Author : Choi Im Kim
^^
Main
Cast : Im Chella (Chella),
Kang Lian (Lian), Park Nina (Nina)
Cast : Park Fanny (Fanny), Kim
Eyli (Eyli), Kwon Riri (Riri), Lee
Mona (Mona), Bangtan Boys (BTS),
EXO And other cast..
Genre : School Life, Romance,
Friendship, Drama, Sad
Length : Chaptered
Disclaimer : THIS FANFICTION IS MINE. MOHON UNTUK TIDAK MENGCOPY
/ MENGGANDAKAN / ME-REMAKE / MENCONTEK FANFICTION INI.
THANK YOU ^^
Hello readers-deul,
author Choi Im Kim^^ kembali \^0^/ Karena perkenanan dari yang Maha Kuasa akhirnya
bisa menyelesaikan Chapter 2 (kaya mau bikin makalah aja :’D). Terima
kasih karena sudah meluangkan waktu untuk membaca chapter 1-nya, sekali lagi author mau bilang bahwa author masih dalam tahap berlajar buat FF, jadi harap maklum
kalau ceritanya agak aneh dan mengecewakan -_- Jika ditemui ada kesamaan dengan FF lain itu TIDAK
DISENGAJA. oKAI dah, gak bakalan panjang-lebar lagi, langsung
saja Happy Reading readers-deul ;)
MAAF KALAU KETEMU TYPO :D
- LOVE YOU CHAPTER 2 –
Sekelompok
murid terlihat sedang asik berbincang di sudut kantin Seoul Internasional School itu. Sekelompok murid yang beranggotakan
6 orang namja
itu terkenal dengan ketampanan mereka, juga sikap mereka. Siapa yang tak kenal dengan mereka, bukan hanya di sekolah mereka saja mereka terkenal bahkan sampai di sekolah lainpun mereka terkenal, terlebih diantara para yeoja. Mereka adalah Kim Seok Jin,
Jeon Jungkook, Kim Tae Hyun (V), Park Jimin, Suga dan J-Hope.
“siapa yang akan menempati posisi sekertaris osis hyung?”tanya namja bermata cipit diantara mereka. Tak bisa dibilang begitu, karena bukan hanya namja itu saja yang bermata cipit. Baiklah, namja yang paling pendek diantara keenam namja itu. Park Jimin, atau dikenal dengan sapaan Jimin pada namja yang paling tua diantara mereka, siapa lagi kalau bukan Kim Seok Jin.
“kenapa pertanyaanmu sama seperti pertanyaan yeoja-yeoja tadi?”bukannya menjawab, namja yang disapa Hyung oleh Jimin itu malah bertanya balik, tentu dengan alis yang terangkat satu.
“jinchayo? Siapa mereka?”tanya Jimin penasaran.
“annyeong oppa-deul!”baru saja ingin menjawab pertanyaan dari Jimin tiba-tiba sekelompok yeoja yang beranggotakan tiga orang menghampiri mereka dan tentu itu membuat Jin tak bisa menjawab pertanyaan Jimin tadi. Keenam namja itu menatap ketiga yeoja yang berdiri dihadapan mereka sekarang.
“annyeong”jawab mereka. Mendengar respon dari enam namja itu, ketiga yeoja itupun tersenyum dan sedikit melakukan hal yang bisa dibilang berlebihan, terlalu over. Jungkook salah satu dari keenam namja itu dan sekaligus termudah hanya mengernyitkan dahinya sambil menatap heran ketiga yeoja tersebut. Sedangkan namja yang duduk di sampingnya yang tak lain adalah Taehyung hanya memasang ekspresi datarnya! Namja yang terkenal dengan keanehannya itu seperti sedang dalam mood yang tak baik. Sedangkan namja yang memiliki kulit terputih diantara mereka menggaruk hidungnya yang entah kenapa tiba-tiba gatal saat melihat ketiga yeoja itu dengan tingkah aneh mereka, dia adalah Suga. Lain halnya dengan mereka bertiga, ketiga namja lainnya yaitu Seokjiin, Jimin dan J-Hope saling memandang satu dengan yang lain.
“oppa kami membuat coklat untuk kalian, cobalah!”ujar seorang dari ketiga yeoja itu sambil menyerahkan tempat coklat berbentuk hati yang berisikan coklat dan tentu saja coklat itu berbentuk hati. Romantis bukan?
“kami membuatnya dengan penuh cinta!”tambah yeoja yang berada di samping kiri yeoja tadi.
“kalian pasti menyukainya, silahkan menikmati!”tambah yeoja yang berdiri di samping kanan. Taehyung memajukan tubuhnya sambil menatap coklat pemberian ketiga yeoja itu.
“coklat ini sama seperti coklat yang kulihat kemarin ditokoh! apa kalian membelinya?”tanyanya. ketiga yeoja itu terbelalak lalu menatap satu dengan yang lain.
“a..aniyo, kami tak membelinya! Kan tadi sudah kami bilang kami yang membuatnya oppa!”jawab yeoja yang berada ditengah dengan sedikit kikuk. Penasaran Jungkookpun ikut menengok coklat tersebut.
“jinchayo?”tanya Jungkook kemudian menatap ketiga yeoja itu secara bergantian. Dengan serempak mereka mengangguk. Jungkookpun menganggukkan kepalanya kemudian menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi tanpa melepaskan pandangannya dari yeoja-yeoja tersebut.
“keundae, kenapa bisa ada price tag ditempat coklat itu?”dengan cara bersamaan mata ketiga yeoja tersebut terbalak. Mendengar itu kelima sahabatnya ikut melihat tempat coklat itu.
“yah kalian berbohong, kata kalian ini buatan kalian sendiri!”seru J-Hope
“ah.. i..it”ketiga yeoja itu panik
“sudahlah, mengaku saja! ini sudah ada buktinya!”tambah Jimin.
“ckck”Suga menggelengkan kepala sambil menatap ketiga yeoja itu, sedangkan Jin hanya tersenyum simpul.
“bawa saja, kami tak berselera”ujar Suga sambil mendorong coklat itu dan kembali bersandar.
“yah kenapa kau tak mencabut price tagnya dulu!”bisik yeoja yang berdiri di tengah kepada yeoja yang berdiri di samping kiri. Tanpa mereka sadari bisikan mereka dapat didengar oleh keenam namja itu.
“yah bukan aku, Naeun yang terakhir memegangnya! Seharusnya dia yang mencabutnya!”tak mau disalahkan yeoja yang di sebelah kiri menunjuk yeoja yang berdiri disebelah kanan.
“yah Bomi-ah, bukannya kau yang terakhir memegangnya?”yeoja yang berdiri di sebelah kanan yang disebut Naeun tak terima dengan tuduhan temannya, Bomi.
“neo..”
“neo..”
“neo..”
“YAKH DIAM, KALIAN MENGHANCURKAN SEMUANYA! SEKARANG MAKANLAH COKLAT ITU!”kesal yeoja yang berdiri ditengah-tengah sambil berteriak kemudian meninggalkan kedua yeoja yang sedari tadi saling menuduh.
“YAH PARK JEYEON, CHANGKAMAN”seru Naeun dan Bomi secara bersamaan lalu mengejar yeoja bernama lengkap Park Jeyeon itu.
“ckckck”decak Taehyung sambil menggelengakan kepalanya saat melihat ketiga yeoja itu melesat pergi.
“dasar yeoja-yeoja aneh!”tambah Jungkook.
“bukan Cuma aneh tapi Centil!”Suga membenarkan.
“sudahlah, kajja kita pergi! Ini sudah hampir jam pelajaran!”ujar Seokjin.
“ah nde, kajja!”kata J-Hope setuju. Dan akhirnya keenam namja tampan itu kembali kekelas mereka. Sedangkan dilain tempat, seorang yeoja kini sedang berdiri disamping pintu kelas yang diatas pintu kelas itu tertuliskan 1-2. Yeoja yang bertubuh tak terlalu tinggi ini/pendek itu terus mengawasi kelas tersebut. Seperti mencari sesuatu.
“yah kenapa dia tak ada! Apa dia masih di kantin?”tanyanya pada diri sendiri. Yeoja dengan rambut dibiarkan terurai sepunggung itu terus mengintip ke dalam kelas tersebut. Entah berapa lama dia berdiri disitu. Sedangkan dari arah belakang yeoja itu seorang namja bertubuh tak terlalu tinggi, berkulit putih dan tentu tampan sedang berjalan menuju kelas 1-2. Langkah namja itu terhenti tepat di belakang yeoja yang sedang mengintip kelasnya itu ‘yeoja ini lagi! Mau apa dia dan kenapa dimengintip-ngintip kelasku?’batin namja itu.
“chogio, bisakah kau menyingkir? Aku mau masuk!”kata namja itu lebih tepatnya dia memerintah! Mendengar suara yang sangat dikenalnya, tubuh yeoja itu menegang.
“siapa yang akan menempati posisi sekertaris osis hyung?”tanya namja bermata cipit diantara mereka. Tak bisa dibilang begitu, karena bukan hanya namja itu saja yang bermata cipit. Baiklah, namja yang paling pendek diantara keenam namja itu. Park Jimin, atau dikenal dengan sapaan Jimin pada namja yang paling tua diantara mereka, siapa lagi kalau bukan Kim Seok Jin.
“kenapa pertanyaanmu sama seperti pertanyaan yeoja-yeoja tadi?”bukannya menjawab, namja yang disapa Hyung oleh Jimin itu malah bertanya balik, tentu dengan alis yang terangkat satu.
“jinchayo? Siapa mereka?”tanya Jimin penasaran.
“annyeong oppa-deul!”baru saja ingin menjawab pertanyaan dari Jimin tiba-tiba sekelompok yeoja yang beranggotakan tiga orang menghampiri mereka dan tentu itu membuat Jin tak bisa menjawab pertanyaan Jimin tadi. Keenam namja itu menatap ketiga yeoja yang berdiri dihadapan mereka sekarang.
“annyeong”jawab mereka. Mendengar respon dari enam namja itu, ketiga yeoja itupun tersenyum dan sedikit melakukan hal yang bisa dibilang berlebihan, terlalu over. Jungkook salah satu dari keenam namja itu dan sekaligus termudah hanya mengernyitkan dahinya sambil menatap heran ketiga yeoja tersebut. Sedangkan namja yang duduk di sampingnya yang tak lain adalah Taehyung hanya memasang ekspresi datarnya! Namja yang terkenal dengan keanehannya itu seperti sedang dalam mood yang tak baik. Sedangkan namja yang memiliki kulit terputih diantara mereka menggaruk hidungnya yang entah kenapa tiba-tiba gatal saat melihat ketiga yeoja itu dengan tingkah aneh mereka, dia adalah Suga. Lain halnya dengan mereka bertiga, ketiga namja lainnya yaitu Seokjiin, Jimin dan J-Hope saling memandang satu dengan yang lain.
“oppa kami membuat coklat untuk kalian, cobalah!”ujar seorang dari ketiga yeoja itu sambil menyerahkan tempat coklat berbentuk hati yang berisikan coklat dan tentu saja coklat itu berbentuk hati. Romantis bukan?
“kami membuatnya dengan penuh cinta!”tambah yeoja yang berada di samping kiri yeoja tadi.
“kalian pasti menyukainya, silahkan menikmati!”tambah yeoja yang berdiri di samping kanan. Taehyung memajukan tubuhnya sambil menatap coklat pemberian ketiga yeoja itu.
“coklat ini sama seperti coklat yang kulihat kemarin ditokoh! apa kalian membelinya?”tanyanya. ketiga yeoja itu terbelalak lalu menatap satu dengan yang lain.
“a..aniyo, kami tak membelinya! Kan tadi sudah kami bilang kami yang membuatnya oppa!”jawab yeoja yang berada ditengah dengan sedikit kikuk. Penasaran Jungkookpun ikut menengok coklat tersebut.
“jinchayo?”tanya Jungkook kemudian menatap ketiga yeoja itu secara bergantian. Dengan serempak mereka mengangguk. Jungkookpun menganggukkan kepalanya kemudian menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi tanpa melepaskan pandangannya dari yeoja-yeoja tersebut.
“keundae, kenapa bisa ada price tag ditempat coklat itu?”dengan cara bersamaan mata ketiga yeoja tersebut terbalak. Mendengar itu kelima sahabatnya ikut melihat tempat coklat itu.
“yah kalian berbohong, kata kalian ini buatan kalian sendiri!”seru J-Hope
“ah.. i..it”ketiga yeoja itu panik
“sudahlah, mengaku saja! ini sudah ada buktinya!”tambah Jimin.
“ckck”Suga menggelengkan kepala sambil menatap ketiga yeoja itu, sedangkan Jin hanya tersenyum simpul.
“bawa saja, kami tak berselera”ujar Suga sambil mendorong coklat itu dan kembali bersandar.
“yah kenapa kau tak mencabut price tagnya dulu!”bisik yeoja yang berdiri di tengah kepada yeoja yang berdiri di samping kiri. Tanpa mereka sadari bisikan mereka dapat didengar oleh keenam namja itu.
“yah bukan aku, Naeun yang terakhir memegangnya! Seharusnya dia yang mencabutnya!”tak mau disalahkan yeoja yang di sebelah kiri menunjuk yeoja yang berdiri disebelah kanan.
“yah Bomi-ah, bukannya kau yang terakhir memegangnya?”yeoja yang berdiri di sebelah kanan yang disebut Naeun tak terima dengan tuduhan temannya, Bomi.
“neo..”
“neo..”
“neo..”
“YAKH DIAM, KALIAN MENGHANCURKAN SEMUANYA! SEKARANG MAKANLAH COKLAT ITU!”kesal yeoja yang berdiri ditengah-tengah sambil berteriak kemudian meninggalkan kedua yeoja yang sedari tadi saling menuduh.
“YAH PARK JEYEON, CHANGKAMAN”seru Naeun dan Bomi secara bersamaan lalu mengejar yeoja bernama lengkap Park Jeyeon itu.
“ckckck”decak Taehyung sambil menggelengakan kepalanya saat melihat ketiga yeoja itu melesat pergi.
“dasar yeoja-yeoja aneh!”tambah Jungkook.
“bukan Cuma aneh tapi Centil!”Suga membenarkan.
“sudahlah, kajja kita pergi! Ini sudah hampir jam pelajaran!”ujar Seokjin.
“ah nde, kajja!”kata J-Hope setuju. Dan akhirnya keenam namja tampan itu kembali kekelas mereka. Sedangkan dilain tempat, seorang yeoja kini sedang berdiri disamping pintu kelas yang diatas pintu kelas itu tertuliskan 1-2. Yeoja yang bertubuh tak terlalu tinggi ini/pendek itu terus mengawasi kelas tersebut. Seperti mencari sesuatu.
“yah kenapa dia tak ada! Apa dia masih di kantin?”tanyanya pada diri sendiri. Yeoja dengan rambut dibiarkan terurai sepunggung itu terus mengintip ke dalam kelas tersebut. Entah berapa lama dia berdiri disitu. Sedangkan dari arah belakang yeoja itu seorang namja bertubuh tak terlalu tinggi, berkulit putih dan tentu tampan sedang berjalan menuju kelas 1-2. Langkah namja itu terhenti tepat di belakang yeoja yang sedang mengintip kelasnya itu ‘yeoja ini lagi! Mau apa dia dan kenapa dimengintip-ngintip kelasku?’batin namja itu.
“chogio, bisakah kau menyingkir? Aku mau masuk!”kata namja itu lebih tepatnya dia memerintah! Mendengar suara yang sangat dikenalnya, tubuh yeoja itu menegang.
Lian POV
Dimana dia? Aigoo jam pelajaran hampir dimulai, tapi kenapa batang hidungnya tak terlihat eoh!
“chogio, bisakah kau menyingkir? Aku mau masuk!”suara ini, omona! seketika tubuhku menegang. Mendengar suara ini. Suara ini, jangan-jangan. Perlahan kubalikkan tubuhku dan yang benar saja di..dia sedang berdiri d idepanku sekarang. Omo! dia berdiri tepat di depanku sekarang. Eottokae? Jeon Jungkook, namja itu sekarang sedang berdiri didepanku dengan tatapan heran.
“bisakah kau menyingkir, aku ingin masuk!”printahnya. Seperti ada yang menyumbat tenggorokanku, suaraku tak dapat ku keluarkan. Yah kenapa harus disaat seperti ini? Aku hanya menatapnya tanpa berkata ataupun menyingkir.
“apa kau mendengarku? Aku ingin masuk sekarang, jam pelajaran akan dimulai. Jika kau berdiri disini terus, aku takkan bisa masuk. Jadi bisakah kau menyingkir sekarang?”dari nada bicaranya, menandahkan bahwa dia mulai jengkel. Omo Lian kenapa kau seperti ini. Aku.. aku tak bisa seperti ini. Lebih baik aku pergi sekarang, yah pergi! Dengan cepat aku berlari meninggalkannya dan kuyakin sekarang dia sedang menatapku heran sambil berfikir kalau aku yeoja yang aneh. Tapi yasudahlah, dari pada aku mati berdiri disitu.
Dimana dia? Aigoo jam pelajaran hampir dimulai, tapi kenapa batang hidungnya tak terlihat eoh!
“chogio, bisakah kau menyingkir? Aku mau masuk!”suara ini, omona! seketika tubuhku menegang. Mendengar suara ini. Suara ini, jangan-jangan. Perlahan kubalikkan tubuhku dan yang benar saja di..dia sedang berdiri d idepanku sekarang. Omo! dia berdiri tepat di depanku sekarang. Eottokae? Jeon Jungkook, namja itu sekarang sedang berdiri didepanku dengan tatapan heran.
“bisakah kau menyingkir, aku ingin masuk!”printahnya. Seperti ada yang menyumbat tenggorokanku, suaraku tak dapat ku keluarkan. Yah kenapa harus disaat seperti ini? Aku hanya menatapnya tanpa berkata ataupun menyingkir.
“apa kau mendengarku? Aku ingin masuk sekarang, jam pelajaran akan dimulai. Jika kau berdiri disini terus, aku takkan bisa masuk. Jadi bisakah kau menyingkir sekarang?”dari nada bicaranya, menandahkan bahwa dia mulai jengkel. Omo Lian kenapa kau seperti ini. Aku.. aku tak bisa seperti ini. Lebih baik aku pergi sekarang, yah pergi! Dengan cepat aku berlari meninggalkannya dan kuyakin sekarang dia sedang menatapku heran sambil berfikir kalau aku yeoja yang aneh. Tapi yasudahlah, dari pada aku mati berdiri disitu.
Author POV
Lian, yeoja itu berlari meninggalkan namja yang sering disapa Jungkook itu tanpa berkata apapun
“yah ada apa dengan yeoja itu, aneh sekali!”ucap Jungkook ketika menatap punggung Lian yang semakin menjauh itu. Tak ingin berlama-lama, Jungkook masuk kedalam kelasnya.
Jam pelajaranpun dimulai. Seluruh siswa sekarang sedang berada dikelas mereka sambil mengikuti pelajaran. Entah mereka benar-benar fokus atau melakukan hal yang lain, yang pasti sekarang mereka sedang berada dikelas masing-masing. Tapi tak dengan yeoja yang berlari menyusuri koridor tingkat 2 itu. Yeoja itu berhenti dua langkah di samping pintu kelas 2-1. Yeoja itu tak lain adalah Lian mencobah menghirup udarah banyak-banyak setelah melarikan diri tadi. Merasa mendingan, diapun melangkah masuk ke dalam kelas tersebut, namun sebelum itu dia mengintip terlebih dahulu, memastikan jika kelasnya sudah ada guru yang mengajar atau tidak, dan keberuntungan berada dipihaknya sekarang, guru belum masuk. Dengan cepat dia berjalan kearah tempat duduknya yang berdampingan dengan yeoja yang sedari tadi sedang menatap punggung namja yang berada ditempat duduk urutan kedua samping kiri itu. Yeoja itu tak menyadari jika Lian, sahabatnya sudah ada.
“hei”panggil Lian pada sahabatnya itu. Mendengar ada yang memanggilnya sontak yeoja itu terkaget dan menatap orang tersebut.
“eonni, kau baru muncul dari mana saja kau?”tanya yeoja itu pada Lian, sepertinya dia tak menyadari jika Lian baru saja masuk.
“jadi kau tak menyadari kehadiranku eoh?”bukannya menjawab Lian malah balik bertanya. Yeoja itu menggelengkan kepalanya. Lianpun memutar bola matanya.
“aigoo Chella-ah, makanya jangan terlalu lama menatap Seokjin makammmpphh!”dengan cepat yeoja yang dipanggil dengan sebutan Chella itu membekap mulut Lian saat mendengar kalimat yang meluncur lewat bibir Lian itu dan kalian harus tahu, suara Lian itu sedikit melengking membuat beberapa orang mendengar dan menatap kearah mereka berdua dan kembali keaktifitas mereka. Mendengar namanya disebut, namja yang menjadi objek yang sedari tadi ditatap Chella itu membalikkan tubuhnya sambil menatap kedua yeoja yang berada dua baris setelah tempat duduknya.
“apa barusan kalian menyebut namaku?”tanya Seokjin, Chella terbelalak kaget.
“a..aniyo, tak ada yang memanggilmu Seokjin-ssi mungkin kau hanya salah dengar!”jawab Chella gugup. Seokjin mengernyitkan dahinya.
“jinchayo?”tanya Seokjin memastikan, chella mengangguk tanpa melepaskan tangannya yang membekap mulut Lian.
“lalu kenapa kau membekap mulut Lian, Chella-ssi!”tanya Seokjin, kedua yeoja itu saling bertatapan
“tak..tak ada apa-apa, aku hanya ingin membersihkan sesuatu yang ada dimulutnya tadi, tapi kau menghentikanku saat kau bertanya!”jawab Chella sambil menarik tangannya dari mulut Lian. Seokjin menatap heran Chella.
“baiklah, mungkin aku salah dengar!”ujar Seokjin lalu kembali menhadap kearah depan.
“fuhh~”Chella menghembuskan nafas lega saat Seokjin kembali keposisinya.
“syukurlah dia tak curiga, ini gara-garamu eonni, hampir saja ketahuan!”ucap Chella mengingatkan. Lian menggidikkan bahunya.
“dia curiga Chella-ah, apa kau tak biasa melihat ekspresinya tadi!”ujar Lian sambil menatap punggung Seokjin.
“jinchayo? Bagaimana bisa?”tanya Chella dengan ekspresi tak percaya
“dia mungkin bingung karena dari kemarin kita menyebutkan nama.dirinya dan dia hampir mendengar seutuhnya pembicaraan kita!”jawab Lian kemudian menatap Chella. Chella terlihat panik.
“kita harus lebih berhati-hati saat berbicara tentangnya!”kata Lian mengingatkan. Chella hanya terdiam.
To Be Continue :)
Akhirnya kelar juga chapter 2-nya. Mian jika
tak sesuai dengan keinginan para readers, fellnya gak dapat maklum author masih
dalam tahap belajar. Sekali lagi
author minta maaf sekaligus terima kasih karena mau membaca FF aneh nan gaje
ini. Harap tak bosan nde, RCL di tungguh ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar