Rabu, 25 April 2018

Love You (Chapter 15 A)


Author                   :         Choi Im Kim ^^


Main Cast              :         Im Chella (Chella), Kang Lian (Lian), Park Nina (Nina)


Cast                       :         Park Fanny (Fanny), Kim Eyli (Eyli), Kwon Riri (Riri), Lee Mona (Mona)Bangtan Boys (BTS), EXO And other cast..


Genre                     :         School Life, Romance, Friendship, Drama, Sad


Length                   :         Chaptered


Disclaimer             :         THIS FANFICTION IS MINE. MOHON UNTUK TIDAK MENGCOPY / MENGGANDAKAN / ME-REMAKE / MENCONTEK FANFICTION INI. THANK YOU ^^




MOHON MAAF KALAU KETEMU TYPO’S  :D



~“kenapa kau menatapku seperti itu?”tanya Chella dengan dahi berkerut.

“memangnya kenapa?”bukannya menjawab Luhan malah balik bertanya

“kau menatapku seperti menatap seseorang yang kau sukai, apa jangan-jangan kau menyukaiku?”ujar Chella, dia menggoda namja tampan itu dengan tatapan menyelidik

“kalau benar aku menyukaimu bagaimana?”jawab serta tanya Luhan. Dia menatap Chella serius.

“mwo?”seru Chella terkejut mendengar jawaban Luhan itu, bahkan sekarang matanya membulat sempurna karena terkejut.~



-  LOVE YOU CHAPTER 15 A




Kedua orang itu menatap satu dengan yang lain. Chella mengerjap-ngerjapkan matanya sedangkan Luhan hanya santai sambil menatapnya dalam. 

“a..apa maksudmu huh.. ak..aku tak mengerti.. hahahaha kau lucu sekali Luhan-ah”kata Chella diakhiri dengan tawa paksa, sangat terlihat dengan jelas jika dia sedang mencoba menghilangkan rasa gugup yang mulai terasa saat mendengar jawaban namja tampan yang kini menatapnya, sedangkan Luhan tak tertawa sama sekali. Namja itu terlihat serius sekarang.

“kau yeoja yang pintar, jadi tak mungkin bagimu tak mengerti dengan apa yang kuucapkan tadi”Luhan berkata membuat Chella menghentikan tawa paksanya itu.

“Luhan-ah!”panggil Chella

“wae?”jawab serta tanya Luhan, masih dengan ekspresi serius

“ini tak lucu!”ujar Chella dengan ekspresi yang mulai serius

“siapa yang bilang ini lucu?”balas Luhan tanpa mengurangi kadar ekspresinya membuat Chella menegang

jadi, ka..kau benar-benar menyukaiku?”tanya Chella memastikan kini dengan ekspresi yang campur aduk

“tentu saja”jawab Luhan santai tanpa beban, mendengar itu Chella menahan nafasnya, dia mulai merasa berdebar tak karuan sekarang

“maldo andwe!”serunya sambil menggelengkan kepalanya.

“memangnya kenapa?”kini Luhan yang bertanya dengan dahi sedikit berkerut

“kita sahabat Luhan-ah!”jawab Chella memelas

“terus kenapa?”tanya Luhan lagi

“aneh saja jika kau menyukaiku!”jawab Chella dengan perasaan yang mulai tak karuan

“memangnya salah jika seorang sahabat menyukai sahabatnya sendiri? Lagian kau sahabat yeoja pertamaku, mungkin sajakan rasa itu muncul!tutur Luhan dengan tenang membuat Chella semakin bingung

“tapikan kita sahabatan dari SD Luhan-ah! Aneh saja jika kau tiba-tiba bilang kau menyukaiku!”ujar Chella menjelaskan apa yang sedang dia pikirankan sekarang. Luhan hanya diam sambil menatap yeoja itu.

“ap..apa benar kau menyukaiku?”tanya Chella untuk ketiga kalinya, memastikan agar apa yang didengarnya itu salah. Luhan menatap Chella lama, Chella menanti Luhan menjawab pertanyaannya dengan alis berkerut. Luhan tak tahan lagi, dan akhirnya…..

“BWAHAHAHAHAHAHAH!”tawanya menggelegar di cafe itu, membuat sebagian orang yang ada di cafe itu menatap kearah mereka berdua. Chella mengernyit heran menatap Luhan yang tiba-tiba tertawa sambil memeluk perutnya sendiri.

“yah kenapa kau tertawa hah?”tanya Chella dengan alis berkerut. Luhan tak menjawabnya, dia lebih sibuk tertawa.

“YAH XIU LU HAN!“teriak Chella kesal karena tak dihiraukan, Luhan akhirnya menghentikan tawanya kemudian menatap Chella

“kau tegang sekali.. aku sampai tak bisa menahan tawaku hahaha”ujar Luhan kemudian kembali tertawa membuat Chella menatap dirinya dengan heran.

“maksudmu?”tanya Chella masih tak mengerti, Luhan menegapkan duduknya kemudian mendekatkan kepalanya kearah Chella yang mengernyit itu.

“aku hanya bercanda nona Im”jawab Luhan lalu menjulurkan lidahnya lalu kembali menyandarkan punggungnya kesandaran kursi kemudian tertawa, mendengar itu raut muka Chella berubah 130 derajat, seketika itu tissue yang tanpa sadar digulungnya tadi dilemparkan dengan kasar kewajah Luhan.

“sialan kau!”maki Chella dengan emosi, namun itu tak membuat Luhan berhenti tertawa

“diam kau!”seru Chella berapi-api, Luhanpun menghentikan tawanya lalu berkata:

“aku tak mungkin menyukai yeoja galak, bermulut tajam, rakus sepertimu!”mendengar ejekan dari namja tampan itu membuat Chella semakin naik pitam.

“XIU LUHAN MATI SAJA KAU!!”teriak Chella lalu berdiri dan menghampiri Luhan kemudian memukul namja tersebut dengan sekuat tenaga, Luhan hanya menangkis pukulan yeoja itu sambil tertawa, terjadilah aksi membabi buta disitu yang dilakukan oleh sang yeoja. Orang-orang yang ada di cafe itu hanya menggelengkan kepala mereka lalu kembali keaktifitas mereka. Chella masih memukul Luhan, saat tangannya kembali melayangkan pukulan kesalnya itu dengan cepat Luhan memegang kedua tangan Chella dan CUP saat itu juga Chella menghentikan aksinya, seketika itu tubuhnya menegang saat namja yang berada dihadapannya mengecup pipinya, matanya membulat sempurna karena terkejut, sedangkan namja itu hanya diam sambil menatap Chella

“neo..neo..”kata-kata yang keluar dari mulut yeoja itu terdengar seperti gumaman. Luhan menatap Chella, entah apa yang sedang dipikirkan namja itu sekarang. Chella mengerjap-ngerjapkan matanya kemudian…..

“KYAAAA XIU LU HAN PERGILAH KE NERAKA SEKARANG JUGA!!”

***

Keesokan harinya..
Jungkook berjalan di trotoar dekat halte bus. Namja itu berjalan dengan earphone ditelinganya. Dia terus berjalan sampai sebuah pemandangan menarik perhatiannya dimana seorang yeoja turun dari sebuah mobil mewah berwarna hitam, membuat dia menghentikan langkahnya. Jungkook yang adalah namja itu mempertajam penglihatannya.

“itu..”dia berusaha keras berpikir siapa yeoja itu dari tampilan belakang yeoja tersebut saat yeoja itu keluar dari mobil mewah tadi dengan memegang ranselnya. Mobil hitam itu pergi saat yeoja itu berucap, entah apa yang diucapnya. Yeoja itu menggendong ranselnya agak menyamping sehingga Jungkook dapat melihat wajah milik yeoja tersebut.

“itukan Lee Mona, bagaimana bisa dia keluar dari mobil mewah itu?kata tanya dengan spontan terlontar lewat mulut sexy namja tersebut dengan mata membulat sempurna saat mengetahui siapa yeoja itu. Penasaran, Jungkookpun mendekati yeoja bernama lengkap Lee Mona yang kini berdiri di halte bus. Mona yang tak menyadari keberadaan Jungkook hanya menatap ke depan.

“Mona-ssi!”panggil Jungkook saat dirinya sudah berada dekat dengan Mona. Mona yang merasa di panggil dengan cepat menoleh.

“ah Jungkook-ssi, pagi”jawab Mona sekaligus member salam dengan senyum tentunya. Namun Jungkook hanya menatap Mona tanpa ekspresi membuat Mona mengangkat kedua alisnya seakan bertanya mengapa namja tampan itu menatap dirinya dengan ekspresi yang aneh menurutnya.

“kenapa kau bisa turun dari mobil hitam itu?”tanya Jungkook to the point, dia sangat penasaran sekarang sehingga dia tak membalas sapaan yeoja itu. Mata yeoja itu sukses membulat sempurna saat mendengar pertanyaan namja tersebut.

“nd..nde?”suara dan ekspresi Mona mengisyaratkan jika dirinya terkejut dengan pertanyaan yang singkat padat jelas dan langsung pada intinya, yah begitulah sifat Jungkook, kurang suka basa-basi.

“kenapa kau bisa turun dari mobil hitam itu?”Jungkook mengulangi pertanyaannya membuat Mona menelan ludahnya dengan susah payah ‘mati aku’batin Mona

“i..itu..”yeoja itu terlihat berfikir, tangannya meremas ujung roknya. Jungkook mengerutkan alisnya saat menangkap gelagat aneh dari yeoja cantik tersebut yang kini berdiri di hadapannya.

“ta..tadi itu aku di antar tetanggaku”jawab Mona agak cepat yang tentunya berbohong.

“tetangga?”Jungkook kembali bertanya dengan alis terangkat satu

“nde tetangga, kebetulan tadi dia melihat aku sedang jalan kaki dan kebetulan juga tujuannya searah dengan sekolah maka dari itu dia menawarkan bantuan. Lagian tidak bagus bukan menolak tawaran yang sangat tepat pada waktunya hehehe”jawab Mona dengan diakhiri tawa yang dibuat-buat, dia beralasan yang tentu saja dibuat seakan-akan itu benar terjadi padahal sama sekali tidak seperti itu
“benarkah? Kalau begitu kenapa hanya mengantarmu sampai di halte? kenapa tak langsung saja di sekolah?”tanya Jungkook masih penasaran

“eum i..itu karena tetanggaku sedang terburu-buru, yah jadinya aku diantar hanya sampai di sini!”jawab Mona sambil tersenyum agar Jungkook percaya.

“benarkah?”Jungkook kembali bertanya untuk memastikan

“nde”jawab Mona mantap ‘kumohon jangan tanya lagi, aku tak tahu mau jawab apa jika kamu bertanya lebih lagi’batin Mona berdoa, dia semakin mempererat genggaman tangannya pada pinggiran rok miliknya. Jungkook masih tak percaya, dia ingin melanjutkan pertanyaannya tapi bus lebih dulu datang.

oo itu busnya! Kajja Jungkook-ssi, kita bisa terlambat!”Mona berseru saat melihat kesempatan untuk menghindari pertanyaan namja tampan itu, dengan cepat dia masuk sebelum Jungkook kembali bertanya. Dia takut jika Jungkook bisa curiga, dan identitasnya akan terbongkar walaupun sebenarnya Jungkook memang sudah curiga.

“tingkahnya aneh sekali seperti ada yang disembunyikan!”ujar Jungkook setelah itu ikut masuk ke dalam bus.

***

@SEOUL HIGH SCHOOL..
Sekarang waktu menunjukkan pukul 06:45 WKS (Waktu Korea Selatan :D) Banyak siswa maupun siswi berjalan memasuki area sekolah tersebut begitu pula dengan Fanny dan Nina, mereka berjalan masuk ke dalam sekolah tersebut. Keduanya berbincang sambil berjalan, sesekali kedua yeoja itu tertawa. Sampai akhirnya sebuah suara menginstrupsi kegiatan mereka.
 
“FANNY-AH!!”panggil seseorang dari arah belakang kedua yeoja itu. Fanny dan Nina serempak menatap kearah belakang. Orang yang memanggil itu, lebih tepatnya yeoja yang memanggil nama Fanny dengan nyaring berlari kearah mereka. Yeoja cantik berambut panjang nan lurus itu berhenti di tempat Fanny dan Nina.

oo, Riri-ah, waeyo? kau girang sekali pagi ini! Apa ini karena Bambam sunbae?”tanya Fanny menebak, sedang Nina menatap kedua yeoja itu secara bergantian dalam diam, karena dia tak tahu harus apa, mengingat dia murid baru di sekolah itu.

“hmmm, tak hanya itu saja!”jawab Riri dengan senyum misterius

tak hanya itu saja apa maksudmu?”lagi, Fanny bertanya kini dengan alis berkerut. Riripun melangkah selangkah lebih dekat kearah Fanny

“Eyli tak lagi marah padaku, ah aku senang sekali!”jawab Riri sedikit berbisik kemudian tersenyum senang membuat dia 2x lebih cantik, mendengar itu Fanny melongoh sedangkan Nina masih diam sambil terus menyaksikan dengan seksama perbincangan kedua yeoja cantik itu

“jeongmal? Cepat sekali.. kupikir akan memakan waktu yang lama, tapi baguslah kalau begitu..tutur Fanny kemudian ikut tersenyum, keduanya saling tersenyum (Nina dikacangin :D, kasihan)

“hmmm”Riri tersenyum, pandangannyapun berahli pada yeoja yang berada di samping Fanny –Nina-, merasa dirinya ditatap, Ninapun tersenyum.

siapa dia?”tanya Riri pada Fanny, Fannypun menatap kearah Nina

“astaga aku mengabaikannya, mian Nina-ya.. eumm Riri-ya ini Nina, Park Nina sepupuku yang cantik nan narsis, dia murid baru di sini. Dan Nina, ini Riri, Kwon Riri sahabatku yang cantik namun sedikit aneh!!”jawab Fanny memperkenalkan sepupunya itu dengan Riri lalu sedikit berbisik diakhir kalimat pada Nina

“yah Park Fanny, aku mendengarmu eoh!!”cibir Riri yang masih bisa mendengar bisikkan sahabatnya itu, mendengar itu Fanny dan Nina tertawa.

“kau ini..”bisik Nina sedikit menyenggol(?) lengan Fanny. Keduanya -Nina & Riri- saling tersenyum sebagai sapaan masing-masing.

rupanya murid baru, annyeong Nina-ssi, tadi dia sudah memperkenalkan namaku bukan jadi aku tak perlu perkenalkan namakukan? Tapi untuk kata aneh itu jangan didengarkan, dia hanya mengarang sajaujar Riri pada Nina sambil sedikit melirik sinis pada Fanny karena dibilang aneh, tapi bukan berarti dia marah yah ;)

ah nde Riri-ssi, tenang saja.. dia yang aneh bukan kamu jadi tak usah dihiraukan”jawab Nina ikut mengatai sepupunya itu

“yah kalian berdua kompak skali membullyku rupanya”seru Fanny dengan ekspresi geram yang dibuat-buat membuat kedua yeoja itu tertawa, baru saja ingin mengeluarkan argument lagi seseorang datang dan berkata diakhiri dengan kalimat tanya:

“hei kalian, kenapa berkumpul di situ eoh? Omo sepertinya ada wajah baru…. Dia siapa?”orang itu berjalan mendekati ketiga yeoja cantik itu yang dengan serempak menoleh kearahnya

“Eyli-ah”seru Riri menyebutkan nama orang tersebut

dia Nina, Park Nina sepupuku, dia murid baru di sini.. Nina-ya, dia Kim Eyli sahabatkujawab Fanny pada Eyli, Ninapun mengulurkan tangannya.

“annyeong Eyli-ssi”sapa Nina

“annyeong Nina-ssibalas Eyli sambil menjabat tangan Nina dan untuk kesekian kalinya seseorang menginstrupsi pembicaraan mereka

“good morning ladies”dengan serempak keempat yeoja itu menoleh keasal suara tersebut.

“Jimin oppa”seru Eyli sambil tersenyum riang, ‘mereka baikan!’batin Fanny dan Riri saat melihat ekspresi Eyli. Jiminpun membalas senyum Eyli, yeojachingunya. Jimin berjalan kearah mereka, bukan hanya Jimin saja, ada juga namja yang mengikutinya dari belakang, namja itu tak lain adalah Taehyung. Kedua namja tersebut kini berdiri di hadapan keempat yeoja itu. Fanny tak melepaskan pandangannya dari Taehyung sampai Taehyung menatap kearahnya, saat itu juga Fanny menatap kearah lain ‘kenapa jantungku eoh?’pikir Fanny saat merasakan detak jantungnya mulai memacu lebih dari biasanya, dia mengimbas-ngibaskan tangannya disekitar wajahnya

“Fanny-ah, gwenchana?”tanya Nina sedikit berbisik saat melihat tingkah sepupunya itu

“huh? Ah gwenchana, hanya merasa panas saja.. huhhh, kenapa tiba-tiba hawa di sini terasa panas eoh?”jawab serta tanya Fanny sambil terus mengibaskan tangannya

“wajahmu memerah Fanny-ah”kata Nina sambil menunjuk pipi Fanny

“mwo?”seru Fanny dengan mata melotot membuat yang lain menatap kearah mereka berdua, Nina menatap mereka kemudian kembali menatap Fanny

“Fanny-ah wajahmu memerah, kau sakit?”tanya Jimin sambil menatap Fanny dengan seksama, yang lainpun ikut menatap kearah wajah Fanny yang dibilang memerah itu, dengan cepat Eyli dan Riri saling menatap sambil saling kode

“a..aniyo, aku tak sakit Jimin oppa”jawab Fanny sambil mengibas-ngibaskan tanganya

“terus kenapa wajahmu memerah?”lagi Jimin bertanya, Fanny menatap kearah Eyli sambil memberi kode, menangkap signal yang diberikan Fanny, Eylipun berkata:

“oppa datang naik apa kemari?”kalimat tanya itu mengalihkan perhatian Jimin dari Fanny ‘fiuh~’batin Fanny, dia bisa bernafas lega sekarang

“naik mobil”jawab Jimin sambil menatap yeojanya kemudian kembali menatap kearah Fanny, Fanny yang ditatap itupun mengerjap-ngerjapkankan matanya, jantungnya kembali berdetak tak karuan baru saja akan bertanya tapi diurungkan saat matanya menangkap yeoja yang ada di samping Fanny, terasa asing, alis Jiminpun berkerut berusaha berfikir, Nina yang ditatap itupun menatap Jimin heran

sepertinya aku baru kali ini melihat dia, siapa dia? Apa mungkin murid kelas lain?”tanya Jimin pada mereka kecuali Nina sambil menatap yeoja tersebut.

eum dia Park Nina, sepupu Fanny, dia murid baru”jawab Eyli cepat sambil memperkenalkan Nina.

“ahh, kupikir murid di sini, annyeong Park Nina-ssi, jeonun Park Jimin imnida, kau bisa memanggilku Jimin. Namja tertampan di sekolah ini!”respon Jimin kemudian memperkenalkan dirinya lalu mengulurkan tangannya pada Nina, mendengar itu semua menatap kearah Jimin, ada yang terkekeh ada juga yang menatap Jimin dengan tatapan aneh

“annyeong Park Jimin-ssi”sapa Nina saat menjabat tangan Jimin sambil senyum setelah melepas tangannya, dia menatap namja yang berdiri di samping Jimin, yang tak lain Taehyung itu, Nina sedikit terdiam karena terpesona sedangkan Taehyung hanya menatap Nina tanpa berniat berkenalan. Riri yang melihat itu dengan cepat berkata:

“dia Taehyung oppa. Kim Taehyung oppa”mendengar itu membuat Nina sedikit tersentak

ah annyeong Kim Taehyung-ssisapa Nina sambil tersenyum

“annyeong Nina-ssi”balas Taehyung sambil tersenyum tanpa menjabat tangan Nina seperti yang dilakukan yang lain ‘dia tak mau berjabat tangan denganku, tsk, padahal aku sangat berharap untuk berjabat tangan dengannya’batin Nina

“lebih baik kau jangan terlalu dekat dengannya, karena namja ini aneh!”tambah Jimin tiba-tiba, mendengar itu Taehyung menatap Jimin yang mengejeknya TOENG Taehyung menoyor kepala Jimin.

“kau yang aneh!”cibir Taehyung, kemudian berjalan meninggalkan mereka.

“hei dia merajuk?”seru Jimin kaget dengan tingkah Taehyung yang menurutnya aneh

“oppa sih”Eyli berujar sambil menyenggol(?) lengan namjanya itu

“aku hanya bercanda, yah walaupun kenyataannya seperti itu!”Jimin berusaha membela dirinya, sedangkan Fanny hanya bisa menatap punggung Taehyung yang semakin menjauh.

“kau keterlaluan oppa”tambah Riri

“yah kenapa kalian menyalahkanku?”Jimin tak terima dengan tuduhan yang diarahkan kepadanya. Ketiga orang itu terus saja saling tuduh-menuduh(?). Nina yang melihat itu tertawa merasa lucu dengan tingkah ketiga orang itu

hei sudah-sudah hentikan, lebih baik kita ke kelas sekarang juga karena 5 menit lagi bel akan berbunyi!”seru Fanny yang tadinya sempat melirik arloji yang melingkar dipergelangan tangannya

5 menit? Jeongmal?”seru Riri kaget bukan main
“kau pikir aku berbohong? Coba cek saja arlojimu!”kata Fanny, dengan secara bersamaan keempat orang itu melirik arloji mereka masing-masing

“omona, benar lagi 5 menit lagi, kajja kita kekelas”seru Eyli mulai panik

“kajja oppa”ajak Eyli pada namjanya

ndejawab Jimin lalu memegang tangan Eyli.
“mentang-mentang sudah baikan lalu main tinggalin sahabat-sahabat sendiri!”cibir Riri saat menatap sepasang kekasih itu

“bukannya tadi aku mengajak kalian juga!”kata Eyli

never mind”ujar Riri sambil menggelengkan kepalanya

“eih~ kalau begitu kajja keburu bel berbunyi”usul Eyli

“hmmm”jawab Riri, ketiga orang itu melangkahkan kaki mereka, menyadari Fanny dan Nina tak ikut Riripun menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah mereka berdua.

“kalian tak ikut?”tanya Riri pada Nina dan Fanny yang masih bergeming di tempat mereka.

“duluan saja, aku harus mengantar Nina ke ruang guru dulu, eum tolong sampaikan pada songsaenim nde?”jawab Fanny diakhiri kalimat memohon

“ah nde, aku lupa. Kalau begitu aku duluan”ujar Riri sambil pamitan

“nde”dengan kompak kedua yeoja itu membalas ucapan Riri

“kajja Nina-ya!”ajak Fanny pada Nina

“hmmm”Nina mengangguk, keduanyapun berjalan ke ruang guru.
***
@tingkat 2-1.. Lian tersenyum di tempat duduknya sambil menatap layar hpnya. dia menatap foto yang diambil secara diam-diam. Foto itu adalah foto namja yang bernama lengkap Joon Jungkook. Senyumnya terus merekah.

“dia tampan sekali!”Lian bergumam sambil terus menatap foto tersebut. Kembali terbesit ingatan kemarin saat di kafe. Dia tak menyangkah jika Jungkook akan berlaku seperti itu mengingat sikapnya yang sangat dingin

“kau akan gila jika terus tersenyum seperti itu!”kalimat berbunyi cibiran itu membuat Lian mengalihkan perhatiannya dari hpnya itu, Lianpun menatap orang yang menghancurkan moment indahnya itu.

“kau ini, mengganggu saja!”seru Lian sambil memayunkan bibirnya. Orang itu berjalan ke tempat duduknya yang kebetulan bersebelahan dengan tempat duduk Lian. Dia menaruh ranselnya di meja lalu menyandarkan kepalanya di atas ransel tersebut. Saat itu juga Lian melayangkan pertanyaannya.

neo waegurae? Tak bersemangat sekali!”tanya Lian kemudian mengantongi hpnya

“mengantuk!”jawab orang itu singkat

“aigoo, yah Im Chella kau ini malas sekali! Lihat dong aku, semangat. Seharusnya kamu itu semangat seperti aku, ini malah malas-malasan padahal kamu baru saja sampai dan ini masih pagi, ckck~”cibir Lian, yeoja yang bermarga Im itu membuka kelopak matanya dan menatap Lian malas.

“hmmm, kau bilang begitu. Padahal beberapa hari yang lalu kau seperti mayat hidup!”yeoja itu membalas cibiran Lian.

“kekekeke”Lian hanya terkekeh mendengar cibiran Chella yang memang benar adanya. Chella memutar bola matanya kemudian menegakkan duduknya.

ngomong-ngomong apa yang kau lakukan dengan namja itu?”tanya Chella to the point, saat mengingat kejadian kemarin. Lian terbelalakkan saat mendengar pertanyaan Chella

“mw.mmwoya?”Lian bertanya dengan tergagap-gagap ‘jangan-jangan...’pikir Lian.

“mwo..mwo..mwoya? cih~ pakai nanya lagi, aku bertanya apa yang kau lakukan dengan namja itu?”ujar Chella dengan mengejek diawal kalimat dan diakhiri dengan kalimat tanya. Dia menyebutkan kalimat tanya itu untuk kedua kalinya.

“nam..namja? namja siapa? Aku tak mengerti!” Lian menjawab serta bertanya seakan-akan tak mengerti, hal itu membuat Chella ingin melemparkan buku ke wajah yeoja itu

“jangan pura-pura bodoh, kau pikir aku tak tahu siapa yang kamu temui kemarin di luar cafe? kau bertemu dengan Jungkook kan?!seru Chella mulai kesal. Lian menelan ludahnya lalu berkata:

“jadi kau...”

“nde, aku melihat semuanya. Jadi jelaskan padaku apa yang kalian lakukan, ani, apa yang kalian bicarakan?!seakan tahu maksud ucapan Lian dengan cepat Chella memotong ucapan yeoja itu lalu bertanya, karena dia sudah tak sabar mendengar penjelasan sahabatnya itu

“eumm itu..”

“palli”tuntut Chella tak sabar

“astaga, sabar ini juga baru mau jelasin!”seru Lian menatap Chella heran

“ya sudah jelaskan”perintah Chella untuk kesekian kalinya

“kapan aku mau jelasin kalau kamunya bicara terus!”seru Lian gemas

“tahun depan, yah sekaranglah!”ujar Chella kesal.

yah sudah kalau begitu kamu diam, supaya aku bisa menjelaskan semuanya!”seru Lian untuk kesekian kalinya. Chella akhirnya diam, begitulah mereka, selalu berdebat. Akhirnya Lianpun mulai menjelaskan.

“wow!”hanya itu yang bisa Chella ucapkan setelah mendengar penjelasan sahabatnya itu, bahkan rasa kantuknya hilang sekarang. Lian kembali tersenyum gaje

“aku tak menyangkah”ujar Chella lagi

“nado”balas Lian masih senyum-senyum gaje

aigoo, lihat dirimu sekarang, seperti orang yang kasmaran yang mulai gila”ujar Chella mengejek

“bodoh”balas Lian sambil menjulurkan lidahnya

eh ngomong-ngomong kenapa kalian meninggalkanku kemarin huh?”kini Lian yang bertanya, dia kesal mengingat kejadian kemarin yang membuat dirinya harus pulang sendiri, dengan cepat ekspresi Chella berubah. Lian yang melihat itu menatapnya heran.

“yah wae? Ekspresimu berubah!”tanya Lian langsung. Chella membuang pandangannya lalu kembali keposisi awalnya -tiduran- namun kini membelakangi Lian.

“yah Chella aku sedang bertanya, bukannya menjawab kau malah tidur, sungguh tak adil! Hei bangun dan jawab pertanyaanku!”seru Lian sambil menggerak-gerakkan bahu yeoja itu. Bukannya melakukan apa yang diperintahkan Lian, Chella malah menutup matanya.

yah Im Chella!”seru Lian kesal, Chellapun dengan malas menegakkan kembali duduknya. Kini kedua pipinyanya berwarna merah bekas tanda tidurnya –tidur di atas ransel-. Chella menatap Lian dengan ekspresi datar.

“aku tak mau membahas hal itu!”ujar Chella lalu menaruh kedua tangannya di atas ranselnya. Lian mengernyit tak mengerti kemudian bertanya:

kok gitu, jelaskan padaku sebenarnya apa yang terjadi?”

“gara-gara dia aku harus menanggung malu, haish namja s*nt*ng!”sangking kesalnya Chella sampai memaki (mohon maaf, sensor sedikit ^^V)

“memangnya apa yang dia lakukan padamu sampai kamu sekesal itu?”tanya Lian lagi, masih tak mengerti. Chella menatap Lian kemudian berkata dengan kesal:

“dia menipuku dengan mengatakan kalau dia menyukaiku”mendengar itu Lian mengangkat satu alisnya -tak mengerti-

“dia mengatakan dia menyukaimu?”tanya Lian memastikan

“hanya pura-pura!”tambah Chella, membenarkan perkataan Lian

“ya..ya begitulah maksudku”ujar Lian tak mau membantah karena dia tahu takkan kelar-kelar jika dia membantah
 
lagi pula kaukan tahu kalau anak itu suka sekali bercanda, kau malah percaya. Ckck, apa jangan-jangan kau berharap jika dia benar-benar menyukaimu hah?”tutur Lian dengan bertanya diakhir kalimatnya.

“michisseo? Sampai kapanpun aku takkan mau menyukai namja sepertinya titik”jawab Chella dengan emosi, bahkan dia memukul mejanya, membuat seluruh siswa yang berada di dalam kelas itu menatap kearahnya untung saja baru setengah yang hadir, mendengar itu Lian mencibir.

hati-hati dengan ucapanmu itu, bisa-bisa kamu kualat loh!”kata Lian mengingatkan

lantas kenapa kamu bisa sekesal ini kalau dia hanya mengatakan itu?”tanya Lian yang masih sedikit tak mengerti mengingat Chella terlihat sangat kesal saat membahas soal kemarin

“yang membuat aku kesal bukan hanya karena dia mengejekku! Yah walaupun itu masuk dalam daftar kesalku pagi ini. Tapi asal kau tahu saja, kemarin dia mencium pipiku di kafe, di depan banyak orang. Argh namja sialan, aigoo, pipiku tak suci lagi!”kata Chella menjelaskan dengan kesal, ia bahkan menggosok-gosok pipinya. Lian yang mendengar itu hanya bisa melongoh.

“ma..maksudmu, Luhan mencium pipimu?”tanya Lian memastikan

 nde, pipiku, aish padahal aku sudah mencuci wajahku bahkan aku sudah maskeran tadi malam sebelum tidur tapi masih terasa. Ah menyebalkan!”jawab Chella mulai lebay

“aigoo, aku bahkan tak tahu mau ngomong apa sekarang”ujar Lian sambil mengerjap-ngerjapkan matanya


***

“yee, khamsahamnida”kata Fanny dan Nina kompak. Kedua yeoja itu keluar dari ruangan guru setelah menyelesaikan hal-hal yang harus dilengkapi untuk keperluan pindahnya Nina ke Seoul International School –sekolah tersebut-

“berhubung wali kelasmu belum datang, bagaimana kalau kamu temani aku membawa ini pada ketua osis? setelah itu aku akan mengantarmu ke kelasmukata Fanny mengusulkan sambil mengangkat kertas yang dipegangnya yang dititipkan guru untuk diberikan kepada ketua osis

setuju”jawab Nina, kedua yeoja itupun berjalan menuju ruang osis.

@ruang osis... seluruh perangkat osis terlihat sedang berkumpul di ruangan tersebut. Mereka membicarakan tentang rencana kegiatan yang sudah mereka susun. TOK TOK TOK ketukan pintu berhasil menghentikan kegiatan mereka.

“masuk”seru sang ketua osis, mengizinkan orang yang mengetuk pintu tersebut masuk. Setelah mendengar perintah, Fanny dan Nina yang mengetuk pintu itu masuk keruangan tersebut. Keduanya berdiri di depan pintu.

“permisi, kami diperintahkan untuk menyerahkan ini padamu sunbaenim”kata Fanny sambil berjalan kearah ketua osis yang sedang duduk itu. Nina, yeoja itu hanya bisa mematung di tempatnya, yeoja itu terpaku pada sosok namja yang sedang meraih berkas yang diberikan Fanny itu.

“Kim Seok Jin”Nina bergumam dengan ekpresi terkejut bukan main. Namja yang namanya disebutkan oleh Nina itu merupakan namja yang berada di dalam foto yang dia pegang saat dalam perjalanan menuju Seoul, foto yang selama ini dia simpan dengan rapi. Namja itu merupakan salah satu alasan mengapa Nina menetap di Seoul sekarang ‘aku menemukannya, aku menemukan Kim Seok JinNina membatin


To Be Continue :)



KYAA~ Akhirnya kelar juga Part 15 A-nya. Mohon maaf jika author lama memposting bagian ini dikarenakan banyak urusan, mohon maaf juga jika tak sesuai dengan keinginan para readers, fellnya gak dapat maklum author masih dalam tahap belajar. Sekali lagi author minta maaf sekaligus terima kasih karena mau membaca FF aneh nan gaje ini. Harap tak bosan nde? Kritik dan saran sangat diperlukan untuk kelangsungan FF ini, sampai jumpa dichapter berikutnya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar