesekali menatap yeoja penguntit itu.
“kenalkan ini sahabatku, Lian, Kang Lian”katanya sambil tersenyum dan menunjuk yeoja yang kini berada disampingnya. Jadi namanya Lian. Kutatap dia sebentar. Lalu kembali menatap Chella, rasanya ingin sekali aku pergi dari sini sekarang!
“eumm eonni, dia Jungko...”
“mian aku harus pergi sekarang, permisi”dengan cepatku potong kata-kata Chella, aku tak ingin lama-lama sekarang, lebih baik aku pergi.
Yeoja itu.. bukannya yeoja itu yang sering menguntitku? Jadi yeoja ini adalah sahabat Chella. Tapi kenapa harus dia? Apa tak ada orang lain? Ini benar-benar mengejutkan sekaligus menyebalkan. Sial!
“ekhemm”kudengar Chella berdehem. Dan tentu saja yeoja yang menatapku terkejut itu langsung berekspresi. Dengan cepat kualihkan perhatianku. Sial kenapa harus disini!
“Jungkook-ssi”kutatap Chella saat mendengar panggilannya.
“nde?”kulontarkan pertanyaan alih-alih ujung mataku sesekali menatap yeoja penguntit itu.
“kenalkan ini sahabatku, Lian, Kang Lian”katanya sambil tersenyum dan menunjuk yeoja yang kini berada disampingnya. Jadi namanya Lian. Kutatap dia sebentar. Lalu kembali menatap Chella, rasanya ingin sekali aku pergi dari sini sekarang!
“eumm eonni, dia Jungko...”
“mian aku harus pergi sekarang, permisi”dengan cepatku potong kata-kata Chella, aku tak ingin lama-lama sekarang, lebih baik aku pergi.
Author POV
Jungkook berbalik kemudian melangkah pergi, membuat Chella dan Lian terdiam di tempat.
“yah Tuhan ada apa dengannya? padahal aku belum selesai berbicara kenapa dia cepat-cepat pergi? Itukan tidak sopan!”ujar Chella bingung dengan sikap Jungkook tadi, sedangkan Lian menahan nafasnya sangking terkejutnya. Dia bahkan tak mampu menjawab pertanyaan Chella, karena dia sendiri tak tahu.
“eon..eonni, neo gwenchana?”tanya Chella saat melihat ekspresi Lian sekarang. Mata yeoja itu bahkan sekarang berkaca-kaca.
“yah eonni waegurae?”tanya Chella mulai panik saat melihat mata sahabatnya tiba-tiba berkaca-kaca. Lian menatap Chella, lalu menggelengkan kepalanya.
“aniyo.. eumm Chella-ya kajja kita pergi!”kata Lan kemudian berjalan lebih dulu
“ya eonni..”panggil Chella saat Lian melangkah lebih dulu
“aigoo, bagaimana ini, dia pasti sakit hati dengan tingkah Jungkook tadi, eottokaji?”Chella berkata-kata sendiri saat punggung sahabatnya lebih menjauh, diapun ikut berjalan menyusul Lian.
Lian
POV
Kenapa dia seperti itu? Apa dia membenciku! Apa mungkin dia tahu kalau aku menyukainya? Apa karena itu dia membenciku? Kenapa harus seperti ini? Yah Tuhan aku tak ingin dia membenciku, bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Jungkook membenciku sekarang.. rasanya sakit sekali saat dia berlaku seperti tadi. Dia terkesan menghindar.
“eonni, wae?”kudengar Chella berkata, dengan perlahan kupandang dia.
“Chella, Jungkook membenciku!”kutatap dia, tak terasa air mataku mengalir diujung mataku.
“eon..eonni, yah uljima. Dia tak membencimu eonni!”Chella berusaha membujukku, kamu tak bisa membohongiku Chella-ya, aku tahu kalau Jungkook membenciku. Ku tundukkan wajahku saat air mata ini terus mengalir.
“yah Tuhan eonni, uljimayo!”aku tak bisa menghentikannya Chella-ya walaupun aku ingin, rasanya sakit sekali.
“dia tak membencimu eonni, percayalah! Mungkin tadi dia sedang terburu-buru, jadi dia berlaku seperti itu! Positive thinking saja eonni!”nada suaranya terdengar panik, dia mengelus-ngelus lenganku. Tak mungkin, jelas sekali kalau tadi dia tak ingin menatapku.
“eonni jebal uljima!”kuhirup udara sebanyak-banyaknya sambil memejamkan mataku lalu menghapus airmata yang ada dipipiku. Tak lama kemudian kudongkakkan kepalaku lalu menatap Chella sambil tersenyum.
“eonni”dia menatapku iba.
“gwenchana”kataku menenangkan kemudian menatap kearah lain.
Kenapa dia seperti itu? Apa dia membenciku! Apa mungkin dia tahu kalau aku menyukainya? Apa karena itu dia membenciku? Kenapa harus seperti ini? Yah Tuhan aku tak ingin dia membenciku, bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Jungkook membenciku sekarang.. rasanya sakit sekali saat dia berlaku seperti tadi. Dia terkesan menghindar.
“eonni, wae?”kudengar Chella berkata, dengan perlahan kupandang dia.
“Chella, Jungkook membenciku!”kutatap dia, tak terasa air mataku mengalir diujung mataku.
“eon..eonni, yah uljima. Dia tak membencimu eonni!”Chella berusaha membujukku, kamu tak bisa membohongiku Chella-ya, aku tahu kalau Jungkook membenciku. Ku tundukkan wajahku saat air mata ini terus mengalir.
“yah Tuhan eonni, uljimayo!”aku tak bisa menghentikannya Chella-ya walaupun aku ingin, rasanya sakit sekali.
“dia tak membencimu eonni, percayalah! Mungkin tadi dia sedang terburu-buru, jadi dia berlaku seperti itu! Positive thinking saja eonni!”nada suaranya terdengar panik, dia mengelus-ngelus lenganku. Tak mungkin, jelas sekali kalau tadi dia tak ingin menatapku.
“eonni jebal uljima!”kuhirup udara sebanyak-banyaknya sambil memejamkan mataku lalu menghapus airmata yang ada dipipiku. Tak lama kemudian kudongkakkan kepalaku lalu menatap Chella sambil tersenyum.
“eonni”dia menatapku iba.
“gwenchana”kataku menenangkan kemudian menatap kearah lain.
Chella
POV
Dia pasti sakit hati karena perilaku Jungkook tadi. Kasihan sekali dia! Jungkook, awas saja jika aku bertemu dengannya. Aku pasti langsung memarahinya, siapa suruh membuat Lian menangis. Kutatap Lian yang sedang menatap keluar jendela bus. Untung saja kami sekarang berada di bus menuju rumah kami, kalau tidak, mungkin akan sedikit repot jika dia menangis di tokoh buku. Aku tak bisa membayangkannya jika itu sampai terjadi. Ada apa sih dengan namja itu sampai dia berlaku seperti tadi? padahal aku sempat berfikir dia namja yang baik tapi ternyata pikiranku salah. Dasar, muka penipu!
Dia pasti sakit hati karena perilaku Jungkook tadi. Kasihan sekali dia! Jungkook, awas saja jika aku bertemu dengannya. Aku pasti langsung memarahinya, siapa suruh membuat Lian menangis. Kutatap Lian yang sedang menatap keluar jendela bus. Untung saja kami sekarang berada di bus menuju rumah kami, kalau tidak, mungkin akan sedikit repot jika dia menangis di tokoh buku. Aku tak bisa membayangkannya jika itu sampai terjadi. Ada apa sih dengan namja itu sampai dia berlaku seperti tadi? padahal aku sempat berfikir dia namja yang baik tapi ternyata pikiranku salah. Dasar, muka penipu!
Author
POV
Keesokan harinya.... seorang yeoja cantik sedang berjalan masuk ke dalam sekolahnya. Dia sesekali mengatur poni panjangnya saat tertiup angin. Dia terus berjalan sampai seseorang dari arah belakang menutup matanya dan tentu saja membuat langkah yeoja itu terhenti.
“yah lepaskan tanganmu dari mataku!”seru yeoja itu memerintah dengan nada tak suka
“yah apa kamu tuli hah? LEPASKAN TANGANMU SEKARANG JUGA!”kata yeoja itu dengan berakhir dengan berteriak, dia tak tahan lagi karena orang itu tak melepaskan tangannya dari matanya. tak merasa terancam orang itu tak berniat sama sekali untuk melepaskan tangannya. Merasa tak ada pergerakan dari orang itu, yeoja tersebut dengan sengaja menginjak kaki dari orang itu dengan kuat.
“ARGH!”jerit orang itu, secara otomatis orang itu melepaskan tangannya dari mata yeoja itu. detik itu juga yeoja itu berbalik menatap orang yang telah menghalangi jalannya dengan menutup kedua matanya. Detik itu juga mata yeoja itu membulat sempurna
“BAMBAM OPPA!”seru yeoja cantik kaget bukan main
“omona, oppa gwenchana?”tanya yeoja itu, dengan panik dia berjongkok di hadapan orang yang dipanggilnya Bambam itu yang sekarang sedang duduk dilantai sambil memegang kakinya yang baru saja diinjak yeoja cantik itu.
“sakit Riri sayang, kamu menginjaknya kuat sekali! Rasanya kakiku hampir tercabut!”kata Bambam dramatis
“siapa suruh oppa tak mendengarkanku, makanya jangan mengerjai orang sembarangan. Inikan akibatnya, sini mana yang sakit!”kata Riri, yeoja cantik itu membela diri. Dia beralih memegang kaki namja yang merupakan namjachingunya.
“bukan disitu sayang, disini, aigoo!”kata Bambam sambil menunjuk kakinya yang sakit
“oh mian, sini biar kubantu!”kata Riri sambil membuka sepatu namja itu
“yah kenapa kamu membukanya!”seru Bambam sambil menahan sepatu yang hampir lepas itu.
“bagaimana bisa kamu mengurut kakimu yang sakit oppa kalau kamu masih memakai sepatu”celetuk Riri dengan alis berkerut.
“aigoo, tak usah! Ini akan hilang sebentar lagi!”kata Bambam kemudian membenarkan posisi sepatunya
“hilang apanya?”tanya Riri dengan alis berkerut
“sakitnya sayang, aigoo!”jawab Bambam gemas, Riri seketika terkekeh.
“oh gitu, joah! Kalau begitu biar ku bantu oppa berdiri!”kata Riri kemudian meraih tangan Bambam namun dicegah namja itu
“gwenchana, aku bisa sendiri, akukan namja!”seru Bambam sambil menampilkan sederet gigi putihnya.
“baiklah!”sepasang namja dan yeoja itupun berdiri kembali.
“kajja kita kekelas!”ajak Bambam, Riri mengangguk. Setelah sampai di depan kelas Riri, keduanya berhenti lalu saling bertatapan.
“nanti makan siang bareng yah?”ujar Bambam
“nde oppa”kata Riri menyetujui sambil tersenyum, CUP dengan cepat Bambam mengecup pipi Riri, membuat yeoja itu mematung di tempatnya
“bye, sampai jumpa nanti!”pamit Bambam lalu berjalan meninggalkan Riri yang mematung di tempatnya.
“yah Tuhan ini masih pagi!”gumam Riri masih dengan ekspresi terkejut.
“cie-cie, romantisnya... pagi-pagi dicium pacar!”sederet kalimat yang menggoda dilontarkan pada yeoja cantik yang sedang berdiri di depan pintu kelas itu.
“ah kalian..”kata Riri malu, semburat rona terpancar diwajahnya.
“lain kali kalau ingin bermesraan jangan di depan pintu, sana gi di balkon!”seru Mona salah satu dari tiga yeoja yang sedang menggoda Riri itu.
“ye sirik aja, makanya cepat cari pacar!”seru Riri mengejek sambil meleletkan lidahnya lalu berjalan masuk ke dalam kelas.
“aigoo anak itu!”seru Mona sedikit kesal.
“sabar”kata Fanny menenangkan, Mona hanya menghembuskan nafas kasar.
“Eyli-ya!”suara namja menginsterupsi kegiatan ketiga yeoja yang sedang berdiri di depan kelas itu. Salah satu yeoja yang dipanggil itu menoleh kearah yang memanggil. Yeoja yang bernama Eyli memutar bola matanya malas saat melihat siapa yang memanggilnya.
“kajja kita masuk!”ajak Eyli tanpa mempedulikan namja yang memanggilnya.
“tapi Eyli, Jimin oppa memanggilmu!”kata Fanny mencegah langkah Eyli. Namja yang disebut Jimin kini berdiri di depan ketiga yeoja itu.
“annyeong!”sapa Jimin dengan senyum yang merekah diwajahnya
“annyeong oppa”balas Fanny dan Mona, sedangkan Eyli hanya diam mengacuhkan sapaan namjachingunya itu.
“Eyli-ya”panggil Jimin, Fanny dan Mona menatap kearah Eyli. Namun yang dipanggil tak menjawab ataupun menoleh.
“Fanny-ah, Mona-ya kajja kita masuk!”kata Eyli mengacuhkan Jimin yang sedang menatap heran dirinya sekarang.
“Eyli-ya kamu masih marah?”tanya Jimin sambil memegang lengan Eyli yang melewati dirinya. Fanny dan Mona yang mengerti dengan situasi sekarang berkata
“kami masuk dulu ya Eyli”pamit keduanya lalu berjalan masuk kelas mereka.
“yah kenapa kalian meninggalkanku”seru Eyli kesal ditinggal.
“Eyli-ya, kenapa kamu mengacuhkanku?”tanya Jimin penasaran, karena dari tadi dirinya diacuhkan oleh yeojanya sendiri. Eyli menatap datar Jimin.
“tanyakan saja pada google ahjussi mungkin dia tahu?!”jawab Eyli dengan nada dingin kemudian berjalan, namun dengan cepat Jimin mengeratkan genggaman tangannya dilengan Eyli.
“kamu kenapa sih?”tanya Jimin tak mengerti
“kamu masih bertanya kenapa?”bukannya menjawab pertanyaan Jimin, Eyli malah balik bertanya tanpa menyebut kata ‘oppa’
“tak ada pertanyaan dijawab dengan pertanyaan Kim Eyli, aku sedang bertanya padamu. Seharusnya kamu menjawab bukan malah balik bertanya!”sudah habis kesabaran Jimin. Kini dia berkata dengan nada suara yang tegas, membuat yeojanya menatap dengan tatapan tajam.
“aku tak ingin menjawab pertanyaanmu. Bahkan kamu saja tak merasa bersalah!”kata Eyli
“kalau kamu marah karena kemarin, bukannya aku sudah minta maaf. Seharusnya kamu tak perlu merajuk seperti ini, itu bukan hal yang harus diperbesar-besarkan”kata Jimin membuat dirinya ditatap kesal oleh Eyli.
“seharusnya begitu jika saja kamu tak melupakannya! aku ingin masuk sekarang! Lepaskan tanganku!”perintah Eyli, Jimin menatap Eyli tak percaya.
“selamat pagi”tiba-tiba suara namja menginstrupsi sepasang kekasi itu. keduanya secara bersamaan menatap namja yang tiba-tiba datang itu.
“pagi”keduanya dengan bersamaan membalas sapaan dari namja itu.
“ngapain kalian di depan pintu, kaya satpam saja!”celetuk namja itu. memanfaatkan keadaan Eyli dengan cepat menarik tangannya yang dipegang Jimin lalu masuk kedalam kelas.
“Eyli-ya...”Jimin sontak menatap Eyli sambil memanggil namanya, namun sang yeoja tak merespon. Jimin hanya menghembuskan nafas berat.
“hyung, Eyli kenapa?”tanya namja yang kini sudah berdiri disamping Jimin, Jimin menatap namja itu tajam.
“ini gara-gara kamu Taehyung-ah!”jawab Jimin tajam lalu berjalan masuk ke kelas.
“yah naega wae?”Taehyung yang adalah namja itu bingung, bahkan dia baru saja datang, dia sudah dimarahi.
“mereka kenapa sih? Memangnya salahku apa eoh?”celetuknya.
“apa sapaan ku tadi salah? Bukannya tadi aku bilang selamat pagi! Salahku dimana? Atau mungkin nada bicaraku, atau aku harus menyapa dengan senyum? Tapi tadi bukannya aku menyapa dengan senyum!! Haish!!”Taehyung mengacak rambutnya frustasi. Diapun memutuskan untuk masuk kekelas sekarang.
Keesokan harinya.... seorang yeoja cantik sedang berjalan masuk ke dalam sekolahnya. Dia sesekali mengatur poni panjangnya saat tertiup angin. Dia terus berjalan sampai seseorang dari arah belakang menutup matanya dan tentu saja membuat langkah yeoja itu terhenti.
“yah lepaskan tanganmu dari mataku!”seru yeoja itu memerintah dengan nada tak suka
“yah apa kamu tuli hah? LEPASKAN TANGANMU SEKARANG JUGA!”kata yeoja itu dengan berakhir dengan berteriak, dia tak tahan lagi karena orang itu tak melepaskan tangannya dari matanya. tak merasa terancam orang itu tak berniat sama sekali untuk melepaskan tangannya. Merasa tak ada pergerakan dari orang itu, yeoja tersebut dengan sengaja menginjak kaki dari orang itu dengan kuat.
“ARGH!”jerit orang itu, secara otomatis orang itu melepaskan tangannya dari mata yeoja itu. detik itu juga yeoja itu berbalik menatap orang yang telah menghalangi jalannya dengan menutup kedua matanya. Detik itu juga mata yeoja itu membulat sempurna
“BAMBAM OPPA!”seru yeoja cantik kaget bukan main
“omona, oppa gwenchana?”tanya yeoja itu, dengan panik dia berjongkok di hadapan orang yang dipanggilnya Bambam itu yang sekarang sedang duduk dilantai sambil memegang kakinya yang baru saja diinjak yeoja cantik itu.
“sakit Riri sayang, kamu menginjaknya kuat sekali! Rasanya kakiku hampir tercabut!”kata Bambam dramatis
“siapa suruh oppa tak mendengarkanku, makanya jangan mengerjai orang sembarangan. Inikan akibatnya, sini mana yang sakit!”kata Riri, yeoja cantik itu membela diri. Dia beralih memegang kaki namja yang merupakan namjachingunya.
“bukan disitu sayang, disini, aigoo!”kata Bambam sambil menunjuk kakinya yang sakit
“oh mian, sini biar kubantu!”kata Riri sambil membuka sepatu namja itu
“yah kenapa kamu membukanya!”seru Bambam sambil menahan sepatu yang hampir lepas itu.
“bagaimana bisa kamu mengurut kakimu yang sakit oppa kalau kamu masih memakai sepatu”celetuk Riri dengan alis berkerut.
“aigoo, tak usah! Ini akan hilang sebentar lagi!”kata Bambam kemudian membenarkan posisi sepatunya
“hilang apanya?”tanya Riri dengan alis berkerut
“sakitnya sayang, aigoo!”jawab Bambam gemas, Riri seketika terkekeh.
“oh gitu, joah! Kalau begitu biar ku bantu oppa berdiri!”kata Riri kemudian meraih tangan Bambam namun dicegah namja itu
“gwenchana, aku bisa sendiri, akukan namja!”seru Bambam sambil menampilkan sederet gigi putihnya.
“baiklah!”sepasang namja dan yeoja itupun berdiri kembali.
“kajja kita kekelas!”ajak Bambam, Riri mengangguk. Setelah sampai di depan kelas Riri, keduanya berhenti lalu saling bertatapan.
“nanti makan siang bareng yah?”ujar Bambam
“nde oppa”kata Riri menyetujui sambil tersenyum, CUP dengan cepat Bambam mengecup pipi Riri, membuat yeoja itu mematung di tempatnya
“bye, sampai jumpa nanti!”pamit Bambam lalu berjalan meninggalkan Riri yang mematung di tempatnya.
“yah Tuhan ini masih pagi!”gumam Riri masih dengan ekspresi terkejut.
“cie-cie, romantisnya... pagi-pagi dicium pacar!”sederet kalimat yang menggoda dilontarkan pada yeoja cantik yang sedang berdiri di depan pintu kelas itu.
“ah kalian..”kata Riri malu, semburat rona terpancar diwajahnya.
“lain kali kalau ingin bermesraan jangan di depan pintu, sana gi di balkon!”seru Mona salah satu dari tiga yeoja yang sedang menggoda Riri itu.
“ye sirik aja, makanya cepat cari pacar!”seru Riri mengejek sambil meleletkan lidahnya lalu berjalan masuk ke dalam kelas.
“aigoo anak itu!”seru Mona sedikit kesal.
“sabar”kata Fanny menenangkan, Mona hanya menghembuskan nafas kasar.
“Eyli-ya!”suara namja menginsterupsi kegiatan ketiga yeoja yang sedang berdiri di depan kelas itu. Salah satu yeoja yang dipanggil itu menoleh kearah yang memanggil. Yeoja yang bernama Eyli memutar bola matanya malas saat melihat siapa yang memanggilnya.
“kajja kita masuk!”ajak Eyli tanpa mempedulikan namja yang memanggilnya.
“tapi Eyli, Jimin oppa memanggilmu!”kata Fanny mencegah langkah Eyli. Namja yang disebut Jimin kini berdiri di depan ketiga yeoja itu.
“annyeong!”sapa Jimin dengan senyum yang merekah diwajahnya
“annyeong oppa”balas Fanny dan Mona, sedangkan Eyli hanya diam mengacuhkan sapaan namjachingunya itu.
“Eyli-ya”panggil Jimin, Fanny dan Mona menatap kearah Eyli. Namun yang dipanggil tak menjawab ataupun menoleh.
“Fanny-ah, Mona-ya kajja kita masuk!”kata Eyli mengacuhkan Jimin yang sedang menatap heran dirinya sekarang.
“Eyli-ya kamu masih marah?”tanya Jimin sambil memegang lengan Eyli yang melewati dirinya. Fanny dan Mona yang mengerti dengan situasi sekarang berkata
“kami masuk dulu ya Eyli”pamit keduanya lalu berjalan masuk kelas mereka.
“yah kenapa kalian meninggalkanku”seru Eyli kesal ditinggal.
“Eyli-ya, kenapa kamu mengacuhkanku?”tanya Jimin penasaran, karena dari tadi dirinya diacuhkan oleh yeojanya sendiri. Eyli menatap datar Jimin.
“tanyakan saja pada google ahjussi mungkin dia tahu?!”jawab Eyli dengan nada dingin kemudian berjalan, namun dengan cepat Jimin mengeratkan genggaman tangannya dilengan Eyli.
“kamu kenapa sih?”tanya Jimin tak mengerti
“kamu masih bertanya kenapa?”bukannya menjawab pertanyaan Jimin, Eyli malah balik bertanya tanpa menyebut kata ‘oppa’
“tak ada pertanyaan dijawab dengan pertanyaan Kim Eyli, aku sedang bertanya padamu. Seharusnya kamu menjawab bukan malah balik bertanya!”sudah habis kesabaran Jimin. Kini dia berkata dengan nada suara yang tegas, membuat yeojanya menatap dengan tatapan tajam.
“aku tak ingin menjawab pertanyaanmu. Bahkan kamu saja tak merasa bersalah!”kata Eyli
“kalau kamu marah karena kemarin, bukannya aku sudah minta maaf. Seharusnya kamu tak perlu merajuk seperti ini, itu bukan hal yang harus diperbesar-besarkan”kata Jimin membuat dirinya ditatap kesal oleh Eyli.
“seharusnya begitu jika saja kamu tak melupakannya! aku ingin masuk sekarang! Lepaskan tanganku!”perintah Eyli, Jimin menatap Eyli tak percaya.
“selamat pagi”tiba-tiba suara namja menginstrupsi sepasang kekasi itu. keduanya secara bersamaan menatap namja yang tiba-tiba datang itu.
“pagi”keduanya dengan bersamaan membalas sapaan dari namja itu.
“ngapain kalian di depan pintu, kaya satpam saja!”celetuk namja itu. memanfaatkan keadaan Eyli dengan cepat menarik tangannya yang dipegang Jimin lalu masuk kedalam kelas.
“Eyli-ya...”Jimin sontak menatap Eyli sambil memanggil namanya, namun sang yeoja tak merespon. Jimin hanya menghembuskan nafas berat.
“hyung, Eyli kenapa?”tanya namja yang kini sudah berdiri disamping Jimin, Jimin menatap namja itu tajam.
“ini gara-gara kamu Taehyung-ah!”jawab Jimin tajam lalu berjalan masuk ke kelas.
“yah naega wae?”Taehyung yang adalah namja itu bingung, bahkan dia baru saja datang, dia sudah dimarahi.
“mereka kenapa sih? Memangnya salahku apa eoh?”celetuknya.
“apa sapaan ku tadi salah? Bukannya tadi aku bilang selamat pagi! Salahku dimana? Atau mungkin nada bicaraku, atau aku harus menyapa dengan senyum? Tapi tadi bukannya aku menyapa dengan senyum!! Haish!!”Taehyung mengacak rambutnya frustasi. Diapun memutuskan untuk masuk kekelas sekarang.
***
Lian, yeoja itu kini berada di perpustakaan. Yeoja itu disuruh mengambil beberapa buku untuk kelempoknya. Dia sendiri tanpa ditemani seseorang, bahkan Chellapun tak ada bersamanya, karena keduanya disuruh untuk dua tugas yang berbeda. Lian telah mengumpulkan beberapa tumpukan buku yang kini ditaruh di atas meja.
“aku ingin meminjam buku ini atas nama kelas 2-1”kata Lian meminta izin, meminjam buku pada petugas perpustakaan.
“baiklah, tanda tangan disini dan jangan lupa kembalikan. Jangan bawa pulang arasseo?”kata petugas mengingatkan
“ye”kata Lian lalu berjalan dengan tangan dipenuhi buku. Lian terus berjalan, dia mengalami kesulitan karena membawah buku banyak, bahkan tingginya hampir mencapai dagunya.
“haish kalau begini aku panggil teman saja”gumamnya. Ketika dirinya berbelok kearah kelasnya, tak sengaja dia bertabrakan dengan seorang namja BRUK
“KYAAA!!”jeritnya ketika dirinya terjatuh bersama dengan buku-buku yang kini berantakan dilantai. Lian memegangi bokongnya yang terbentur keras di lantai
“aish appoyo”serunya, orang yang menabraknya mengalami hal yang sama.
“argh, mianhae”seru orang itu. Kedua orang itu saling berpandang, detik itu juga keduanya terbelalak kaget saat menyadari dengan siapa mereka bertabrakkan!
To Be Continue :)
Akhirnya kelar juga chapter 8-nya. Mohon maaf jika fellnya gak dapat, maklum author masih dalam tahap belajar. Sekali lagi author minta maaf sekaligus
terima kasih karena mau membaca FF aneh nan gaje ini. Harap tak bosan nde, RCL
di tungguh ;) GBu O:)
Wah~~ keren thor^^ aku suka2.. Cieee ada yg popo~an di dpn kelas
BalasHapusTerimakasih sudah membaca
Hapus