Author : Choi Im Kim
^^
Main
Cast : Im Chella (Chella),
Kang Lian (Lian), Park Nina (Nina)
Cast : Park Fanny (Fanny), Kim
Eyli (Eyli), Kwon Riri (Riri), Lee
Mona (Mona), Bangtan Boys (BTS),
EXO And other cast..
Genre : School Life, Romance,
Friendship, Drama, Sad
Length : Chaptered
Disclaimer : THIS FANFICTION IS MINE. MOHON UNTUK TIDAK MENGCOPY
/ MENGGANDAKAN / ME-REMAKE / MENCONTEK FANFICTION INI.
THANK YOU ^^
Gak bakalan banyak bacot lagi, langsung saja Happy Reading FF Lovers ;)
MAAF KALAU KETEMU TYPO :D
- LOVE YOU CHAPTER 4 –
“aku
sedang di jalan, sebentar lagi sampai, tunggu saja!”kata seorang yeoja pada HP yang dia tempelkan ditelinganya sambil terus berjalan
“nde, arra!”ucapnya sebelum menutup telfon. Yeoja itu berlari dengan cepat kearah terminal Bus. Sedangkan disitu orang yang berbicara dengannya ditelfon tadi sudah duduk menunggunya. Ketika yeoja itu sampai dia langsung menghampiri orang tersebut.
“kamu lama sekali Lian eonni, aku sampai jamuran menunggumu disini tahu!”cerca yeoja yang duduk di terminal bus pada yeoja yang baru saja sampai itu dengan tatapan tajam. Yeoja yang namanya disebutkan tadi –Lian- hanya menyengir
“mian Fanny-ah aku bangun kesiangan”kata Lian, yeoja yang disapa dengan sebutan Fanny itu hanya memutar bola matanya saat mendengar alasan Lian yang selalu menjadi andalannya jika terlambat dan itu membuat dirinya jengkel.
“sepertinya itu sudah kebiasanmu eonni, makanya jangan suka bergadang!”ujar Fanny menasehati. Yeoja itu berdiri dari duduknya kemudian berjalan.
“kajja busnya sudah tiba!”seru Fanny, Lianpun mengikuti Fanny yang mendahuluinya masuk ke dalam bus.
“nde, arra!”ucapnya sebelum menutup telfon. Yeoja itu berlari dengan cepat kearah terminal Bus. Sedangkan disitu orang yang berbicara dengannya ditelfon tadi sudah duduk menunggunya. Ketika yeoja itu sampai dia langsung menghampiri orang tersebut.
“kamu lama sekali Lian eonni, aku sampai jamuran menunggumu disini tahu!”cerca yeoja yang duduk di terminal bus pada yeoja yang baru saja sampai itu dengan tatapan tajam. Yeoja yang namanya disebutkan tadi –Lian- hanya menyengir
“mian Fanny-ah aku bangun kesiangan”kata Lian, yeoja yang disapa dengan sebutan Fanny itu hanya memutar bola matanya saat mendengar alasan Lian yang selalu menjadi andalannya jika terlambat dan itu membuat dirinya jengkel.
“sepertinya itu sudah kebiasanmu eonni, makanya jangan suka bergadang!”ujar Fanny menasehati. Yeoja itu berdiri dari duduknya kemudian berjalan.
“kajja busnya sudah tiba!”seru Fanny, Lianpun mengikuti Fanny yang mendahuluinya masuk ke dalam bus.
Sedangkan di lain tempat, terlihat seorang yeoja sedang berjalan memasuki sekolahnya. Yeoja dengan rambut dikuncir satu tinggi itu menyapa satpam yang berdiri di samping pagar sekolahnya sebelum meneruskan langkahnya kedalam sekolah. Yeoja itu terus melangkahkan kakinya menuju kelasnya sambil memegang tali ranselnya. Ketika melewati belokan tiba-tiba yeoja itu ambruk di lantai saat seseorang dari berlawanan arah berlari dan tak sengaja menabrak yeoja tersebut. Bukan hanya yeoja itu, orang itupun ikut ambruk.
“AKH APPO!”jerit yeoja tersebut. Orang itu ikut menjerit kemudian menatap yeoja yang malang itu.
“akh.. neo gwenchana?”tanya orang itu dengan alis berkerut karena menahan sakit. Yang ditanya menatap yang menanya sambil mengelus bagian tubuhnya yang sakit dengan mata terbalak. ‘diakan adik kelas itu!’batin yeoja itu.
“chogio, gwenchana?”tanya orang itu lagi ketika tak mendapat jawaban dari yeoja tersebut.
“aniya, ini sakit sekali!”jawab yeoja itu sambil menahan sakit tapi tetap terkejut. Orang tersebut berdiri dan mengulurkan tangannya.
“mianhae, biarku bantu kamu berdiri”ujar orang itu masih dengan mengernyit, menahan sakit. Yeoja yang masih terduduk itu menatap tangan yang terulur padanya kemudian meraih tangan tersebut.
Dengan tertatih akhirnya kedua orang itu berdiri dan tentunya masih menahan sakit akibat kejadian tadi.
“apa masih sakit?”tanya orang itu, yeoja tersebut mengangguk sebagai jawaban.
“kalau begitu biar kuantar ke UKS....”kata orang tersebut menggantung, dengan cepat dia mencari nametag yeoja tersebut kemudian membacanya dalam hati ‘Im Chella’batin orang itu.
“Im Chella-ssi, biar kuantar kamu ke UKS!”orang itu melanjutkan perkataannya dengan menyebutkan nama yeoja yang ditabraknya itu ‘dari mana dia tahu namaku? apa dia mengenalku?’pikir Chella, yeoja yang tertabrak itu
“a..aniyo, tak perlu, palingan sedikit lagi sakitnya akan hilang kok! Lagian akukan tak berdarah, jadi tak perlu membawaku ke UKS!”tolak Chella
“kamu yakin?”tanya orang itu memastikan, Chella mengangguk.
“baiklah, kalau begitu biar kuantar kamu sampai di kelasmu!”kata orang itu menawarkan. Chella terbelalak kaget dengan tawaran orang tersebut dan dengan cepat mengibas-ngibaskan tangannya
“aniyo..aniyo, tak perlu aku bisa sendiri!”tolak Chella lagi.
“tak perlu sungkan, lagian aku yang mengakibatkan kamu terjatuh, setidaknya aku harus membantu walau hanya mengantarmu, hitung-hitung sebagai permintaan maafku!”tutur orang itu. Chella terlihat berfikir.
“eum begini yah, ini bukan sepenuhnya salahmu, tadi itu kecelakaan jadi tak perlu meminta maaf apa lagi sampai mengantarku ke kelas! bukannya tadi kamu berlari! Berarti kamu ada urusan penting kan sampai kamu berlari? jadi tak perlu mengantarku”kata Chella menjelaskan
“memang sih, tapi seti..”
“gwenchana, kamu tak perlu khawatir, aku bisa pergi kekelas sendiri”kata-kata orang itu tak dilanjutkan karena Chella memotongnya, Chella tidak mau mencari sensasi dengan membiarkan dirinya diantar orang populer seperti dia, apalagi kalau sampai dilihat Lian, sahabatnya itu pasti akan melayangkan pertanyaan yang dipastikan lebih dari satu buku dan itu akan memakan waktu lebih dari satu hari, mungkin!
“baiklah, kalau begitu hati-hati! Aku pergi dulu!”pamit orang itu kemudian mulai berlari kembali meninggalkan Chella. Yeoja itu terdiam.
“pantasan Lian eonni sangat mengaguminya, dia tampan dan juga baik”monolog Chella kemudian berjalan menuju kelasnya.
Ketika sampai di depan kelasnya, Chella menghentikan langkahnya. ‘apa dia sudah tiba?’pikir Chella kemudian menengok kedalam kelasnya.‘bingo, itu dia!’seketika senyum merekah dibibir Chella. Tiba-tiba pipinya terasa panas ketika kejadian kemarin terulang dipikirannya. Dengan cepat dia memegang pipinya. ‘aigoo, padahal ini masih pagi!’batin Chella sambil menatap namja yang sedang duduk mengotak-ngatik HP itu.
“KYAA!”tiba-tiba Chella berteriak kaget saat merasa seseorang menepuk punggungnya. Mendengar teriakan Chella, semua siswa-siswi di kelas tersebut dengan serempak menatap kearah pintu dimana yeoja itu berdiri, termasuk Seokjin, namja yang ditatap Chella tadi.
“YAH tak perlu berteriak, kamu seperti melihat hantu saja!”cibir Lian yang menepuk punggung Chella itu dan membuat yeoja tersebut berteriak kaget.
“aigoo eonni, kamu mengagetkanku!”seru Chella sambil mengelus-ngelus dadanya. Sedangkan siswa-siswi yang menatap mereka tadi kembali ke kegiatan mereka, kecuali Seokjin. Namja itu menatap kedua yeoja yang berbincang di depan kelas sambil tersenyum geli lalu menggelengkan kepalanya. Dia kembali menatap HPnya.
“kenapa kamu mengintip-ngintip sih? seperti pencuri saja!”Tanya serta tutur Lian dengan alis berkerut.
“a..aniyo aku tidak mengintip, tadi aku hanya..”Chella terlihat sulit menjelaskan
“ah aku tahu”kata Lian tiba-tiba kemudian menatap Chella dengan senyum misterius. Chella mengernyitkan dahinya tak mengerti dengan ekspresi Lian yang tiba-tiba berubah itu.
“kamu sedang mengintip Seokjinkan!”bisik Lian. Chella membulatkan matanya
“a..aniyo!”kata Chella bohong kemudian berjalan lebih dulu ke dalam kelas.
“cih liar!”cibir Lian kemudian ikut masuk ke dalam kelas. Chella menaruh ranselnya diatas meja kemudian duduk di tempat duduknya, diikuti Lian.
“eonni tebak tadi aku bertemu dengan siapa?”kata Chella sambil menatap Lian dengan ekspresi dibuat misterius, Lian mengernyitkan dahinya
“nugu?”tanya Lian. Kini Chella tersenyum misterius kemudian menatap kearah depan tanpa menjawab pertanyaan Lian.
“yah Im Chella, jawab jangan membuatku penasaran!”kata Lian mulai kesal. Chella menatap kearah Lian.
“aku memang sengaja ingin membuatmu penasaran!”ucap Chella.sambil terkekeh. Lian cemberut mendengar itu.
“okay-okay, aku hanya ingin bilang kalau tadi aku bertemu dengan adik kelasmu itu!”kata Chella kemudian merogoh sesuatu dalam tasnya. Mendengar itu dengan cepat Lian menatap kearah Chella dengan mata terbelalak.
“jinjayo? Bagaimana bisa kalian sampai bertemu? Apa yang kalian lakukan? Apa kalian berbincang? Apa dia mengenalmu? Apa kalian sudah janjian sebelumnya?”sederet pertanyaan meluncur dari bibir Lian begitu saja, Chella bahkan melongo karena sangking banyaknya pertanyaan yang diajukan.
“yah Kang Lian, kalau bertanya itu satu-satu, kamu seperti reporter saja! Aku sampai bingung bagaimana menjawab pertanyaanmu yang segudang itu! Dan pertanyaan terakhir kamu itu loh, dengar yah, aku tak pernah janjian dengannya, aku baru tadi bertemu dengannya bagaimana bisa kamu bilang aku janjian dengannya?”jawab Chella sekalian menjelaskan, Lian terkekeh tak lama lalu bertanya lagi
“mian, aku hanya terkejut, lalu apa yang kalian lakukan?”tanya Lian penasaran. Chella menatap dengan ekspresi datar sambil berkata
“dia menabrakku sampai jatuh!”jawab Chella enteng, seketika itu mata Lian membulat.
“BWAHAHAHA”Lian tak dapat menahan tawanya. Mendengar itu Chella menatap Lian dengan ekspresi bingung.
“yah memangnya lucu eoh?”tanya Chella tak mengerti, Lian memegang perutnya sambil terus tertawa.
“YAH KANG LIAN!”Chella berteriak kesal dan itu membuat seisi kelas tersebut tiba-tiba menghentikan aktifitas mereka lalu menatap kearah yeoja tersebut. Chella menatap sekitarnya kemudian menatap Lian sambil memberi ekspresi kesal, Lian ikut menatap sekitar mereka kemudian menatap kearah Chella sambil berucap ‘mian’ tanpa suara.
Di lain tempat, tepatnya di kelas 1-2 terlihat kacau. Jika situasi itu terjadi, berarti menandakan jika belum ada guru yang mengajar. Seorang yeoja yang duduk barisan kedua, dekat pintuh masuk itu terlihat sedang menulis sesuatu pada bukunya. Entah apa yang dia tulis, yang pasti dia sedang menulis. Sedangkan yeoja yang duduk di sampingnya sedang asik mengotak-ngatik hp.
“Fanny-ah”panggil yeoja yang sedang bermain HP pada yeoja yang dipanggil dengan sebutan Fanny, yang tak lain yeoja yang sedang menulis tadi.
“hmmm”jawab Fanny tanpa menghentikan aktivitasnya.
“kamu tahu tidak, katanya sih Baekhyun sunbae dekat dengan yeoja loh!”kata-kata teman sebangku Fanny itu sukses menghentikan kegiatan tulis-menulisnya, kini perhatiannya teralihkan saat mendengar nama Baekhyun.
“jeongmal Eyli-ah?”tanya Fanny memastikan, yang dipanggil dengan sebutan Eyli itu menganggukkan kepala sebagai jawaban.
“kamu tahu dari mana!”tanya Fanny, Eyli menyodorkan HPnya.
“baca ini”tanpa berkata Fanny langsung membaca kalimat yang ada diHP Eyli itu.
~BYUN BAEKHYUN DAN ALUMNI KIM TAEYEON BERKENCAN~
~KYAA AKU TAK SETUJU!~
~AH BAEKHYUN OPPA KAMU TEGA SEKALI PADAKU~
~MEREKA TERLIHAT COCOK!~itulah kalimat yang ada diHP Eyli. Seketika ekspresi Fanny berubah, raut sedihpun muncul.
“aku baru tahu tadi saat membaca berita lewat SNS ini, Baekhyun oppa sangat terkenal rupanya!”ujar Eyli sambil melihat kembali isi dalam HPnya tanpa menyadari perubahan ekspresi sahabatnya itu.
“apa benar mereka pacaran Eyli-ah?”kini yeoja yang berada di belakang kedua yeoja itu yang bertanya, Eyli mengangguk sebagai jawaban tanpa menatap kebelakang. Dia masih sibuk membaca berita yang sedang menjadi trending topik diSNS itu.
“Fanny-ah neo gwenchana?”kini yeoja yang berada di sebelah yeoja yang bertanya pada Eyli tadi yang bertanya, namun pertanyaan itu diajukan untuk Fanny. Eylipun ikut memandang sahabatnya,itu, dia baruh menyadari jika ekspresi Fanny berubah.
“Fanny-ah gwenchana?”kini Eyli yang bertanya
“gwenchana”jawab Fanny seadanya. Ketiga yeoja itu saling berpandangan. Tak lama kemudian salah satu dari mereka berdiri dan menghampiri Fanny.
“tak usah sedih, masih banyak namja tampan di sekolah ini yang bisa kamu jadikan idola!”hibur yeoja berambut sebahu yang sedang berdiri diselebah Fanny sekarang. Fanny hanya tersenyum singkat.
“benar kata Mona”kini yeoja berambut sepunggung yang berkata
“setuju Riri-ah!”sambung Eyli.
“gumawo”respon Fanny sambil tersenyum. Sedangkan tak jauh dari tempat keempat yeoja itu, tiga orang namja sedang berbincang-bincang, namun salah satu dari mereka tak ikut dalam perbincangan tersebut karena sedari tadi perhatiannya tak terahlikan dari keempat yeoja yang berbincang tadi. ‘apa yang mereka bicarakan?’batin namja itu
“eottae Taehyung-ah, apa kamu ingin ikut?”tanya sahabat dari namja yang sedang melamun itu. Tak mendengar jawaban, kedua sahabat Taehyung itu saling memandang satu dengan yang lain.
“ya Taehyung-ah apa kamu mendengarkanku?”kini sahabatnya bertanya dengan volume suara yang lebih tinggi. Taehyung tersentak kemudian dengan cepat memandang kearag sahabatnya itu.
“wa..waeyo Jimin-ah?”tanya Taehyung, namja yang dipanggil dengan sebutan Jimin itu hanya melongoh
“jadi dari tadi aku mengoceh panjang lebar kamu tak mendengarnya?”tanya Jimin kini mulai emosi, sedangkan V hanya tertawa tanpa dosa.
“dia tak mendengarkanmu karena sedari tadi perhatiannya tak lepas dari yeoja itu”kata sahabat Jimin dan V itu sambil menunjuk dengan dagunya pada yeoja yang dimaksudnya tadi. Jiminpun menatap kearah yang ditunjuk sahabatnya itu.
“ya Jungkook-kie! Aku tak memandangnya!”protes Taehyung pada namja yang dipanggilnya Jungkook tadi
“yasaeng”kata Jungkook dengan tatapan datar.
“pantas saja pertanyaanku diabaikan!”ujar Jimin, Taehyung hanya memainkan pulpen yang ada ditangannya.
“terserah mau percaya atau tidak yang penting aku tak memperhatikannya!”ucap Taehyung membelah diri, walaupun sebenarnya ia.
“yasaeng!”Jungkook
“ani!”Taehyung
“nde!”Jimin
“aniyo”Taehyung
“nde”Jimin
“aniyo”Taehyung
“nde, yasaeng!”Jungkook
“aniyo!”Taehyung
“aniyo”Jungkook & Jimin
“nde”kata Taehyung, seketika itu Jungkook dan Jimin tertawa bersama-sama. Taehyung mengernyitkan dahinya tak mengerti.
“akhirnya kamu mengaku juga, dasar!”cibir Jungkook, Taehyung berfikir dengan ucapan Jungkook itu.
“mengaku apa?”tanya Taehyung dengan ekspresi bingung
“dia mulai lagi”ujar Jimin, Jungkook menggaruk kepalanya yang tiba-tiba gatal karena perkataan Jimin yang betul itu
“mulai apa?”tanya Taehyung masih tak mengerti
“sudah, lupakan!”perintah Jungkook kemudian mengalihkan pandangannya dari Taehyung, diikuti Jimin
“yah maksud kalian tadi itu apa?”tanya Taehyung masih tak mengerti. Jimin menjawab dengan lambaian tangan
“eish”desis Taehyung saat memandang kedua sahabatnya yang mengabaikannya itu.
To Be Continue :)
Akhirnya kelar juga chapter 4-nya.
Bagaimana? Baguskah? Anehkah? Atau apakah? :D Mian jika tak sesuai
dengan keinginan para readers, fellnya gak dapat maklum author masih dalam
tahap belajar. Sekali lagi
author minta maaf sekaligus terima kasih karena mau membaca FF aneh nan gaje
ini. Harap tak bosan nde, RCL di tungguh ;) GBu O:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar