Main
Cast : Im Chella (Chella),
Kang Lian (Lian), Park Nina (Nina)
Cast : Park Fanny (Fanny), Kim
Eyli (Eyli), Kwon Riri (Riri), Lee
Mona (Mona), Bangtan Boys (BTS),
EXO And other cast..
Genre : Drama, Friendship,
School Life,
Romance, Sad
Length : Chaptered
Disclaimer : THIS FANFICTION IS MINE. MOHON UNTUK TIDAK MENGCOPY
/ MENGGANDAKAN / ME-REMAKE / MENCONTEK FANFICTION INI.
THANK YOU ^^
#sebagai saran: jika perlu, bisa baca sambil play
music OST dari Moon Lover’s dan Meteor Garden khususnya ‘Ni Yau Te Ai’ (maaf
jika author salah tulis judulnya) :). Kalaupun mau baca sambil dengar lagu lain juga bisa,
sesuaikan dengan keinginan saja, author hanya menyarankan karena author ketik
chapter ini sambil dengar lagu dari OST tersebut ^^, Thankyou :*
MOHON MAAF
KALAU KETEMU TYPO’S :D
Happy
Reading Reader’s , I hope all of you like this FF ;) <3
- LOVE YOU
CHAPTER 20 –
Detik berganti menit, menit berganti jam, jam
berganti hari, haripun berganti hari dan sejak kejadian-kejadian
yang menimpa yeoja-yeoja cantik –Chella cs- keseharian merekapun
terasa berbeda tak seperti biasanya
Pukul
07.00 WKS (Waktu
Korea Selatan) (anggaplah seperti itu :D) @Seoul Internasional School... Jam pelajaran pertama
dimulai. Sekarang
seluruh murid sedang melakukan KBM
(Kegiatan
Belajar-Mengajar). Hampir seluruh kelas berada dalam
keadaan tenang namun ada beberapa kelas
yang muridnya
melakukan hal-hal yang
seharusnya tidak dilakukan saat KBM sedang berlangsung! Dari mereka ada yang
konsentrasi, ada yang tidak. Yang tidak, mereka hanya berbincang, ada yang
menghayal bahkan ada yang tidur, bisa bayangkan
bagaimana kacaunya beberapa kelas tersebut. Salah satunya tingkat 2-1. Mereka melakukan hal gila tersebut, namun hanya jika
sang guru keluar kelas. Chella yang adalah
salah satu dari mereka itu kini sedang
menatap
punggung namja yang
duduk beberapa baris di depannya. Namja itu
tak lain adalah Seokjin / Jin. Sejak tadi
perhatiannya tertuju pada namja itu. Pikirannya terus terbayang ‘hal yang sama’!
Chella POV
Dia berubah! sejak ‘kejadian itu’ dia tak lagi bersikap
seperti biasanya, terkesan menghindar! Bahkan hanya untuk menyapa saja, dia
terlihat enggan! Apa karena ‘kejadian itu’ dia seperti
ini? tapi bukannya dia yang ‘melakukannya’? Lalu kenapa dia yang
menghindar? Seharusnyakan aku yang melakukan hal itu!
“huh”entah sudah berapa kali kuhembuskan nafas beratku
“waeyo?”ku dengar Lian bertanya
“ani”jawabku tanpa
menatap ke arahnya
“jangan berbohong! Dari
tadi kau menghembuskan nafas berat saat menatapnya-Seokjin/Jin-, apa yang sebenarnya
terjadi huh?”aku juga ingin bertanya hal yang sama sepertimu
padanya-Seokjin/Jin- eonni, apa yang sebenarnya terjadi?
“tidak ada yang terjadi eonni!”jawabku
sambil tersenyum sekedarnya kemudian ku tatap pulpen yang
sedari tadi ku pegang
“oh ayolah aku bukan anak kecil yang
bisa kau bodohi! Pasti ada sesuatu yang terjadi sampai membuatmu menghembuskan nafas
berat seperti orang yang akan mati, malhaebwa
Chella-ya!”ku hembuskan nafas beratku lagi lalu ku tatap kembali dia yang juga
sedang menatap kearahku
“entahlah eonni, aku hanya merasa dia seperti
menghindariku!”kataku
sambil menatap punggung namja itu-Seokjin/Jin-
“menghindarimu?”lihatlah! dia bertanya
sambil mengernyit, kau bisa kerutan jika terus
melakukan itu!
“sepertinya begitu”jawabku sambil menatap ke bawah
“bukannya kalian sudah jadian setelah
‘kejadian itu’?!”dengan
cepat ku tatap wajahnya saat kalimat keramat itu meluncur dengan lancar dari
mulutnya, yah ampun yeoja ini! rasanya aku ingin
memasukan pulpen ini ke dalam mulutnya!
“apa kau gila?”tanyaku dengan tatapan andalanku, tajam & datar
“aku hanya berkata sesuai keadaan, kan kalian
sudah pernah berciu….”dengan cepat ku bekap mulutnya dengan telapak tanganku
agar kalimat yang tak seharusnya terucap itu tak dilanjutkannya
“eonni jaga ucapanmu, kita sedang di kelas, yang
lain bisa mendengar ucapanmu!”ku ingatkan dia sambil menatap sekitarku,
untunglah mereka sedang sibuk dengan kegiatan mereka, jika tidak, aku tak tahu
apa yang akan terjadi!
“miimppp…mianmphh”ku lepas tanganku dari mulutnya
saat kata tak jelas terucap dari bibirnya, walaupun tak jelas aku tahu dia
bilang apa! ku gosokkan telapak tanganku ke meja lalu menyandarkan punggungku
kembali ke sandaran kursi, ku lihat dia mengusap mulutnya. Dia mencondongkan
badannya ke arahku lalu berbisik:
“tapi kalian sudah jadiankan?”ku tatap dia datar
sambil berkata:
“jadian di mimpimu!”
“heih, seharusnya dimimpumu bukan dimimpiku!”
“what ever!”kataku acuh
“tsk! Tapi iya yah, dia seperti menghindar!
Biasanya dalam 1 hari walaupun hanya sekali dia pasti akan menyapa atau tersenyum
kepada kita, tapi 3 hari belakangan ini dia tak melakukan itu! Apa dia malu
sudah melakukan ‘itu’ padamu?”
“molla! Mungkin
dia
menyesal telah melakukan
hal ‘itu’ padaku saat dia mempunyai yeoja yang dekat dengannya?”ku
sampaikan opiniku. Ah yeoja! Bahkan aku baru ingat
jika dia dekat dengan Suzy! Aigoo betapa bodohnya kau
Chella!
“aigoo, kau mulai lagi! yah kenapa kau mengungkit
hal itu lagi eoh? kitakan sudah tahu kalau
hubungan mereka hanya sebatas sahabat saja,
kenapa juga kau masih
membahas hal
itu lagi?”sial yeoja ini, suaranya meninggi! Apa dia lupa
kalau kita
masih di kelas?
“pelankan suaramu bodoh!”makiku
“kamu yang bodoh, lagian
ini gara-gara kamu!”astaga
yeoja ini! Dia membalas tanpa mengurangi volume suaranya
“pelankan suaramu!”kataku mengingatkan
“makanya jangan asal bicara”katanya
”ku ingatkan padamu, di dunia ini tidak ada persahabatan yang
sungguh antara laki-laki
dan perempuan! Karena salah satu dari mereka
pasti akan
memiliki rasa yang lebih dari sekedar
sahabat!”kataku
dengan ekspresi serius
“kalau begitu kau juga mengalaminyakan?”dengan cepat alisku
berkerut saat mendengar kalimat tanyanya itu, akupun bertanya:
“maksudmu?”
“seperti yang kau katakan tadi, tak
ada persahabatan yang sungguh antara laki-laki dan perempuan,
berarti seperti itu
juga yang terjadi antara kau dan Luhan!”mataku terbelalak saat mendengar
ucapannya itu
“of course not! kami bersahabat dari
kecil, jadi mana mungkin dari antara kami ada yang merasakan hal seperti itu!
lagian yang bersahabat dengannya bukan hanya aku saja, kau juga!”bantahku,
dia memutar bola
matanya
“tapi kau dan dia yang lebih dulu bersahabat! Jadi ada kemungkinan
kalian saling menyukai!”PLUK bunyi
pukulan
yang dihasilkan dari pulpenku
pada lengannya yang besar itu, mulutnya
suka asal kalau berbicara!
“impossible!”kataku penuh
tekanan
“nothing’s impossible!”balasnya
dengan mengcopy kata-kataku
“impossible jika itu Luhan!!”balasku
tak terbantah
“dasar tukang copy-paste”ku
tatap dia sangar saat mendengar perkataannya itu
“kau yang tukang copy-paste!”balasku
“terserah!”katanya,
ku putar bola mataku dengan malas lalu menatap ke arah lain. Berkatalah sesukamu,
aku tak peduli! Tanpa sengaja ku tatap punggung
namja itu lagi.
Tatapanku perlahan berubah
menjadi senduh. Sebenarnya apa
yang sedang terjadi denganmu Kim Seok Jin?
AUTHOR POV
TENG..NEONG..NONG.. Bunyi bel yang
menandahkan istirahat telah
tiba
itu berbunyi ke seluruh penjuru
sekolah itu. Hampir seluruh murid
yang mendengar bunyi tersebut ke luar dari kelas mereka untuk beristirahat dari
penatnya KBM. Ada yang pergi ke kantin untuk
menghilangkan rasa lapar, salah satu dari mereka adalah Chella. Yeoja
itu sedang berjalan menyusuri koridor yang
mengarah ke kantin sekolah.
Koridor itu cukup sepi mengingat dia sedikit
terlambat 10 menit untuk ritualnya–makan- itu karena saat ini sebagian murid berada di kantin.
Chella harus mengantar buku ke ruangan guru terlebih dahulu baru pergi
ke kantin.
“ah baegopa!”serunya
saat perutnya
berbunyi, diapun mempercepat langkahnya. Saat akan berbelok, tiba-tiba
langkahnya terhenti saat melihat sepasang namja dan yeoja yang sedang berjalan
masuk ke dalam ruangan seni yang
tak jauh dari tempatnya itu. ‘itukan Seokjin & Suzy! apa yang mereka
lakukan di situ?’pikir Chella, tiba-tiba dia tertarik dengan apa yang akan di
lakukan kedua orang itu. Diapun memutuskan untuk mengikuti kedua orang tersebut. Saat tiba di depan pintu,
Chella sedikit mengintip di cela pintu yang tak tertutup sempurna
itu. Dia melihat Jin dan Suzy berdiri, Jin menatap Suzy, dia menghembuskan
nafas lalu berkata:
“ada yang ingin aku sampaikan padamu”Chella mempertajam pandangannya
pada Jin yang sedang menatap Suzy dengan lekat. Namja itu menarik nafasnya lalu
berkata:
“sebenarnya aku..”Chella mendekatkan
telinganya di daun pintu berharap agar bisa mendengar dengan jelas apa yang
ingin dikatakan Jin itu
“sebenarnya aku menyukaimu”DEG Chella terdiam di tempatnya
saat kalimat yang
menyatakan perasaan itu keluar dari mulut Jin, namja yang
disukainya, ani! namja yang dicintainya
yang ditujukan kepada Suzy, yeoja yang kini berdiri di depan namja tersebut.
Sedetik
kemudian penglihatannya mengabur karena air matanya
mulai menggenang di pelupuk matanya.
“maukah kau menjadi pacarku?”TES air mata Chella jatuh membasahi pipinya saat kalimat itu
keluar dari mulut Jin. Dadanya terasa ditekan
dengan beban yang sangat berat, rasanya sakit sekali! Jin, namja yang merebut
hati dan perhatiannya semenjak duduk di tingkat 1, sekaligus namja yang merebut
ciuman pertamanya itu kini menyatakan
perasaan pada yeoja lain. Seketika itu juga tubuhnya terasa lemas, serasa
tak bertenaga. Airmatanya semakin deras mengalir, ia menutup
mulutnya agar isakannya tak terdengar. Tak sanggup lagi, diapun
berlari meninggalkan tempat tersebut.
Eyli terlihat sedang berjalan di koridor. Dia
sedikit menajamkan penglihatannya saat melihat seorang yeoja yang sedang
berlari kearahnya dari jarak yang lumayan jauh.
“Chella eonni?”tanyanya memastikan apa yang
dilihatnya itu benar atau salah saat melihat yeoja itu semakin mendekat
“ah matta, itu Chella eonni!”katanya saat
penglihatannya pada yeoja itu sempurna
“Chella eon...”HUSH
Eyli tak
melanjutkan panggilannya saat melihat airmata
meleleh membasahi pipi yeoja bermarga Im itu yang
dengan cepat berlari melewatinya, sontak alis
milik Eyli berkerut
“dia menangis?”tuturnya bingung
“eonni! Chella eonni!”panggil
Eyli, namun yeoja yang namanya dipanggil itu terlanjur
menghilang di balik
tembok
“ada apa dengannya? Kenapa dia menangis?”monolognya, tanpa berpikir panjang, diapun
ikut berlari menyusul Chella
@Balkon Sekolah..
Chella menghentikan langkahnya saat tiba di balkon.
Dia menghirup nafas sebanyak-banyaknya disela tangisnya, hal itu membuat dia
tersendat-sendat. Dengan perlahan tapi pasti dia mulai melangkah kearah pagar balkon. Dia
menghentikan langkahnya saat tinggal 1 langkah jarak antara dirinya dengan
pagar balkon tersebut. Chella kembali terisak
saat ingatan tentang namja bernama lengkap Kim Seok Jin itu terputar bak film.
Dimulai saat pertama kali namja itu mengajaknya
pulang bersama, di mana pertama kalinya
namja itu menggenggam tangannya dan tersenyum padanya, saat di
mana namja itu menciumnya sampai tiba di
saat di mana namja itu menyatakan perasaan pada yeoja cantik bernama
Suzy
“pabo”kata Chella disela
tangisnya
“pabo.. jeongmal pabo!”dia semakin terisak saat kata-kata
itu diulanginya
“seharusnya kau tak berharap lebih
Chella-ya! Dia berlaku seperti itu padamu bukan berarti dia
menyukaimu!”lagi Chella berkata, mengingatkan dirinya
“ah aku lupa, dia memang selalu baik pada semua yeoja!”kata
Chella sambil menertawakan dirinya karena merasa bodoh
telah berharap pada seorang idol
sekolah. Siapa kau yang dengan berani
berharap pada namja
yang tak setara denganmu? Ingat, kau bukan dari
kalangan mereka! kau juga tak cantik!
Mana mungkin Jin memilihmu saat
ada Suzy yang tentu jauh lebih dari padamu.
Suara hatinya berteriak mengingatkan
dirinya
“aigoo, eonni apa yang kau lakukan di situ?”tiba-tiba sebuah
suara yeoja mengalihkan perhatian Chella ‘ini seperti suaranya Eyli?’batin Chella
“apa kau berniat bunuh diri hah?”sekali lagi yeoja di
belakang Chella itu berseru ‘ini memang
suaranya!’batin Chella, dengan cepat dia menghapus airmatanya lalu berbalik
menatap yeoja
bernama lengkap Kim Eyli itu
“aku tak sedang melakukan percobaan bunuh diri Kim
Eyli!”kata Chella, Eylipun menghembuskan nafasnya lalu berjalan mendekati
Chella
“lalu apa yang kau lakukan di sini eonni dan kenapa kau
menangis?”tanya Eyli saat dirinya tiba di hadapan Chella
“ak..aku hanya ingin di sini saja dan aku tak menangis!”jawab
Chella berbohong,
sebenarnya dia juga bingung kenapa dia malah ke tempat ini bukan ke taman
belakang sekolah, mungkin dikarenakan pikirannya yang sedang kalut
“bohong! Jelas-jelas tadi aku
melihat eonni menangis sambil
berlari!”kata Eyli tak percaya, Chellapun hanya bisa diam
tak tahu harus menjawab apa
lagi
“eonni, apa yang sebenarnya terjadi
denganmu?”tanya Eyli lagi, Chella tak mampu lagi menahan airmatanya,
diapun kembali terisak
“yah..yah eonni kenapa kau
menangis eoh?”tanya Eyli bingung saat melihat Chella yang tiba-tiba
menangis itu, namun Chella tak menjawab pertanyaan
Eyli itu, dia
lebih
memilih menangis
“yah Tuhan eonni! Kau
kenapa? Apa kau sakit?”Eyli kembali
bertanya, dia mulai panik sekarang, Chella
menggeleng sebagai
jawaban
“lalu kenapa eonni menangis?”tanya Eyli
lagi, Chella berusaha menghentikan tangisnya dengan menarik nafas dalam-dalam.
Eyli menatap Chella sambil menunggu jawaban tersebut
“ak..aku hanya lapar saja!”bodoh! jawaban macam apa itu? Seketika
itu juga Eyli mengernyit tak mengerti
“he?”seru
Eyli
dengan ekspresi bingung
“aku lapar Eyli-ya, makanya aku menangis”jawab Chella
sambil tersenyum
“Memangnya kalau lapar
bisa sampai menangis gitu?”tanya
Eyli
masih dengan mengernyit, memangnya seseorang
bisa menangis hanya karena lapar? Oh ayolah, jawaban macam
apa itu?
Pikir Eyli, Chella mengangguk sebagai jawaban
“kau sedang berusaha membodohiku
kan eonni?”tanya Eyli,
Chella menggeleng, hei memangnya dia tidak bisa
bicara? Dari tadi hanya mengangguk dan menggeleng saja!
“ah maldo andwe! masa bisa eonni menangis hanya karena
lapar?! Itu
sangat aneh eonni!”seru Eyli menolak untuk percaya dengan hal
yang menurutnya sangat tidak masuk diakal itu
“oo sangat aneh!”tutur Chella,
bukan pada pernyataan Eyli tapi pada dirinya sendiri! Dia
memikirkan kenapa dia bisa seaneh ini? menjadi aneh
dan bodoh hanya karena seorang namja yang
dicintainya! Tapi itulah cinta, orang yang sangat pintar saja bisa menjadi bodoh hanya
karena ‘cinta’,
sepertinya untuk sekarang cinta menjadi hal yang menakutkan!
“heih, kalau begitu kajja kita ke
kantin, supaya eonni
tak menangis
lagi!”ajak Eyli tak lagi memedulikan alasan ‘aneh’
dari tangisnya Chella itu saat melihat ekspresi yeoja tersebut
“tidak!”tolak Chella
“wae? Bukannya eonni bilang eonni
menangis karena eonni sedang lapar? Kalau begitu ayo kita makan!”ujar
Eyli
kembali mengajak
“aku masih ingin di sini Eyli-ya. Jadi bisakah kau
tinggalkan aku sendiri?”pintah Chella dengan tatapan senduh
“tapi eon..”kata-kata Eyli tak dilanjutkan ketika
Chella dengan
cepat memotong perkataannya itu
“ku mohon”pintah Chella
dengan ekspresi memohon, mau tak mau Eylipun mengangguk setuju
walaupun sebenarnya dia tak ingin meninggal Chella sendiri di sini, karena dia
tahu jika sesuatu yang buruk telah terjadi pada yeoja yang lebih tua darinya
itu, mengingat tadi dia menangis sambil berlari dengan mengabaikan panggilannya,
bisa jadi dia melakukan hal gila seperti melompat dari sini! Yah Tuhan
jauhkanlah pemikiran pendek nan bodoh itu darinya! Eyli membatin
“baiklah kalau begitu, aku akan pergi! Tapi berjanjilah,
jangan melakukan hal gila dengan melompat dari
sini!”kata Eyli mengingatkan, mendengar perkataan yeoja itu
membuat Chella terkekeh
“nde, aku berjanji!”jawab Chella
sambil tersenyum
“khanda~”pamit Eyli
“hmm”balas Chella. Eylipun
berbalik dan berjalan meninggalkan dirinya sambil
sesekali menatap kearah Chella. Sebelum turun dari tangga Eyli sempat menatap
ke arah Chella yang juga sedang menatap kearahnya. Melihat
Eyli sudah pergi, perlahan Chella beranjak dari tempatnya menuju ke tempat
duduk yang ada di balkon tersebut. Diapun mendudukkan
dirinya
di tempat tersebut. Chella sejenak termenung dan untuk kesekian kalinya airmatanya
kembali
mengalir membasahi
pipinya
“haish, airmata ini tak mau berhenti!”runtuknya, dia
memang cengeng, bahkan
hanya mendengar lagu sad saja dia bisa
menitihkan air mata jadi jangan heran jika dia tak
bisa menahan air matanya saat mengingat Jin
“ku harap hanya sampai di
sini saja
kau–airmata- mengalir sepuasmu!”kata
Chella pada matanya
“kenapa bisa sesakit ini?”tanya Chella pada dirinya-lagi-
sambil
memegang dadanya dan
terus terisak
***
@School
Canteen
Di tempat
tersebut, terlihat Riri sedang memesan makan sebelum
akhirnya dia duduk di salah satu tempat yang ada di
situ. Riri
menikmati makannya,
saat dia mau meminum jus orange yang di pesannya
itu, tiba-tiba tatapannya tertuju pada namja yang dikenalnya
yang sedang duduk di kelilingi banyak yeoja
“tsk, dasar tukang cari
muka!”Riri mencibir setelah meminum jus tersebut. Baru saja ingin mengalihkan
pandangannya, orang yang ditatap Riri itu tersenyum pada yeoja yang sedang
duduk dengannya. Entah mengapa hatinya
panas saat melihat ekspresi bahagia orang itu ketika bersama dengan yeoja tersebut
“Chanyeol oppa, bolehkah aku meminta nomor hpmu?”tanya
yeoja yang duduk dengan namja yang dari tadi
diperhatikan oleh Riri itu yang tak lain adalah Park Chanyeol. Riri
yang bisa mendengar pertanyaan yeoja tersebut dengan
cepat berdiri dari tempatnya lalu berjalan ke
arah mereka. Chanyeol menoleh ke
arah Riri saat yeoja
itu tiba di hadapan
mereka
“Park Chanyeol, Goo songsaenim memanggilmu!”kata
Riri kemudian meninggalkan mereka, sebenarnya tak ada yang mencari Chanyeol
saat itu. entah apa yang terlintas dipikirannya
untuk mengatakan hal itu? Chanyeol mengernyit
“oppa?”panggil yeoja yang duduk di
samping Chanyeol, Chanyeolpun menatap
kearah yeoja itu
“eumm mian, aku harus pergi
sekarang! Goo songsaenim sedang mencariku!”pamit
Chanyeol lalu meninggalkan para
yeoja-yeoja
itu. Dia berjalan sambil menghebuskan nafas legahnya, akhirnya ada alasan juga
untuk keluar
dari kerumunan yeoja-yeoja itu. Beberapa
menit kemudian dirinya tiba di ruang guru, diapun langsung berjalan ke
tempat Goo
songsaenim seperti yang diperintahkan oleh Riri untuk menemui guru tersebut
“permisi, apa songsaenim mencariku?”tanya Chanyeol pada
guru tersebut
“tidak, aku tak mencarimu!”jawab guru tersebut,
sontak kedua alis milik Chanyeol terangkat
“ah begitu yah,
maafkan aku songsaenim, sepertinya seseorang sedang
mengerjaiku!”kata Chanyeol sambil
membungkukkan badannya
“ye, gwenchana”balas guru
tersebut, Chanyeolpun tersenyum lalu berkata:
“kalau begitu aku pamit dulu!”setelah mendapat izin, diapun
meninggalkan ruangan tersebut
“awas kau Kwon Riri!”Chanyeol menggeram
kesal setelah
dibodohi oleh Riri saat dirinya keluar dari ruang guru. Diapun berjalan
meninggalkan ruangan tersebut.
***
Di
lain tempat yeoja bernama lengkap Kang Lian itu
sekarang sedang mengikuti seorang namja tampan, namja
itu adalah Jeon Jungkook. Kenapa Lian mengikuti Jungkook? Alasannya
adalah untuk mengembalikan seragam olahraga milik namja itu sekaligus bertanya
kenapa kemarin dia terlihat sangat marah
saat melihat dirinya bersama D.O.
Lian terus mengikuti Jungkook sampai namja itu menghentikan
langkahnya, hal itu membuat Lian menghentikan langkahnya
juga. Jungkookpun berbalik
dan menatap Lian dengan tajam
“kenapa kau mengikutiku?”tanya Jungkook dengan nada sinis
dan datar, membuat Lian menelan salivanya dengan gugup
karena ketahuan sedang mengikutinya
“ak..aku hanya ingin mengembalikan seragam yang kau
pinjamkan!”jawab Lian sambil menyodorkan tas yang berisi seragam milik
Jungkook. Jungkookpun menatap benda
tersebut lalu meraihnya. Tanpa berkata apapun
Jungkook kembali berjalan
meninggalkannya
“chang..changkaman”dengan
segala keberanian yang dimilikinya, Lian berseru, hal tersebut berhasil menghentikan langkah
namja itu. Jungkookpun berbalik dan menatap Lian
lalu bertanya:
“apa?”tatapan dan nada suara yang sinis
kembali ditunjukkan Jungkook kepada Lian, hal itu
membuat Lian sedikit bergidik ‘astaga kenapa dia
kembali menjadi Jungkook yang dingin?’batin
Lian. Melihat tak ada
respon, Jungkookpun berkata:
“kalau tak ada yang ingin kau sampaikan tak usah
memanggilku!”baru saja ingin berbalik, Lian berseru
membuat dia-Jungkook- mengurungkan niatnya itu
“ada!”bunyi
seruan Lian. Jungkookpun menatap Lian
sambil menunggu apa yang ingin dikatakan yeoja itu
“ke..kenapa kau terlihat sangat marah kemarin waktu kita
bertemu dekat mini market?”sekali lagi, dengan segala
keberanian yang dimilikinya –Lian-, diapun memberanikan diri untuk bertanya,
pertanyaan yang membuat dia gelisah sepanjang malam. Jungkook memutar badannya
dan kembali melangkah tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan Lian itu
“Apa telah terjadi
sesuatu?”Lian kembali bertanya
dengan sedikit menaikkan volume suaranya karena namja itu semakin menjauh, namun
hal itu tak
membuat Jungkook menjawabnya. Karena sangat penasaran, Lianpun kembali
mengikuti
namja itu
“tolong jawab pertanyaanku! Apa yang
sebenarnya terjadi sampai membuatmu terlihat sangat
marah kemarin?”lagi, Lian kembali
bertanya sambil mengikuti Jungkook. Jungkook menutup matanya, rahangnya
mengeras karena emosinya kembali tersulut. Dengan mendadak Jungkook
menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap Lian,
hal itu membuat Lian menghentikan langkahnya
juga
“dengar! Apapun yang terjadi
padaku kemarin itu bukan urusanmu! Jadi bisakah kau berhenti bertanya dan
berhenti mengikutiku? Kau tahu, kau itu seperti penguntit mengikutiku kemanapun
aku pergi-kecuali di WC-! Apa kau pikir aku tak
tahu selama ini kau mengikutiku? Aku tahu, sangat tahu
dan aku muak dengan itu! Apa kau tak punya pekerjaan selain
mengikutiku? dan
sekarang kau lancang ingin tahu urusan pribadiku! Ahh,
sepertinya kau merasa punya hak untuk tahu urusan pribadiku karena perlakukan
baikku padamu beberapa hari yang lalu! Sepertinya aku telah
salah berlaku seperti
itu padamu melihat kelancanganmu sekarang! Aku ingatkan padamu,
aku
berlaku baik padamu bukan berarti kamu bisa dengan
lancang mencari tahu urusan pribadiku! Kang Lian, ingat
dan camkan ini baik-baik, mulai sekarang berhenti mengikutiku,
berhenti menanyakan apapun yang telah terjadi padaku dan berhenti mencari tahu
urusan
pribadiku, karena kita tak punya hubungan
apa-apa!”dengan emosi, Jungkook
mengeluarkan
unek-uneknya sambil mengingatkan
Lian dan itu merupakan kalimat terpanjang
dalam sejarah, yang pernah diucapkan Jungkook
padanya. setelah merasa puas, Jungkook
kembali berjalan meninggalkan Lian. Lian tak bisa berkata apa-apa,
dia hanya bisa diam di tempatnya sekarang. Matanya
mulai berkaca-kaca, detik kemudian air mata yeoja itu mengalir membasahi pipi
tembemnya. Dia tak menyangkah, Jungkook bisa berkata seperti
itu padanya. Perkataan namja itu menyayat hatinya
“Jungkook”gumam Lian disela
tangisnya saat menatap punggung namja tersebut. Hatinya
terasa sakit
sekali, lututnya terasa lemas dan tubuhnyapun merosot ke
lantai. Lian
hanya bisa menangis sambil memegang dadanya. Dari arah belakang yeoja
itu, seseorang terlihat sedang berjalan dan tanpa sengaja
melihat dirinya
“bukannya itu Lian?”tutur orang tersebut, dia semakin
mempertajam penglihatannya
“benar itu dia! Kenapa
dia melantai?”tanya orang itu
“hiks…hiks”tangisan yeoja itu mulai terdengar
“dia menangis?”orang itu kembali bertanya, tanpa
menunggu lebih lama lagi, orang tersebut berjalan dengan cepat ke
arah Lian yang sedang melantai sambil terisak
“Kang Lian!”panggil orang
itu pada Lian, namun Lian tak menjawab, dia sedang sibuk menangis sekarang.
Orang itupun
berjongkok di depan Lian
“astaga kenapa kau menangis?”sambil terkejut
orang itu bertanya pada Lian. Karena yang
dia tahu yeoja ini tak pernah terlihat semenyedihkan ini! Apa yang terjadi?
Pikir orang itu. Lianpun mendongkakkan kepalanya lalu menatap orang itu
“Jimin oppa, eottokae? Dia membenciku! dia tak ingin
melihatku lagi!”racau Lian ditengah tangisnya, entah mengapa dia
mencurahkan isi hatinya pada orang itu, orang yang
dipanggil Jimin oppa oleh Lian itu semakin bingung
saat mendengar racauannya
“Siapa yang membencimu?”tanya Jimin
dengan ekspresi bingung, namun Lian semakin terisak.
“yah, uljima~ aigoo, Lian-ah uljimayo~”bujuk Jimin
dengan ekspresi panik
“HUAHUAHUAHUA HIKS HIKS HIKS!”bukannya berhenti, malah
isakkan yeoja itu semakin menjadi. Jimin yang tadinya
berjongkok kini terduduk karena kaget saat mendengar isakkan Lian itu
“omona!”seru
Jimin sambil menatap
Lian dengan ekspresi kaget
“uljimayo Lian-ah, jebal~”bujuk Jimin sambil
menyatukan kedua telapaknya sebagai simbol memohon
“hiks..hiks..hiks”namun Lian tak mengindahkan permohonan
namja bermata cipit nan tampan itu
‘aigoo
eottokae?’Jimin membatin sambil menggaruk belakang
kepalanya
***
Fanny, yeoja mungil nan cantik itu terlihat
sedang mencari seseorang. Dia bahkan sampai keluar-masuk ruangan yang dia tahu
orang yang dicarinya itu berada, namun yang
dicarinya tak ditemukkannya ‘kamu
di
mana?’batin Fanny
bertanya. Dia
terus berjalan mencari
orang tersebut. Sungguh perlu
dipertanyakan, mengapa seorang Fanny yang tak mau ambil pusing dengan
apapun kini mencari orang yang masuk dalam daftar orang yang ‘dihindarinya’?!
Dia terus berjalan
sambil celingak-celinguk, sampai matanya menangkap sosok yang sedari tadi
dicarinya itu ‘itu dia!”batin Fanny berseru saat melihat
orang itu. Yang dicarinya sedang duduk di taman belakang
sekolah. Tiba-tiba saja Fanny mendadak gugup ‘haruskah aku menemuinya?’batin
Fanny, setelah berpikir, yeoja itupun
melangkahkan kakinya menuju orang itu. Dia berhenti saat dirinya berdiri di
belakang bangku yang di duduki orang itu ‘ayolah
Fanny, minta maaf dan jelaskan padanya! Tak ada salahnya
kau melakukan itu, toh kau yang salah!’batin Fanny. Dia menarik nafas dalam-dalam dan
menghembuskannya ‘pasti bisa,
hwaiting’dia menyemangati dirinya sambil mengepalkan tangannya. Fanny
maju satu langkah, dua langkah dan…
“omo!”serunya
saat orang itu tiba-tiba berdiri dan menatap ke
arahnya
“apa yang kau lakukan di sini?”tanya orang itu
dengan ekspresi datarnya, Fanny menelan
salivanya karena mendadak dilanda gugup
“ak..aku hanya mau bi..bilang..”tiba-tiba
Fanny menjadi
gagap, namun itu tak membuat ekspresi namja itu berubah
‘ada apa denganku? Kenapa sulit sekali untuk berkata eoh?’batin Fanny,
dia meremas pinggiran roknya
“tentang kejadian tadi malam, aku mau min...”TENG..NENG..NONG tiba-tiba bel
berbunyi menandahkan bahwa waktu istirahat
telah berakhir, hal itu membuat perkataan Fanny terpotong
“istirahat sudah selesai! lebih baik sekarang
kau ke kelas!”kata orang itu lalu berjalan
meninggalkan Fanny yang mematung di tempat. Entah mengapa, hatinya terasa sakit
saat mendengar ucapan orang itu yang terdengar sangat dingin, bahkan
ekspresi dan tatapan orang itu terlampau datar ‘dia benar-benar
marah!’Fanny
kembali membatin, dia memegang dadanya lalu
berkata:
“ya Tuhan, kenapa di sini terasa sakit?”dia
menatap lirih punggung orang yang bernama lengkap Kim Taehyung itu
***
Tak terasa akhirnya jam pelajaranpun berakhir. Seluruh murid
Seoul International School itu keluar dari kelas mereka untuk pulang. Jin,
namja itu merapikan barangnya lalu berdiri dari tempatnya. Dia menatap tempat
duduk yang kosong yang berada tak jauh dari tempatnya itu ‘di mana
dia?’batinnya bertanya mengingat dari selesai jam istirahat sampai pulang
sekolah, pemilik tempat duduk yang sedang ditatap oleh Jin itu yang tak lain
adalah Im Chella tak terlihat sama sekali. Diapun memutuskan untuk keluar dari kelasnya.
Saat dalam perjalan menuju tempat parkir tak sengaja dirinya bertemu dengan
teman-teman Chella, mereka adalah Fanny dan Riri. Dengan cepat Jin menghampiri
kedua yeoja itu.
“hei”panggilnya kepada mereka berdua, kedua yeoja
tersebut menatap kearah Jin
“annyeong haseyo sunbaenim”kata mereka sambil membungkuk,
Jinpun membalas
“kalian melihat Chella dan Lian?”tanya Jin to the
point
“aniyo sunbae”jawab Riri
“ahh begitu yah? Kalau begitu terimakasih!”kata
Jin sambil tersenyum
“ye”Fanny dan Riri membalas dengan tersenyum tak
lupa untuk membungkuk. ‘mereka kemana?’batin Jin, dia melanjutkan langkahnya
menuju mobilnya yang terparkir
“kenapa Jin sunbae mencari Chella dan Lian eonni
yah?”tanya Riri pada Fanny tanpa melepaskan tatapannya dari Jin, Fanny juga
melakukan hal yang sama
“molla”jawab Fanny
“coba kau telfon mereka!”kata Riri memerintah,
Fannypun melakukan apa yang diperintahkan Riri itu
“tak angkat!”ucap Fanny saat Lian tak menjawab
telfonnya
“coba yang satunya!”lagi Riri memerintah, Fanny
kembali melakukan apa yang diperintahkan Riri
“sama, tak diangkat juga!”kata Fanny saat Chella
tak juga mengangkat telfonnya
“kenapa mereka kompakkan yah?”seru Riri bingung,
bahkan alisnya berkerut
“molla”jawab Fanny, mereka berdua saling
bertatapan sampai seseorang dari arah belakang mereka berdua berseru:
“KWON RIRI!”kedua yeoja itu dengan kompak menoleh ke
arah orang yang berseru itu
“Chanyeol!”kata Riri dengan mata terbelalak, Fanny
menatap kedua orang itu secara bergantian. Chanyeol terlihat emosi, dia
berjalan ke arah mereka berdua
“Fa..Fanny-ah ayo kita pergi!”kata Riri sambil
mengoyangkan lengan Fanny, yeoja itu mengernyit heran, diapun bertanya:
“waeyo?”Riri menatap Fanny lalu menjawab:
“nanti ku jelaskan, yang penting sekarang kita
pergi!”kerutan semakin bertambah dialisnya Fanny yang menandahkan jika dia tak
mengerti
“kajja Fanny-ah!”seru Riri sambil menarik lengan
Fanny lalu berlari, mau tak mau Fanny ikut berlari
“yah wae?”seru Fanny saat mereka berdua berlari,
namun Riri tak menjawab, dia lebih memilih untuk lari lebih cepat
“YAH KWON RIRI!”namja bernama lengkap Park
Chanyeol itu berteriak kesal saat melihat Riri berlari bersama Fanny, dia tak
mengejar yeoja itu, dia berpikir untuk memberi pelajaran padanya dilain waktu
“kau akan merasakan pembalasanku Kwon Riri!”Chanyeol
menggumam tanpa melepaskan pandangannya dari kedua yeoja yang sedang berlari
itu
***
Mona berjalan malas keluar dari lingkungan sekolahnya. Saat
sedang di jalan matanya
menangkap sosok yang sangat dikaguminya, orang itu
adalah J-Hope. J-Hope berdiri tak jauh dari
tempat Mona berdiri. Perlahan senyum di bibir yeoja itu merekah. Diapun
memutuskan untuk mendekati namja itu. Baru saja ingin melangkah,
namun
diurungkannya saat melihat namja itu tersenyum kepada seorang yeoja
berjalan mendekatinya. Mona mengernyit saat
melihat yeoja itu ‘siapa yeoja itu?’pikir Mona
“mian oppa, oppa pasti sudah menunggu lamakan?”sesal
yeoja itu pada J-Hope,
J-Hope menggelengkan kepalanya kemudian tersenyum
“tidak chagi,
oppa juga baru sampai”jawab J-Hope. DEG Mona membeku di tempatnya saat mendengar kata
‘chagi’ keluar dari mulut namja itu
“kalau begitu kajja”ajak yeoja
itu, mereka berduapun pergi dengan motor milik J-Hope. Tak terasa air mata yeoja
manis itu mengalir membasahi pipinya ‘J-Hope oppa punya pacar’batin Mona,
dia baru ingat kenapa namja itu selalu
membawa 2 helm,
ternyata karena yeoja itu ‘ternyata karena itu?
kenapa aku tak menyadarinya dari awal?’lagi, Mona membatin
di tengah tangisnya. Dia semakin terisak, inilah akhir penantiannya
selama ini! Penantian yang percuma. Ternyata
namja yang dicintainya memiliki yeojachingu dan dengan bodohnya dia
tak menyadari itu ‘ya Tuhan, rasanya sakit sekali!’batin
Mona,
dia menutup mulutnya dengan punggung tangannya saat tangisnya semakin menjadi. Dengan berat hati Mona
merogoh HP di saku jas miliknya, dia mencari nama kontak
seseorang, setelah mendapatnya, tanpa menunggu lebih
lama,
dia langsung menelfon
orang tersebut
“aku menyetujuinya aboji, aku menyetujui
pertunangan itu”kata Mona ketika orang itu menjawab panggilannya
‘sampai di
sini penantianku oppa,
selamat tinggal cintaku’Mona membatin diiringi dengan tangis
pilu
***
Nina berjalan menyusuri trotoar sambil memegang sapu tangan
berwarna
biru. Senyumnya tak luntur
sejak tadi. Dia terus saja tersenyum sambil menatap sapu tangan itu. BRUK tubuhnya bertabrakkan dengan tubuh
orang yang berjalan
berlawanan arah dengannya, hal itu membuat sapu tangan yang
dipegangnya ikut jatuh. Nina menatap orang
yang bertabrakan dengannya
“neo!”seru mereka berdua
dengan mata terbelalak ketika saling menatap. Nina terkejut
saat melihat siapa yang
bertabrakkan dengannya. Untuk kedua kalinya mereka
bertabrakkan setelah kejadian di tokoh buku itu (baca Chapter
19 A). Mereka bertabrakkan lagi di sini, di
trotoar
“bukannya kau yeoja dengan komik yadong itu?”tanya orang
itu, sontak mata Nina semakin membulatkan,
semburat merahpun menghiasi pipinya
“wah kau merona!”seru orang itu
saat melihat perubahan warna pada pipi Nina. Tanpa merespon
perkataan orang itu dengan cepat Nina memungut sapu tangannya lalu
berdiri, melihat itu, orang itu ikut berdiri. Nina menatap orang itu dengan
kesal, tanpa berkata apapun dia melangkah namun langkahnya terhenti
saat orang itu berkata:
“hei kau tak minta maaf!” Nina menatap orang itu
lalu berkata:
“untuk apa aku minta maaf, jelas-jelas kau yang menabrakku!”mendengar
itu membuat orang tersebut mengernyit heran
“kenapa aku yang disalahkan?
bukannya kau yang
berjalan tak lihat-lihat lalu menabrakku!”orang itu
berseru menyampaikan protesnya, Nina menghembuskan nafas dengan
kasar
“kau yang menabrakku, jadi kau yang salah!”bantah Nina,
hal itu membuat orang tersebut menghembuskan nafas kasarnya karena bantahan
Nina itu. Sebenarnya perkataan orang itu tak salah,
memang Ninalah yang salah, dia berjalan tanpa memperhatikan
sekitarnya, alhasilnya mereka berduapun bertabrakkan-lagi-
“yah nona yadong, kau tak mau mengaku eoh?”seru orang itu
kesal
“jangan memanggilku dengan sebutan itu!”protes Nina
“bukannya yang ku katakan itu benar? kau murid
SMA tapi sudah membaca komik yang ada
adegan dewasanya!”tutur orang itu saat
melihat seragam yang dikenakan Nina ‘yah Tuhan, walaupun tampan, tapi namja
ini menyebalkan!’batin Nina berseru
“terserah apa katamu, aku tak perduli!”seru Nina kesal
kemudian berjalan meninggalkan namja itu
“yah jangan lari kau nona yadong!”seru namja itu, namun tak
dihiraukan Nina
“tsk! Yeoja yadong yang menyebalkan!”namja itu berdecak
kesal saat menatap Nina yang semakin menjauh itu
To Be Continue :)
Kelar juga, fiuh~ Author ingin
bilang terimakasih untuk waktu yang diberikan reader’s untuk membaca FF ini. Mohon
maaf jika ditemukan kesalahan dalam FF ini, dipersilahkan jika reader’s ingin
memberikan kritik dan saran demi perkembangan kelanjutan dari FF ini :)
Sekali lagi terimakasih dan
sampai jumpa di chapter selanjutnya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar