Author : Choi Im Kim
^^
Main
Cast : Im Chella (Chella),
Kang Lian (Lian), Park Nina (Nina)
Cast : Park Fanny (Fanny), Kim
Eyli (Eyli), Kwon Riri (Riri), Lee
Mona (Mona), Bangtan Boys (BTS),
EXO And other cast..
Genre : School Life, Romance,
Friendship, Drama, Sad
Length : Chaptered
Disclaimer : THIS FANFICTION IS MINE. MOHON UNTUK TIDAK MENGCOPY
/ MENGGANDAKAN / ME-REMAKE / MENCONTEK FANFICTION INI.
THANK YOU ^^
MOHON MAAF KALAU KETEMU TYPO’S
:D
- LOVE YOU CHAPTER 19 A -
“Ju..Jungkook..”kata Lian terbata-bata dengan mata yang
terbelalak. D.O yang berada di samping Lianpun hanya mampu diam
sambil terus mengawasi keadaan kedua orang yang saling
bertatapan itu –Lian dan Jungkook-. Mereka-Lian & Jungkook- terdiam dengan keadaan yang
sama dalam waktu cukup lama sampai D.O bersuara sehingga memecahkan suasana yang cukup
menegangkan itu
“Lian-ssi!”panggil D.O pada Lian
sehingga yeoja itu sedikit tersentak dan menatap kearahnya
“y..ya?”jawab serta tanya Lian masih
terbata-bata
“apa kau mengenal namja itu?”tanya D.O sambil menatap
Jungkook yang juga sedang menatap kearah mereka berdua dengan tajam nan menusuk. Jungkook
bisa mendengar apa yang ditanyakan D.O itu, mengingat tempat mereka tidak terlalu jauh, mendengar itu Jungkook
menatap Lian masih dengan tatapan yang sama! Lian kembali menatap kearah Jungkook, dia sedikit menelan salivanya saat menerima tatapan sangar tersebut
“di..dia..”Lian tak
melanjutkan jawabannya saat melihat Jungkook berjalan kearah mereka, melihat itu seketika itu juga seluruh
saraf tubuhnya menegang! Jungkook terus
berjalan semakin mendekati kedua
orang tersebut. Saat
namja itu berjalan mendekati mereka, Lian dengan segenap kekuatan yang
tersisa memanggil namja tampan
tersebut
“Jungk…”Lian tak melanjutkan
perkataannya saat namja itu berjalan melewati mereka berdua, Lian mengira Jungkook akan
berhenti di depan mereka, namun perkiraan
yeoja itu salah! Jungkook malah terus berjalan melewati mereka tanpa berkata apapun. Lian menatap punggung yang semakin menjauh itu ‘apa yang kau pikirkan Lian-ah? kau sangat bodoh jika mengharapkan sesuatu
yang tak mungkin dilakukannya padamu!’batinnya berteriak mengingatkan, jujur
saja dia merasa ada yang menjanggal saat namja itu mengacuhkannya! Mengacuhkan?
Bukankah hal itu sudah biasa dilakukan namja itu? Tapi entah mengapa saat ini
dia tak mau itu terjadi mengingat tatapan tajam namja itu, dia ingin sekali
bertanya kenapa Jungkook menatapnya seperti itu!
“siapa namja itu? apa dia pacarmu? dia pergi begitu saja tadi, sepertinya dia sedang marah!”sederet
pertanyaan dan pernyataan keluar
dari mulut D.O tanpa bisa dicegah, namja itu sangat penasaran sekarang! Lian menatap D.O sambil memasang senyum yang terkesan
memaksa kemudian menjawab
pertanyaan namja tampan tersebut:
“dia Jungkook, dia bukan
pacarku, dia temanku, ah ani! Dia hobae di
sekolahku. Aku juga tak tahu mengapa dia
terlihat marah!”
“ahh~ kupikir dia pacarmu
mengingat dia terlihat sangat marah tadi saat menatap kita berdua!”tutur D.O
sambil menatap Jungkook yang semakin menjauh
“aku juga bingung mengapa dia
terlihat sangat marah!”ujar Lian tanpa mengalihkan pandangan dari Jungkook ‘apa
yang sebenarnya terjadi denganmu Jungkook?’lirih batin Lian
***
Riri menatap ke luar jendela sambil memegang blank sheet. Ia merenungkan
kejadian-kejadian yang datang padanya, kejadian yang tak pernah dipikirkan
sekalipun olehnya. Mulai dari Bambam yang menghianatinya, Chanyeol yang
tiba-tiba muncul di sekolahnya, sampai kejadian tadi di mana Chanyeol membelanya di depan Bambam dan yeoja
menyebalkan itu
Flashback~
“lepaskan!”perintah Riri saat diseret Chanyeol. Chanyeolpun menghentikan
langkahnya dan melepaskan genggamannya pada lengan
yeoja itu. Riri menatap Chanyeol kemudian bertanya:
“kenapa?”Riri menatap Chanyeol dengan
tatapan menuntut
“maksudmu?”bukannya menjawab,
Chanyeol malah bertanya dengan ekspresi bingung
“kenapa kau membantuku? Kau tak mungkin dengan sukarela
membantuku tanpa ada sesuatu!”jawab Riri tanpa melepaskan tatapannya, kali ini dia terlihat sangat
serius!
“yah, apakah aku terlihat seperti
mengharapkan sesuatu dari bantuanku padamu tadi?”Chanyeol bertanya dengan kesal
“bisa jadi! Aku
tak percaya jika kau membantuku
tanpa ada alasan!”jawab Riri, membuat Chanyeol mendengus
“memangnya harus ada alasan seseorang untuk menolong?”tanya Chanyeol dengan ekspresi kesal
saat mendengar pernyataan yang menyinggung tersebut
“kalau kau orangnya maka akan ada
alasan dibalik pertolonganmu itu!”jawab Riri mantap, Chanyeol menatap Riri dengan
gemas
“Yah Kwon Riri dengar
baik-baik! Aku membantumu
agar kau tak menangis di depan namja sialan itu,
bukankah itu juga yang kau harapkan? Seharusnya kau berterima kasih padaku,
bukan berpikiran yang tidak-tidak!”kata Chanyeol menjelaskan dengan emosi
“gu..gumawo! keundae tumben kau peduli padaku? Bukankah kau lebih
suka jika aku menderita?”ujar Riri diakhiri dengan pertanyaan yang
membuat Chanyeol sangat gemas
“astaga anak ini! apakah
kau akan diam saja saat melihat
seseorang yang kau sayangi dipermalukan seperti itu di depan banyak orang?”
Chanyeol berseru dengan emosi
tanpa menyadari apa yang dikatakan olehnya, mendengar
itu spontan mata Riri membulatkan sempurna, bahkan dia terlihat mengangah sekarang
“mw..mwo? kau bilang apa tadi? seseorang yang kau sayangi?!”Riri bertanya dengan terbata-bata, dia ingin memastikan apa yang
didengarnya itu salah atau benar
“mw..mwo?”sadar dengan apa yang baru saja dia katakannya, Chanyeol tiba-tiba dilanda perasaan gugup
“tadi kau bilang seseorang yang kau sayangi! Apa
maksudnya itu?”tuntut Riri, dia tidak begitu bodoh untuk mengetahui maksud dari kata-kata Chanyeol itu, hanya saja yang dia tak yakin dengan orang yang
mengatakan kata-kata tersebut! Mendengar itu Chanyeol
menelan salivanya kemudian bertanya:
“mwo..mwo? seseorang yang kau
sayangi katamu? ka..kapan aku berkata seperti itu eoh? Hahaha sepertinya pendengaranmu mulai bermasalah!”seru Chanyeol, dia membantah dibarengi dengan tawa tak jelas, menghilangkan gugup mungkin! Riri menatap dirinya dengan ekspresi datar
“pendengaranku tak bermasalah, otakmu saja yang
bermasalah! dasar aneh! kau mengatakan hal itu kemudian pura-pura bodoh nan lupa? Mungkin kau butuh
perawatan medis sekarang!”kata Riri sangar penuh dengan
emosi
“Ya Tuhan! kata-katamu itu, astaga!
Bisa yah kata-kata seperti itu keluar dari mulutmu itu! Yah Kwon Riri, dengar
baik-baik, aku tak mungkin menyayangi yeoja galak sepertimu, pendengaranmu saja
yang bermasalah! dwaesseo! lebih baik aku
pergi dari pada beradu mulut denganmu, yang ada
telingaku bisa tuli kalau terus beradu mulut dengan yeoja sepertimu. Aigoo-aigoo!”ujar
Chanyeol kemudian berjalan meninggalkan
Riri
“YAH, SIAPA JUGA YANG MAU DISAYANG SAMA NAMJA ANEH DAN
CEREWET SEPERTIMU!!”seru Riri saat namja itu semakin menjauh dari pandangannya.
Yeoja itu berdecak kesal!
Flashback END~
“dasar namja menyebalkan!”kata Riri kesal, saat kejadian
tadi teringat kembali. Dia melempar kertas yang sedari tadi dipegangnya itu ke arah
dinding kamarnya lalu kembali menatap keluar jendela
***
Eyli uring-uringan di tempat tidurnya sambil terus menatap hpnya. Yeoja itu sedang
mengupdate foto lewat instagram
miliknya. Yeoja itu menghembuskan nafasnya sambil mengotak-ngatik hpnya setelah itu dia
meletakkan hp miliknya
ke samping tempat
tidurnya. DRRT DRRT ponselnya
bergetar, Eylipun meraih kembali hpnya. Dia menatap layar hpnya maka terterahlah nama namjachingunya. Seketika itu juga senyum diwajahnya merekah, menampilkan lesung pipinya
“yeoboseyo oppa”sapa Eyli saat dia menggeser tombol hijau di layar hpnya
“yeoboseyo chagiya,
kau sedang apa?”
“sedang mengobrol denganmu”
“oo, apa kau
sudah makan?”oh ayolah, tak ada pertanyaan lain selain itu? sepertinya pertanyaan itu menjadi pertanyaan yang wajib
bagi sepasang kekasih!
“oo, bagaimana denganmu oppa?”
“baguslah, sudah.
Tapi sekarang aku haus!”
“memangnya oppa tak minum?”
“sudah, tapi
entah kenapa aku masih merasa haus?”
“kenapa bisa begitu?”
“karena aku haus cintamu”
“aigoo, oppa kau mulai lagi!”pipi
Eyli merona saat mendengar godaan dari pacarnya–Jimin- itu
“aku tak sedang menggombalimu, aku memang sedang haus
cintamu, makanya aku menelfonmu!”Eyli menutup layar hpnya dan menjerit dalam
hati, bahkan yeoja itu sekarang sedang menggerak-gerakkan kakinya sangking senangnya
“oppaaa”seru Eyli manja, dia memegang pipinya yang terasa
panas itu
“wae chagi?”
“kau ingin membuat aku mimisan rupanya!”
“tentu saja tidak
chagi, mana mungkin aku tega membuat kamu
mimisan!”
“sudahlah oppa, ada perlu apa sebenarnya kau menelfonku?”
“kan sudah
kujawab tadi, aku haus cin..”
“oppaaa, keumanhae, aku akan pingsan sebentar lagi jika kau terus berkata seperti itu!”dengan cepat Eyli memotong
perkataan Jimin, dia tersipu sekarang (author
geli, rasanya ingin muntah saat mengetik dan membayangkan part
sepasang kekasih ini x_x)
“arra, kalau
begitu jangan lupa istirahat, aku tak ingin kau sakit!”
“oo, nado”
“nde, kalau
begitu ku tutup nde?”
“nde!”ttuuuttt
ttuuuutt~ akhirnya pembicaraan yang menggelikan antar sepasang kekasih itu akhirnya berakhir juga. Eyli menatap layar hpnya sambil tersenyum geli
“Jimin oppa..Jimin oppa, aigooo~”seru Eyli gemas
***
@tokoh buku.... Seorang yeoja yang tadinya di rumah kini sudah berada di tokoh buku, yeoja itu tak lain adalah Park Nina. Karena bosan dia memutuskan untuk berkunjung ke tempat tersebut. Nina kini berada di
tempat komik, yeoja manis itu membaca salah satu komik yang ada di tempat
tersebut. Komik itu berwarna pink dan di sudut kanan atas sampul komik itu diberi
tanda D besar, yang berarti komik itu dikhususkan untuk pembaca diatas umur 17
tahun dan hei! Dia belum genap 17 tahun! Dasar
anak zaman sekarang, sesuatu yang belum sepantasnya di lihat, dipaksakan untuk
bisa dilihat! aigoo~ Nina
terlihat tegang saat membaca komik tersebut! Kedua
matanya bergerak mengikuti arah baca komik tersebut. Sesekali yeoja itu menelan
salivanya, sudah bisa
dibayangkan apa yang sedang dibaca olehnya
“cukup, tak boleh diteruskan di sini! lebih baik dilanjutkan di rumah saja, di sini tak aman!”ujar Nina
pada dirinya sambil celingak-celinguk.
Dengan cepat yeoja itu menutup komik tersebut kemudian berjalan kearah kasir
untuk membayar. Ninapun berjalan
dengan cepat sampai dia tak menyadari seorang namja dari
arah yang berlawanan sedang berjalan kearahnya dan BUK tubuh pendek
Nina bertabrakan dengan tubuh jangkung
milik namja tersebut alhasilnya, yeoja
itu terjatuh, tapi tidak dengan namja itu, namja itu hanya sedikit terdorong
kebelakang namun tak jatuh
“ARGH!”jerit Nina saat bokongnya mendarat sempurna di
lantai, dan sialnya komiknya itu jatuh dengan keadaan terbuka menampilkan
beberapa gambar yang disensor karena menggambarkan adegan dewasa. Namja yang
tadinya menatap kearah Nina yang menjerit sakit itu mengalihkan tatapannya dari Nina ke
komik milik Nina yang tergeletak di
lantai dengan posisi terbuka itu. Sontak namja
itu terkejut saat melihat gambar tersebut. Nina meringis lalu menatap namja
yang bertabrakkan dengannya tadi DEG
saat itu juga jantung Nina berdetak lebih cepat dari biasanya. Namja yang berada di hadapannya bak
pangeran di negeri dongeng ‘maha karya Tuhan, lihatlah wajahnya itu, tampan sekali, yah Tuhan, wajahnya seperti pemeran di
komik-komik. Tampan sekali. Komik..komik? astaga komik, di mana komik
itu?’batin Nina berseru, kedua bola
matanya dengan kompak bergerak mencari keberadaan komik yang dipegangnya tadi.
Pandangannya berhenti saat melihat komik yang dipegangnya tadi tergeletak di
antara dirinya dengan namja itu dengan keadaan terbuka, sontak matanya terbelalak
saat melihat bagian yang terbuka itu.
“OMO”seru Nina, dengan gerakan
cepat dia menutup komik
tersebut lalu mengambilnya. Ninapun berdiri sambil menatap namja itu.
“kau membaca yang seperti itu?”tanya namja itu dengan
ekspresi terkejut BLUSH saat itu
juga pipi Nina merona sempurna, tanpa menjawab pertanyaan namja itu, dengan
cepat Nina berlari menuju kasir. Namja tersebut menatap aneh Nina yang sudah
berlalu dari hadapannya.
“dia kenapa? Kenapa wajahnya
memerah?”tanya namja itu
entah pada siapa, yang pasti namja itu sedang bertanya tanpa ada orang di
sampingnya. Bisa simpulkan sendirikan? Namun setelah itu dia tersenyum geli sambil berkata:
“selerah yang bagus!”diapun kembali
berjalan
***
Malam harinya. Di sungai Han, Chella terlihat duduk
sambil menatap air sungai yang mengalir di depannya itu. Dia teringat kejadian
di mobil tadi sore itu. Dia masih
bertanya-tanya mengapa Seokjin melakukan hal ‘itu’ padanya?! Mengingat hal ‘tersebut’ membuat pipi Chella merona.
“aigoo~ kenapa kejadian itu terus ku ingat eoh?”seru
Chella pada dirinya. Yeoja itu memukul kepalanya
“kau harus melupakannya Chella-ya!”seru Chella sambil
memukul-mukul kepalanya.
“butuh bantuan?”tiba-tiba sebuah suara menghentikan ‘aktivitas’ anehnya,
dengan cepat Chella menatap kearah
suara tersebut. Kedua alisnya berkerut, dia menajamkan penglihatannya pada pemilik suara tersebut
“siapa kau?”tanya Chella pada orang tersebut, namun orang
itu tak menjawab, dia berjalan kearah Chella sambil memamerkan smirk diwajahnya
“sepertinya kau butuh penanganan medis!”ujar orang tersebut tanpa menjawab pertanyaan Chella. Chella mengernyit heran dengan penuturan orang
itu
“mwo?”seru Chella dengan nada suara yang terdengar
keberatan
“sepertinya usulanku itu berguna, lihat saja bahkan
sekarang kau tak bisa mendengar perkataanku!”kata orang
itu lagi, Chella dibuat kesal dengan sindiran orang tersebut
“apa kau sedang ingin
membuatku emosi sekarang?”tanya Chella dengan nada suara yang rendah nan tajam
setajam tatapannya pada orang itu
“aku sedang menawarkan sesuatu yang bagus
Chella-ssi!”jawab orang itu santai, tapi tidak dengan Chella. Wajah yeoja itu
sudah memerah karena emosi, ditambah udara malam yang dingin
“dari mana kau tahu namaku?”tanya Chella lagi
“tadi kau menyebutkan namamu saat kau memukul-mukul kepalamu, jadi ku tawarkan sesuatu, eh kau
malah marah-marah!”jawab orang itu, Chella menggigit bibir bawahnya karena malu
‘astaga kau memalukan Chella!’batin Chella berteriak. Dengan cepat yeoja itu
berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan meninggalkan orang itu
“hei kau mau kemana nona? mau ku antar? mungkin saja kau lupa alamat rumahmu karena pukulan dikepalamu
tadi!”kata orang itu menawarkan dengan tak henti-henti mengoda, Chella membalikkan badannya lalu menatap orang tersebut
“tak perlu, aku masih mengingat dengan jelas alamat rumahku!”tolak Chella penuh penekanan disetiap kata pada kalimat yang dikatakannya itu kemudian berbalik, melanjutkan langkahnya
“yeoja yang menarik!”gumam orang itu, dengan perlahan senyum merekah diwajah tampannya
***
@Lee’s Home… “ada yang ingin ayah sampaikan padamu Mona-ya”ujar tuan Lee saat putrinya yang tak lain Mona itu tiba.
Mereka sekarang berada di ruang keluarga.
“apa itu?”tanya Mona to the point dengan ekspresi datar.
Tuan Lee pun menatap putrinya dengan ekspresi serius, sedangkan Ny. Lee hanya diam
menunggu reaksi dari putrinya saat mengetahui apa yang akan dikatakan oleh
ayahnya itu yang tak lain adalah suaminya
“ayah ingin kau bertunangan dengan putra keluarga Kim,
rekan bisnis ayah!”jawab tuan Lee sambil menatap kedua bola mata putrinya itu
“MWO?”seru Mona dengan mata yang
membulat sempurna
To Be Continue :)
Akhirnya selesai juga chapter
ini, mohon maaf jika didapati kesalahan dalam FF ini, untuk itu mohon untuk
memahaminya yah ^_^
Terimakasih karena mau meluangkan waktu untuk membaca FF aneh nan gaje ini :D, kritik dan saran diperlukan untuk perkembangan FF ini ^_^
Sampai jumpa dichapter berikutnya
reader’s ;)
lanjuuuttt thooorrr
BalasHapuspasti ;)
Hapus