Jumat, 07 September 2018

Love You (Chapter 20)

Author                   :         Choi Im Kim ^^

Main Cast              :         Im Chella (Chella), Kang Lian (Lian), Park Nina (Nina)

Cast                       :         Park Fanny (Fanny), Kim Eyli (Eyli), Kwon Riri (Riri), Lee Mona (Mona)Bangtan Boys (BTS), EXO And other cast..

Genre                     :         Drama, Friendship, School Life, Romance, Sad

Length                   :         Chaptered

Disclaimer             :         THIS FANFICTION IS MINE. MOHON UNTUK TIDAK MENGCOPY / MENGGANDAKAN / ME-REMAKE / MENCONTEK FANFICTION INI. THANK YOU ^^



#sebagai saran: jika perlu, bisa baca sambil play music OST dari Moon Lover’s dan Meteor Garden khususnya ‘Ni Yau Te Ai’ (maaf jika author salah tulis judulnya)  :). Kalaupun mau baca sambil dengar lagu lain juga bisa, sesuaikan dengan keinginan saja, author hanya menyarankan karena author ketik chapter ini sambil dengar lagu dari OST tersebut ^^, Thankyou :*


MOHON MAAF KALAU KETEMU TYPO’S  :D

Happy Reading Reader’s , I hope all of you like this FF ;) <3





- LOVE YOU CHAPTER 20






Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, haripun berganti hari dan sejak kejadian-kejadian yang menimpa yeoja-yeoja cantik –Chella cs- keseharian merekapun terasa berbeda tak seperti biasanya

Pukul 07.00 WKS (Waktu Korea Selatan) (anggaplah seperti itu :D) @Seoul Internasional School... Jam pelajaran pertama dimulai. Sekarang seluruh murid sedang melakukan KBM (Kegiatan Belajar-Mengajar). Hampir seluruh kelas berada dalam keadaan tenang namun ada beberapa kelas yang muridnya melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan saat KBM sedang berlangsung! Dari mereka ada yang konsentrasi, ada yang tidak. Yang tidak, mereka hanya berbincang, ada yang menghayal bahkan ada yang tidur, bisa bayangkan bagaimana kacaunya beberapa kelas tersebut. Salah satunya tingkat 2-1. Mereka melakukan hal gila tersebut, namun hanya jika sang guru keluar kelas. Chella yang adalah salah satu dari mereka itu kini sedang menatap punggung namja yang duduk beberapa baris di depannya. Namja itu tak lain adalah Seokjin / Jin. Sejak tadi perhatiannya tertuju pada namja itu. Pikirannya terus terbayang ‘hal yang sama’!



Chella POV

Dia berubah! sejak ‘kejadian itu’ dia tak lagi bersikap seperti biasanya, terkesan menghindar! Bahkan hanya untuk menyapa saja, dia terlihat enggan! Apa karena ‘kejadian itu’ dia seperti ini? tapi bukannya dia yang melakukannya? Lalu kenapa dia yang menghindar? Seharusnyakan aku yang melakukan hal itu!

“huh”entah sudah berapa kali kuhembuskan nafas beratku

“waeyo?”ku dengar Lian bertanya

“ani”jawabku tanpa menatap ke arahnya

“jangan berbohong! Dari tadi kau menghembuskan nafas berat saat menatapnya-Seokjin/Jin-, apa yang sebenarnya terjadi huh?”aku juga ingin bertanya hal yang sama sepertimu padanya-Seokjin/Jin- eonni, apa yang sebenarnya terjadi?

“tidak ada yang terjadi eonni!”jawabku sambil tersenyum sekedarnya kemudian ku tatap pulpen yang sedari tadi ku pegang

oh ayolah aku bukan anak kecil yang bisa kau bodohi! Pasti ada sesuatu yang terjadi sampai  membuatmu menghembuskan nafas berat seperti orang yang akan mati, malhaebwa Chella-ya!”ku hembuskan nafas beratku lagi lalu ku tatap kembali dia yang juga sedang menatap kearahku

entahlah eonni, aku hanya merasa dia seperti menghindariku!”kataku sambil menatap punggung namja itu-Seokjin/Jin-

“menghindarimu?”lihatlah! dia bertanya sambil mengernyit, kau bisa kerutan jika terus melakukan itu!

“sepertinya begitu”jawabku sambil menatap ke bawah

“bukannya kalian sudah jadian setelah ‘kejadian itu’?!”dengan cepat ku tatap wajahnya saat kalimat keramat itu meluncur dengan lancar dari mulutnya, yah ampun yeoja ini! rasanya aku ingin memasukan pulpen ini ke dalam mulutnya!

“apa kau gila?”tanyaku dengan tatapan andalanku, tajam & datar

“aku hanya berkata sesuai keadaan, kan kalian sudah pernah berciu….”dengan cepat ku bekap mulutnya dengan telapak tanganku agar kalimat yang tak seharusnya terucap itu tak dilanjutkannya

“eonni jaga ucapanmu, kita sedang di kelas, yang lain bisa mendengar ucapanmu!”ku ingatkan dia sambil menatap sekitarku, untunglah mereka sedang sibuk dengan kegiatan mereka, jika tidak, aku tak tahu apa yang akan terjadi!

“miimppp…mianmphh”ku lepas tanganku dari mulutnya saat kata tak jelas terucap dari bibirnya, walaupun tak jelas aku tahu dia bilang apa! ku gosokkan telapak tanganku ke meja lalu menyandarkan punggungku kembali ke sandaran kursi, ku lihat dia mengusap mulutnya. Dia mencondongkan badannya ke arahku lalu berbisik:

“tapi kalian sudah jadiankan?”ku tatap dia datar sambil berkata:

“jadian di mimpimu!”

“heih, seharusnya dimimpumu bukan dimimpiku!”

“what ever!”kataku acuh

“tsk! Tapi iya yah, dia seperti menghindar! Biasanya dalam 1 hari walaupun hanya sekali dia pasti akan menyapa atau tersenyum kepada kita, tapi 3 hari belakangan ini dia tak melakukan itu! Apa dia malu sudah melakukan ‘itu’ padamu?”

“molla! Mungkin dia menyesal telah melakukan hal ‘itu’ padaku saat dia mempunyai yeoja yang dekat dengannya?ku sampaikan opiniku. Ah yeoja! Bahkan aku baru ingat jika dia dekat dengan Suzy! Aigoo betapa bodohnya kau Chella!

“aigoo, kau mulai lagi! yah kenapa kau mengungkit hal itu lagi eoh? kitakan sudah tahu kalau hubungan mereka hanya sebatas sahabat saja, kenapa juga kau masih membahas hal itu lagi?”sial yeoja ini, suaranya meninggi! Apa dia lupa kalau kita masih di kelas?

“pelankan suaramu bodoh!”makiku

“kamu yang bodoh, lagian ini gara-gara kamu!”astaga yeoja ini! Dia membalas tanpa mengurangi volume suaranya

“pelankan suaramu!”kataku mengingatkan

makanya jangan asal bicara”katanya

”ku ingatkan padamu, di dunia ini tidak ada persahabatan yang sungguh antara laki-laki dan perempuan! Karena salah satu dari mereka pasti akan memiliki rasa yang lebih dari sekedar sahabat!”kataku dengan ekspresi serius

“kalau begitu kau juga mengalaminyakan?”dengan cepat alisku berkerut saat mendengar kalimat tanyanya itu, akupun bertanya:

“maksudmu?”

“seperti yang kau katakan tadi, tak ada persahabatan yang sungguh antara laki-laki dan perempuan, berarti seperti itu juga yang terjadi antara kau dan Luhan!”mataku terbelalak saat mendengar ucapannya itu

of course not! kami bersahabat dari kecil, jadi mana mungkin dari antara kami ada yang merasakan hal seperti itu! lagian yang bersahabat dengannya bukan hanya aku saja, kau juga!”bantahku, dia memutar bola matanya

“tapi kau dan dia yang lebih dulu bersahabat! Jadi ada kemungkinan kalian saling menyukai!”PLUK bunyi pukulan yang dihasilkan dari pulpenku pada lengannya yang besar itu, mulutnya suka asal kalau berbicara!

“impossible!”kataku penuh tekanan

“nothing’s impossible!”balasnya dengan mengcopy kata-kataku

“impossible jika itu Luhan!!”balasku tak terbantah

dasar tukang copy-pasteku tatap dia sangar saat mendengar perkataannya itu

“kau yang tukang copy-paste!”balasku

terserah!”katanya, ku putar bola mataku dengan malas lalu menatap ke arah lain. Berkatalah sesukamu, aku tak peduli! Tanpa sengaja ku tatap punggung namja itu lagi. Tatapanku perlahan berubah menjadi senduh. Sebenarnya apa yang sedang terjadi denganmu Kim Seok Jin?



AUTHOR POV

TENG..NEONG..NONG.. Bunyi bel yang menandahkan istirahat telah tiba itu berbunyi ke seluruh penjuru sekolah itu. Hampir seluruh murid yang mendengar bunyi tersebut ke luar dari kelas mereka untuk beristirahat dari penatnya KBM. Ada yang pergi ke kantin untuk menghilangkan rasa lapar, salah satu dari mereka adalah Chella. Yeoja itu sedang berjalan menyusuri koridor yang mengarah ke kantin sekolah. Koridor itu cukup sepi mengingat dia sedikit terlambat 10 menit untuk ritualnya–makan- itu karena saat ini sebagian murid berada di kantin. Chella harus mengantar buku ke ruangan guru terlebih dahulu baru pergi ke kantin.

“ah baegopa!serunya saat perutnya berbunyi, diapun mempercepat langkahnya. Saat akan berbelok, tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat sepasang namja dan yeoja yang sedang berjalan masuk ke dalam ruangan seni yang tak jauh dari tempatnya itu. ‘itukan Seokjin & Suzy! apa yang mereka lakukan di situ?’pikir Chella, tiba-tiba dia tertarik dengan apa yang akan di lakukan kedua orang itu. Diapun memutuskan untuk mengikuti kedua orang tersebut. Saat tiba di depan pintu, Chella sedikit mengintip di cela pintu yang tak tertutup sempurna itu. Dia melihat Jin dan Suzy berdiri, Jin menatap Suzy, dia menghembuskan nafas lalu berkata:

“ada yang ingin aku sampaikan padamu”Chella mempertajam pandangannya pada Jin yang sedang menatap Suzy dengan lekat. Namja itu menarik nafasnya lalu berkata:

“sebenarnya aku..Chella mendekatkan telinganya di daun pintu berharap agar bisa mendengar dengan jelas apa yang ingin dikatakan Jin itu

“sebenarnya aku menyukaimu”DEG Chella terdiam di tempatnya saat kalimat yang menyatakan perasaan itu keluar dari mulut Jin, namja yang disukainya, ani! namja yang dicintainya yang ditujukan kepada Suzy, yeoja yang kini berdiri di depan namja tersebut. Sedetik kemudian penglihatannya mengabur karena air matanya mulai menggenang di pelupuk matanya.

“maukah kau menjadi pacarku?”TES air mata Chella jatuh membasahi pipinya saat kalimat itu keluar dari mulut Jin. Dadanya terasa ditekan dengan beban yang sangat berat, rasanya sakit sekali! Jin, namja yang merebut hati dan perhatiannya semenjak duduk di tingkat 1, sekaligus namja yang merebut ciuman pertamanya itu kini menyatakan perasaan pada yeoja lain. Seketika itu juga tubuhnya terasa lemas, serasa tak bertenaga. Airmatanya semakin deras mengalir, ia menutup mulutnya agar isakannya tak terdengar. Tak sanggup lagi, diapun berlari meninggalkan tempat tersebut.

Eyli terlihat sedang berjalan di koridor. Dia sedikit menajamkan penglihatannya saat melihat seorang yeoja yang sedang berlari kearahnya dari jarak yang lumayan jauh.

“Chella eonni?”tanyanya memastikan apa yang dilihatnya itu benar atau salah saat melihat yeoja itu semakin mendekat

“ah matta, itu Chella eonni!”katanya saat penglihatannya pada yeoja itu sempurna

“Chella eon...”HUSH Eyli tak melanjutkan panggilannya saat melihat airmata meleleh membasahi pipi yeoja bermarga Im itu yang dengan cepat berlari melewatinya, sontak alis milik Eyli berkerut

“dia menangis?”tuturnya bingung

“eonni! Chella eonni!”panggil Eyli, namun yeoja yang namanya dipanggil itu terlanjur menghilang di balik tembok

“ada apa dengannya? Kenapa dia menangis?”monolognya, tanpa berpikir panjang, diapun ikut berlari menyusul Chella

@Balkon Sekolah..

Chella menghentikan langkahnya saat tiba di balkon. Dia menghirup nafas sebanyak-banyaknya disela tangisnya, hal itu membuat dia tersendat-sendat. Dengan perlahan tapi pasti dia mulai melangkah kearah pagar balkon. Dia menghentikan langkahnya saat tinggal 1 langkah jarak antara dirinya dengan pagar balkon tersebut. Chella kembali terisak saat ingatan tentang namja bernama lengkap Kim Seok Jin itu terputar bak film. Dimulai saat pertama kali namja itu mengajaknya pulang bersama, di mana pertama kalinya namja itu menggenggam tangannya dan tersenyum padanya, saat di mana namja itu menciumnya sampai tiba di saat di mana namja itu menyatakan perasaan pada yeoja cantik bernama Suzy

“pabo”kata Chella disela tangisnya

“pabo.. jeongmal pabo!”dia semakin terisak saat kata-kata itu diulanginya

“seharusnya kau tak berharap lebih Chella-ya! Dia berlaku seperti itu padamu bukan berarti dia menyukaimu!”lagi Chella berkata, mengingatkan dirinya

“ah aku lupa, dia memang selalu baik pada semua yeoja!”kata Chella sambil menertawakan dirinya karena merasa bodoh telah berharap pada seorang idol sekolah. Siapa kau yang dengan berani berharap pada namja yang tak setara denganmu? Ingat, kau bukan dari kalangan mereka! kau juga tak cantik! Mana mungkin Jin memilihmu saat ada Suzy yang tentu jauh lebih dari padamu. Suara hatinya berteriak mengingatkan dirinya

“aigoo, eonni apa yang kau lakukan di situ?”tiba-tiba sebuah suara yeoja mengalihkan perhatian Chella ‘ini seperti suaranya Eyli?’batin Chella

“apa kau berniat bunuh diri hah?”sekali lagi yeoja di belakang Chella itu berseru ‘ini memang suaranya!’batin Chella, dengan cepat dia menghapus airmatanya lalu berbalik menatap yeoja bernama lengkap Kim Eyli itu

“aku tak sedang melakukan percobaan bunuh diri Kim Eyli!”kata Chella, Eylipun menghembuskan nafasnya lalu berjalan mendekati Chella

“lalu apa yang kau lakukan di sini eonni dan kenapa kau menangis?”tanya Eyli saat dirinya tiba di hadapan Chella

“ak..aku hanya ingin di sini saja dan aku tak menangis!”jawab Chella berbohong, sebenarnya dia juga bingung kenapa dia malah ke tempat ini bukan ke taman belakang sekolah, mungkin dikarenakan pikirannya yang sedang kalut

“bohong! Jelas-jelas tadi aku melihat eonni menangis sambil berlari!”kata Eyli tak percaya, Chellapun hanya bisa diam tak tahu harus menjawab apa lagi

“eonni, apa yang sebenarnya terjadi denganmu?”tanya Eyli lagi, Chella tak mampu lagi menahan airmatanya, diapun kembali terisak

“yah..yah eonni kenapa kau menangis eoh?”tanya Eyli bingung saat melihat Chella yang tiba-tiba menangis itu, namun Chella tak menjawab pertanyaan Eyli itu, dia lebih memilih menangis

“yah Tuhan eonni! Kau kenapa? Apa kau sakit?”Eyli kembali bertanya, dia mulai panik sekarang, Chella menggeleng sebagai jawaban

lalu kenapa eonni menangis?”tanya Eyli lagi, Chella berusaha menghentikan tangisnya dengan menarik nafas dalam-dalam. Eyli menatap Chella sambil menunggu jawaban tersebut

“ak..aku hanya lapar saja!”bodoh! jawaban macam apa itu? Seketika itu juga Eyli mengernyit tak mengerti

he?”seru Eyli dengan ekspresi bingung

“aku lapar Eyli-ya, makanya aku menangis”jawab Chella sambil tersenyum

Memangnya kalau lapar bisa sampai menangis gitu?tanya Eyli masih dengan mengernyit, memangnya seseorang bisa menangis hanya karena lapar? Oh ayolah, jawaban macam apa itu? Pikir Eyli, Chella mengangguk sebagai jawaban

“kau sedang berusaha membodohiku kan eonni?”tanya Eyli, Chella menggeleng, hei memangnya dia tidak bisa bicara? Dari tadi hanya mengangguk dan menggeleng saja!

“ah maldo andwe! masa bisa eonni menangis hanya karena lapar?! Itu sangat aneh eonni!”seru Eyli menolak untuk percaya dengan hal yang menurutnya sangat tidak masuk diakal itu

“oo sangat aneh!”tutur Chella, bukan pada pernyataan Eyli tapi pada dirinya sendiri! Dia memikirkan kenapa dia bisa seaneh ini? menjadi aneh dan bodoh hanya karena seorang namja yang dicintainya! Tapi itulah cinta, orang yang sangat pintar saja bisa menjadi bodoh hanya karena cinta’, sepertinya untuk sekarang cinta menjadi hal yang menakutkan!

“heih, kalau begitu kajja kita ke kantin, supaya eonni tak menangis lagi!”ajak Eyli tak lagi memedulikan alasan ‘aneh’ dari tangisnya Chella itu saat melihat ekspresi yeoja tersebut

tidak!”tolak Chella

“wae? Bukannya eonni bilang eonni menangis karena eonni sedang lapar? Kalau begitu ayo kita makan!ujar Eyli kembali mengajak

“aku masih ingin di sini Eyli-ya. Jadi bisakah kau tinggalkan aku sendiri?”pintah Chella dengan tatapan senduh

“tapi eon..”kata-kata Eyli tak dilanjutkan ketika Chella dengan cepat memotong perkataannya itu

“ku mohon”pintah Chella dengan ekspresi memohon, mau tak mau Eylipun mengangguk setuju walaupun sebenarnya dia tak ingin meninggal Chella sendiri di sini, karena dia tahu jika sesuatu yang buruk telah terjadi pada yeoja yang lebih tua darinya itu, mengingat tadi dia menangis sambil berlari dengan mengabaikan panggilannya, bisa jadi dia melakukan hal gila seperti melompat dari sini! Yah Tuhan jauhkanlah pemikiran pendek nan bodoh itu darinya! Eyli membatin

“baiklah kalau begitu, aku akan pergi! Tapi berjanjilah, jangan melakukan hal gila dengan melompat dari sini!”kata Eyli mengingatkan, mendengar perkataan yeoja itu membuat Chella terkekeh

“nde, aku berjanji!”jawab Chella sambil tersenyum

“khanda~”pamit Eyli

“hmm”balas Chella. Eylipun berbalik dan berjalan meninggalkan dirinya sambil sesekali menatap kearah Chella. Sebelum turun dari tangga Eyli sempat menatap ke arah Chella yang juga sedang menatap kearahnya. Melihat Eyli sudah pergi, perlahan Chella beranjak dari tempatnya menuju ke tempat duduk yang ada di balkon tersebut. Diapun mendudukkan dirinya di tempat tersebut. Chella sejenak termenung dan untuk kesekian kalinya airmatanya kembali mengalir membasahi pipinya

“haish, airmata ini tak mau berhenti!”runtuknya, dia memang cengeng, bahkan hanya mendengar lagu sad saja dia bisa menitihkan air mata jadi jangan heran jika dia tak bisa menahan air matanya saat mengingat Jin

“ku harap hanya sampai di sini saja kau–airmata- mengalir sepuasmu!”kata Chella pada matanya

“kenapa bisa sesakit ini?”tanya Chella pada dirinya-lagi- sambil memegang dadanya dan terus terisak


***


@School Canteen

Di tempat tersebut, terlihat Riri sedang memesan makan sebelum akhirnya dia duduk di salah satu tempat yang ada di situ. Riri menikmati makannya, saat dia mau meminum jus orange yang di pesannya itu, tiba-tiba tatapannya tertuju pada namja yang dikenalnya yang sedang duduk di kelilingi banyak yeoja

“tsk, dasar tukang cari muka!”Riri mencibir setelah meminum jus tersebut. Baru saja ingin mengalihkan pandangannya, orang yang ditatap Riri itu tersenyum pada yeoja yang sedang duduk dengannya. Entah mengapa hatinya panas saat melihat ekspresi bahagia orang itu ketika bersama dengan yeoja tersebut

“Chanyeol oppa, bolehkah aku meminta nomor hpmu?”tanya yeoja yang duduk dengan namja yang dari tadi diperhatikan oleh Riri itu yang tak lain adalah Park Chanyeol. Riri yang bisa mendengar pertanyaan yeoja tersebut dengan cepat berdiri dari tempatnya lalu berjalan ke arah mereka. Chanyeol menoleh ke arah Riri saat yeoja itu tiba di hadapan mereka

“Park Chanyeol, Goo songsaenim memanggilmu!”kata Riri kemudian meninggalkan mereka, sebenarnya tak ada yang mencari Chanyeol saat itu. entah apa yang terlintas dipikirannya untuk mengatakan hal itu? Chanyeol mengernyit

“oppa?”panggil yeoja yang duduk di samping Chanyeol, Chanyeolpun menatap kearah yeoja itu

eumm mian, aku harus pergi sekarang! Goo songsaenim sedang mencariku!”pamit Chanyeol lalu meninggalkan para yeoja-yeoja itu. Dia berjalan sambil menghebuskan nafas legahnya, akhirnya ada alasan juga untuk keluar dari kerumunan yeoja-yeoja itu. Beberapa menit kemudian dirinya tiba di ruang guru, diapun langsung berjalan ke tempat Goo songsaenim seperti yang diperintahkan oleh Riri untuk menemui guru tersebut

“permisi, apa songsaenim mencariku?”tanya Chanyeol pada guru tersebut

“tidak, aku tak mencarimu!”jawab guru tersebut, sontak kedua alis milik Chanyeol terangkat

“ah begitu yah, maafkan aku songsaenim, sepertinya seseorang sedang mengerjaiku!”kata Chanyeol sambil membungkukkan badannya

ye, gwenchana”balas guru tersebut, Chanyeolpun tersenyum lalu berkata:

“kalau begitu aku pamit dulu!”setelah mendapat izin, diapun meninggalkan ruangan tersebut

“awas kau Kwon Riri!”Chanyeol menggeram kesal setelah dibodohi oleh Riri saat dirinya keluar dari ruang guru. Diapun berjalan meninggalkan ruangan tersebut.


***


Di lain tempat yeoja bernama lengkap Kang Lian itu sekarang sedang mengikuti seorang namja tampan, namja itu adalah Jeon Jungkook. Kenapa Lian mengikuti Jungkook? Alasannya adalah untuk mengembalikan seragam olahraga milik namja itu sekaligus bertanya kenapa kemarin dia terlihat sangat marah saat melihat dirinya bersama D.O. Lian terus mengikuti Jungkook sampai namja itu menghentikan langkahnya, hal itu membuat Lian menghentikan langkahnya juga. Jungkookpun berbalik dan menatap Lian dengan tajam

“kenapa kau mengikutiku?”tanya Jungkook dengan nada sinis dan datar, membuat Lian menelan salivanya dengan gugup karena ketahuan sedang mengikutinya

“ak..aku hanya ingin mengembalikan seragam yang kau pinjamkan!”jawab Lian sambil menyodorkan tas yang berisi seragam milik Jungkook. Jungkookpun menatap benda tersebut lalu meraihnya. Tanpa berkata apapun Jungkook kembali berjalan meninggalkannya

“chang..changkaman”dengan segala keberanian yang dimilikinya, Lian berseru, hal tersebut berhasil menghentikan langkah namja itu. Jungkookpun berbalik dan menatap Lian lalu bertanya:

“apa?”tatapan dan nada suara yang sinis kembali ditunjukkan Jungkook kepada Lian, hal itu membuat Lian sedikit bergidik ‘astaga kenapa dia kembali menjadi Jungkook yang dingin?batin Lian. Melihat tak ada respon, Jungkookpun berkata:

“kalau tak ada yang ingin kau sampaikan tak usah memanggilku!”baru saja ingin berbalik, Lian berseru membuat dia-Jungkook- mengurungkan niatnya itu

“ada!bunyi seruan Lian. Jungkookpun menatap Lian sambil menunggu apa yang ingin dikatakan yeoja itu

“ke..kenapa kau terlihat sangat marah kemarin waktu kita bertemu dekat mini market?”sekali lagi, dengan segala keberanian yang dimilikinya –Lian-, diapun memberanikan diri untuk bertanya, pertanyaan yang membuat dia gelisah sepanjang malam. Jungkook memutar badannya dan kembali melangkah tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan Lian itu

“Apa telah terjadi sesuatu?”Lian kembali bertanya dengan sedikit menaikkan volume suaranya karena namja itu semakin menjauh, namun hal itu tak membuat Jungkook menjawabnya. Karena sangat penasaran, Lianpun kembali mengikuti namja itu

“tolong jawab pertanyaanku! Apa yang sebenarnya terjadi sampai membuatmu terlihat sangat marah kemarin?”lagi, Lian kembali bertanya sambil mengikuti Jungkook. Jungkook menutup matanya, rahangnya mengeras karena emosinya kembali tersulut. Dengan mendadak Jungkook menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap Lian, hal itu membuat Lian menghentikan langkahnya juga

“dengar! Apapun yang terjadi padaku kemarin itu bukan urusanmu! Jadi bisakah kau berhenti bertanya dan berhenti mengikutiku? Kau tahu, kau itu seperti penguntit mengikutiku kemanapun aku pergi-kecuali di WC-! Apa kau pikir aku tak tahu selama ini kau mengikutiku? Aku tahu, sangat tahu dan aku muak dengan itu! Apa kau tak punya pekerjaan selain mengikutiku? dan sekarang kau lancang ingin tahu urusan pribadiku! Ahh, sepertinya kau merasa punya hak untuk tahu urusan pribadiku karena perlakukan baikku padamu beberapa hari yang lalu! Sepertinya aku telah salah berlaku seperti itu padamu melihat kelancanganmu sekarang! Aku ingatkan padamu, aku berlaku baik padamu bukan berarti kamu bisa dengan lancang mencari tahu urusan pribadiku! Kang Lian, ingat dan camkan ini baik-baik, mulai sekarang berhenti mengikutiku, berhenti menanyakan apapun yang telah terjadi padaku dan berhenti mencari tahu urusan pribadiku, karena kita tak punya hubungan apa-apa!”dengan emosi, Jungkook mengeluarkan unek-uneknya sambil mengingatkan Lian dan itu merupakan kalimat terpanjang dalam sejarah, yang pernah diucapkan Jungkook padanya. setelah merasa puas, Jungkook kembali berjalan meninggalkan Lian. Lian tak bisa berkata apa-apa, dia hanya bisa diam di tempatnya sekarang. Matanya mulai berkaca-kaca, detik kemudian air mata yeoja itu mengalir membasahi pipi tembemnya. Dia tak menyangkah, Jungkook bisa berkata seperti itu padanya. Perkataan namja itu menyayat hatinya

“Jungkook”gumam Lian disela tangisnya saat menatap punggung namja tersebut. Hatinya terasa sakit sekali, lututnya terasa lemas dan tubuhnyapun merosot ke lantai. Lian hanya bisa menangis sambil memegang dadanya. Dari arah belakang yeoja itu, seseorang terlihat sedang berjalan dan tanpa sengaja melihat dirinya

“bukannya itu Lian?”tutur orang tersebut, dia semakin mempertajam penglihatannya

“benar itu dia! Kenapa dia melantai?tanya orang itu

“hiks…hiks”tangisan yeoja itu mulai terdengar

“dia menangis?”orang itu kembali bertanya, tanpa menunggu lebih lama lagi, orang tersebut berjalan dengan cepat ke arah Lian yang sedang melantai sambil terisak

Kang Lian!”panggil orang itu pada Lian, namun Lian tak menjawab, dia sedang sibuk menangis sekarang. Orang itupun berjongkok di depan Lian

“astaga kenapa kau menangis?”sambil terkejut orang itu bertanya pada Lian. Karena yang dia tahu yeoja ini tak pernah terlihat semenyedihkan ini! Apa yang terjadi? Pikir orang itu. Lianpun mendongkakkan kepalanya lalu menatap orang itu

“Jimin oppa, eottokae? Dia membenciku! dia tak ingin melihatku lagi!”racau Lian ditengah tangisnya, entah mengapa dia mencurahkan isi hatinya pada orang itu, orang yang dipanggil Jimin oppa oleh Lian itu semakin bingung saat mendengar racauannya

“Siapa yang membencimu?”tanya Jimin dengan ekspresi bingung, namun Lian semakin terisak.

“yah, uljima~ aigoo, Lian-ah uljimayo~”bujuk Jimin dengan ekspresi panik

“HUAHUAHUAHUA HIKS HIKS HIKS!”bukannya berhenti, malah isakkan yeoja itu semakin menjadi. Jimin yang tadinya berjongkok kini terduduk karena kaget saat mendengar isakkan Lian itu

omona!seru Jimin sambil menatap Lian dengan ekspresi kaget

“uljimayo Lian-ah, jebal~”bujuk Jimin sambil menyatukan kedua telapaknya sebagai simbol memohon

“hiks..hiks..hiks”namun Lian tak mengindahkan permohonan namja bermata cipit nan tampan itu aigoo eottokae?’Jimin membatin sambil menggaruk belakang kepalanya


***


Fanny, yeoja mungil nan cantik itu terlihat sedang mencari seseorang. Dia bahkan sampai keluar-masuk ruangan yang dia tahu orang yang dicarinya itu berada, namun yang dicarinya tak ditemukkannya ‘kamu di mana?’batin Fanny bertanya. Dia terus berjalan mencari orang tersebut. Sungguh perlu dipertanyakan, mengapa seorang Fanny yang tak mau ambil pusing dengan apapun kini mencari orang yang masuk dalam daftar orang yang dihindarinya’?! Dia terus berjalan sambil celingak-celinguk, sampai matanya menangkap sosok yang sedari tadi dicarinya itu ‘itu dia!”batin Fanny berseru saat melihat orang itu. Yang dicarinya sedang duduk di taman belakang sekolah. Tiba-tiba saja Fanny mendadak gugup ‘haruskah aku menemuinya?’batin Fanny, setelah berpikir, yeoja itupun melangkahkan kakinya menuju orang itu. Dia berhenti saat dirinya berdiri di belakang bangku yang di duduki orang itu ‘ayolah Fanny, minta maaf dan jelaskan padanya! Tak ada salahnya kau melakukan itu, toh kau yang salah!’batin Fanny. Dia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya ‘pasti bisa, hwaiting’dia menyemangati dirinya sambil mengepalkan tangannya. Fanny maju satu langkah, dua langkah dan…

omo!”serunya saat orang itu tiba-tiba berdiri dan menatap ke arahnya

“apa yang kau lakukan di sini?”tanya orang itu dengan ekspresi datarnya, Fanny menelan salivanya karena mendadak dilanda gugup

“ak..aku hanya mau bi..bilang..”tiba-tiba Fanny menjadi gagap, namun itu tak membuat ekspresi namja itu berubah ‘ada apa denganku? Kenapa sulit sekali untuk berkata eoh?’batin Fanny, dia meremas pinggiran roknya

“tentang kejadian tadi malam, aku mau min...”TENG..NENG..NONG tiba-tiba bel berbunyi menandahkan bahwa waktu istirahat telah berakhir, hal itu membuat perkataan Fanny terpotong

“istirahat sudah selesai! lebih baik sekarang kau ke kelas!”kata orang itu lalu berjalan meninggalkan Fanny yang mematung di tempat. Entah mengapa, hatinya terasa sakit saat mendengar ucapan orang itu yang terdengar sangat dingin, bahkan ekspresi dan tatapan orang itu terlampau datar ‘dia benar-benar marah!Fanny kembali membatin, dia memegang dadanya lalu berkata:

“ya Tuhan, kenapa di sini terasa sakit?”dia menatap lirih punggung orang yang bernama lengkap Kim Taehyung itu


***
 

Tak terasa akhirnya jam pelajaranpun berakhir. Seluruh murid Seoul International School itu keluar dari kelas mereka untuk pulang. Jin, namja itu merapikan barangnya lalu berdiri dari tempatnya. Dia menatap tempat duduk yang kosong yang berada tak jauh dari tempatnya itu ‘di mana dia?’batinnya bertanya mengingat dari selesai jam istirahat sampai pulang sekolah, pemilik tempat duduk yang sedang ditatap oleh Jin itu yang tak lain adalah Im Chella tak terlihat sama sekali. Diapun memutuskan untuk keluar dari kelasnya. Saat dalam perjalan menuju tempat parkir tak sengaja dirinya bertemu dengan teman-teman Chella, mereka adalah Fanny dan Riri. Dengan cepat Jin menghampiri kedua yeoja itu.

“hei”panggilnya kepada mereka berdua, kedua yeoja tersebut menatap kearah Jin

“annyeong haseyo sunbaenim”kata mereka sambil membungkuk, Jinpun membalas

“kalian melihat Chella dan Lian?”tanya Jin to the point

“aniyo sunbae”jawab Riri

“ahh begitu yah? Kalau begitu terimakasih!”kata Jin sambil tersenyum

“ye”Fanny dan Riri membalas dengan tersenyum tak lupa untuk membungkuk. ‘mereka kemana?’batin Jin, dia melanjutkan langkahnya menuju mobilnya yang terparkir

“kenapa Jin sunbae mencari Chella dan Lian eonni yah?”tanya Riri pada Fanny tanpa melepaskan tatapannya dari Jin, Fanny juga melakukan hal yang sama

“molla”jawab Fanny

“coba kau telfon mereka!”kata Riri memerintah, Fannypun melakukan apa yang diperintahkan Riri itu

“tak angkat!”ucap Fanny saat Lian tak menjawab telfonnya

“coba yang satunya!”lagi Riri memerintah, Fanny kembali melakukan apa yang diperintahkan Riri

“sama, tak diangkat juga!”kata Fanny saat Chella tak juga mengangkat telfonnya

“kenapa mereka kompakkan yah?”seru Riri bingung, bahkan alisnya berkerut

“molla”jawab Fanny, mereka berdua saling bertatapan sampai seseorang dari arah belakang mereka berdua berseru:

“KWON RIRI!”kedua yeoja itu dengan kompak menoleh ke arah orang yang berseru itu

“Chanyeol!”kata Riri dengan mata terbelalak, Fanny menatap kedua orang itu secara bergantian. Chanyeol terlihat emosi, dia berjalan ke arah mereka berdua

“Fa..Fanny-ah ayo kita pergi!”kata Riri sambil mengoyangkan lengan Fanny, yeoja itu mengernyit heran, diapun bertanya:

“waeyo?”Riri menatap Fanny lalu menjawab:

“nanti ku jelaskan, yang penting sekarang kita pergi!”kerutan semakin bertambah dialisnya Fanny yang menandahkan jika dia tak mengerti

“kajja Fanny-ah!”seru Riri sambil menarik lengan Fanny lalu berlari, mau tak mau Fanny ikut berlari

“yah wae?”seru Fanny saat mereka berdua berlari, namun Riri tak menjawab, dia lebih memilih untuk lari lebih cepat

“YAH KWON RIRI!”namja bernama lengkap Park Chanyeol itu berteriak kesal saat melihat Riri berlari bersama Fanny, dia tak mengejar yeoja itu, dia berpikir untuk memberi pelajaran padanya dilain waktu

“kau akan merasakan pembalasanku Kwon Riri!”Chanyeol menggumam tanpa melepaskan pandangannya dari kedua yeoja yang sedang berlari itu


***


Mona berjalan malas keluar dari lingkungan sekolahnya. Saat sedang di jalan matanya menangkap sosok yang sangat dikaguminya, orang itu adalah J-Hope. J-Hope berdiri tak jauh dari tempat Mona berdiri. Perlahan senyum di bibir yeoja itu merekah. Diapun memutuskan untuk mendekati namja itu. Baru saja ingin melangkah, namun diurungkannya saat melihat namja itu tersenyum kepada seorang yeoja berjalan mendekatinya. Mona mengernyit saat melihat yeoja itu ‘siapa yeoja itu?’pikir Mona

“mian oppa, oppa pasti sudah menunggu lamakan?”sesal yeoja itu pada J-Hope, J-Hope menggelengkan kepalanya kemudian tersenyum

tidak chagi, oppa juga baru sampai”jawab J-Hope. DEG Mona membeku di tempatnya saat mendengar kata ‘chagi’ keluar dari mulut namja itu

“kalau begitu kajja”ajak yeoja itu, mereka berduapun pergi dengan motor milik J-Hope. Tak terasa air mata yeoja manis itu mengalir membasahi pipinya ‘J-Hope oppa punya pacar’batin Mona, dia baru ingat kenapa namja itu selalu membawa 2 helm, ternyata karena yeoja itu ‘ternyata karena itu? kenapa aku tak menyadarinya dari awal?’lagi, Mona membatin di tengah tangisnya. Dia semakin terisak, inilah akhir penantiannya selama ini! Penantian yang percuma. Ternyata namja yang dicintainya memiliki yeojachingu dan dengan bodohnya dia tak menyadari itu ‘ya Tuhan, rasanya sakit sekali!’batin Mona, dia menutup mulutnya dengan punggung tangannya saat tangisnya semakin menjadi. Dengan berat hati Mona merogoh HP di saku jas miliknya, dia mencari nama kontak seseorang, setelah mendapatnya, tanpa menunggu lebih lama, dia langsung menelfon orang tersebut

“aku menyetujuinya aboji, aku menyetujui pertunangan itu”kata Mona ketika orang itu menjawab panggilannya ‘sampai di sini penantianku oppa, selamat tinggal cintaku’Mona membatin diiringi dengan tangis pilu


***


Nina berjalan menyusuri trotoar sambil memegang sapu tangan berwarna biru. Senyumnya tak luntur sejak tadi. Dia terus saja tersenyum sambil menatap sapu tangan itu. BRUK tubuhnya bertabrakkan dengan tubuh orang yang berjalan berlawanan arah dengannya, hal itu membuat sapu tangan yang dipegangnya ikut jatuh. Nina menatap orang yang bertabrakan dengannya

“neo!”seru mereka berdua dengan mata terbelalak ketika saling menatap. Nina terkejut saat melihat siapa yang bertabrakkan dengannya. Untuk kedua kalinya mereka bertabrakkan setelah kejadian di tokoh buku itu (baca Chapter 19 A). Mereka bertabrakkan lagi di sini, di trotoar

“bukannya kau yeoja dengan komik yadong itu?”tanya orang itu, sontak mata Nina semakin membulatkan, semburat merahpun menghiasi pipinya

“wah kau merona!”seru orang itu saat melihat perubahan warna pada pipi Nina. Tanpa merespon perkataan orang itu dengan cepat Nina memungut sapu tangannya lalu berdiri, melihat itu, orang itu ikut berdiri. Nina menatap orang itu dengan kesal, tanpa berkata apapun dia melangkah namun langkahnya terhenti saat orang itu berkata:

“hei kau tak minta maaf!” Nina menatap orang itu lalu berkata:

“untuk apa aku minta maaf, jelas-jelas kau yang menabrakku!”mendengar itu membuat orang tersebut mengernyit heran

“kenapa aku yang disalahkan? bukannya kau yang berjalan tak lihat-lihat lalu menabrakku!”orang itu berseru menyampaikan protesnya, Nina menghembuskan nafas dengan kasar

“kau yang menabrakku, jadi kau yang salah!”bantah Nina, hal itu membuat orang tersebut menghembuskan nafas kasarnya karena bantahan Nina itu. Sebenarnya perkataan orang itu tak salah, memang Ninalah yang salah, dia berjalan tanpa memperhatikan sekitarnya, alhasilnya mereka berduapun bertabrakkan-lagi-

“yah nona yadong, kau tak mau mengaku eoh?”seru orang itu kesal

“jangan memanggilku dengan sebutan itu!”protes Nina

“bukannya yang ku katakan itu benar? kau murid SMA tapi sudah membaca komik yang ada adegan dewasanya!”tutur orang itu saat melihat seragam yang dikenakan Nina ‘yah Tuhan, walaupun tampan, tapi namja ini menyebalkan!’batin Nina berseru

“terserah apa katamu, aku tak perduli!”seru Nina kesal kemudian berjalan meninggalkan namja itu

“yah jangan lari kau nona yadong!”seru namja itu, namun tak dihiraukan Nina

“tsk! Yeoja yadong yang menyebalkan!”namja itu berdecak kesal saat menatap Nina yang semakin menjauh itu


To Be Continue :)


Kelar juga, fiuh~ Author ingin bilang terimakasih untuk waktu yang diberikan reader’s untuk membaca FF ini. Mohon maaf jika ditemukan kesalahan dalam FF ini, dipersilahkan jika reader’s ingin memberikan kritik dan saran demi perkembangan kelanjutan dari FF ini :)

Sekali lagi terimakasih dan sampai jumpa di chapter selanjutnya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar