Author : Choi Im Kim
^^
Main
Cast : Im Chella (Chella),
Kang Lian (Lian), Park Nina (Nina)
Cast : Park Fanny (Fanny), Kim
Eyli (Eyli), Kwon Riri (Riri), Lee
Mona (Mona), Bangtan Boys (BTS),
EXO And other cast..
Genre : School Life, Romance,
Friendship, Drama, Sad
Length : Chaptered
Disclaimer : THIS FANFICTION IS MINE. MOHON UNTUK TIDAK MENGCOPY
/ MENGGANDAKAN / ME-REMAKE / MENCONTEK FANFICTION INI.
THANK YOU ^^
MOHON
MAAF KALAU KETEMU TYPO’S
:D
~“kenapa
kau menatapku seperti itu?”tanya Chella dengan dahi berkerut.
“memangnya kenapa?”bukannya menjawab Luhan malah balik bertanya
“kau menatapku seperti menatap seseorang yang kau sukai, apa jangan-jangan kau menyukaiku?”ujar Chella, dia menggoda namja tampan itu dengan tatapan menyelidik
“kalau benar aku menyukaimu bagaimana?”jawab serta tanya Luhan. Dia menatap Chella serius.
“mwo?”seru Chella terkejut mendengar jawaban Luhan itu, bahkan sekarang matanya membulat sempurna karena terkejut.~
- LOVE YOU CHAPTER
15 A –
Kedua orang itu menatap satu dengan yang lain. Chella mengerjap-ngerjapkan matanya sedangkan Luhan hanya santai sambil menatapnya dalam.
“a..apa maksudmu huh.. ak..aku tak mengerti.. hahahaha
kau lucu sekali Luhan-ah”kata Chella diakhiri dengan tawa paksa, sangat terlihat
dengan jelas jika dia sedang mencoba menghilangkan rasa gugup yang mulai terasa
saat mendengar jawaban namja tampan yang kini menatapnya, sedangkan Luhan
tak tertawa sama sekali. Namja itu terlihat serius sekarang.
“kau yeoja yang pintar, jadi tak mungkin bagimu tak
mengerti dengan apa yang kuucapkan tadi”Luhan berkata membuat Chella menghentikan
tawa paksanya itu.
“Luhan-ah!”panggil Chella
“wae?”jawab serta tanya
Luhan, masih dengan ekspresi serius
“ini tak lucu!”ujar Chella dengan ekspresi yang mulai serius
“siapa yang bilang ini lucu?”balas Luhan tanpa mengurangi kadar ekspresinya membuat Chella menegang
“jadi, ka..kau
benar-benar menyukaiku?”tanya Chella
memastikan kini dengan ekspresi yang campur
aduk
“tentu saja”jawab Luhan santai tanpa beban, mendengar itu Chella menahan nafasnya, dia mulai merasa
berdebar tak karuan sekarang
“maldo andwe!”serunya
sambil menggelengkan kepalanya.
“memangnya kenapa?”kini Luhan yang bertanya dengan dahi sedikit berkerut
“kita sahabat Luhan-ah!”jawab Chella memelas
“terus kenapa?”tanya
Luhan lagi
“aneh saja jika kau
menyukaiku!”jawab Chella dengan perasaan yang mulai tak
karuan
“memangnya salah jika seorang sahabat menyukai sahabatnya
sendiri? Lagian kau sahabat yeoja
pertamaku, mungkin sajakan rasa itu muncul!”tutur Luhan dengan tenang membuat Chella
semakin bingung
“tapikan kita sahabatan dari SD Luhan-ah! Aneh saja jika kau
tiba-tiba bilang kau menyukaiku!”ujar Chella menjelaskan apa yang sedang dia pikirankan sekarang. Luhan hanya diam sambil menatap yeoja itu.
“ap..apa benar kau menyukaiku?”tanya Chella untuk ketiga kalinya, memastikan agar apa yang didengarnya itu salah. Luhan menatap
Chella lama, Chella menanti Luhan menjawab pertanyaannya dengan alis berkerut.
Luhan tak tahan lagi, dan akhirnya…..
“BWAHAHAHAHAHAHAH!”tawanya menggelegar di cafe itu, membuat
sebagian orang yang ada di cafe itu menatap kearah mereka berdua.
Chella mengernyit heran menatap Luhan yang tiba-tiba
tertawa sambil memeluk perutnya sendiri.
“yah kenapa kau tertawa hah?”tanya Chella dengan alis berkerut. Luhan tak menjawabnya,
dia lebih sibuk tertawa.
“YAH XIU LU HAN!“teriak Chella kesal karena tak
dihiraukan, Luhan akhirnya menghentikan tawanya kemudian menatap
Chella
“kau tegang sekali.. aku sampai tak bisa menahan tawaku
hahaha”ujar Luhan kemudian kembali tertawa membuat
Chella menatap dirinya dengan heran.
“maksudmu?”tanya
Chella masih tak mengerti, Luhan menegapkan duduknya kemudian mendekatkan kepalanya kearah Chella yang mengernyit itu.
“aku hanya bercanda nona Im”jawab Luhan lalu menjulurkan
lidahnya lalu kembali
menyandarkan punggungnya kesandaran kursi kemudian tertawa, mendengar itu raut
muka Chella berubah 130 derajat, seketika
itu tissue yang tanpa sadar digulungnya tadi
dilemparkan dengan kasar kewajah
Luhan.
“sialan kau!”maki Chella dengan emosi, namun itu tak membuat Luhan berhenti tertawa
“diam kau!”seru Chella
berapi-api, Luhanpun menghentikan tawanya lalu berkata:
“aku tak mungkin menyukai yeoja galak, bermulut tajam,
rakus sepertimu!”mendengar ejekan
dari namja tampan itu membuat Chella semakin naik pitam.
“XIU LUHAN MATI SAJA KAU!!”teriak Chella lalu berdiri dan menghampiri Luhan kemudian memukul namja tersebut dengan sekuat tenaga, Luhan hanya menangkis pukulan yeoja
itu sambil tertawa, terjadilah aksi membabi buta disitu yang dilakukan oleh sang yeoja. Orang-orang yang ada di cafe itu hanya
menggelengkan kepala mereka lalu kembali keaktifitas mereka. Chella masih memukul
Luhan, saat tangannya kembali melayangkan pukulan kesalnya itu dengan cepat
Luhan memegang kedua tangan Chella dan CUP
saat itu juga
Chella menghentikan aksinya, seketika itu tubuhnya
menegang saat namja
yang berada dihadapannya mengecup pipinya,
matanya membulat sempurna karena terkejut, sedangkan namja
itu hanya diam sambil menatap Chella
“neo..neo..”kata-kata
yang keluar dari mulut yeoja itu terdengar
seperti gumaman. Luhan menatap Chella,
entah apa yang sedang dipikirkan namja itu sekarang. Chella mengerjap-ngerjapkan matanya kemudian…..
“KYAAAA XIU LU HAN PERGILAH KE NERAKA SEKARANG JUGA!!”
***
Keesokan
harinya..
Jungkook berjalan di trotoar dekat halte bus. Namja itu berjalan dengan earphone ditelinganya. Dia terus berjalan sampai sebuah pemandangan menarik
perhatiannya dimana seorang yeoja
turun dari sebuah mobil mewah berwarna hitam, membuat
dia menghentikan langkahnya. Jungkook yang adalah namja itu mempertajam penglihatannya.
“itu..”dia berusaha keras berpikir siapa yeoja itu dari tampilan
belakang yeoja tersebut saat yeoja itu keluar dari mobil mewah tadi dengan memegang ranselnya. Mobil hitam itu pergi saat
yeoja itu berucap, entah apa yang diucapnya. Yeoja itu menggendong ranselnya agak menyamping sehingga Jungkook dapat melihat wajah milik yeoja tersebut.
“itukan Lee Mona, bagaimana bisa
dia keluar dari mobil mewah itu?”kata tanya dengan
spontan terlontar lewat mulut sexy namja tersebut dengan mata
membulat sempurna saat mengetahui siapa yeoja itu. Penasaran, Jungkookpun mendekati yeoja bernama lengkap Lee Mona yang kini berdiri di halte bus. Mona
yang tak menyadari keberadaan Jungkook hanya menatap ke depan.
“Mona-ssi!”panggil Jungkook saat dirinya sudah berada
dekat dengan Mona. Mona yang merasa di panggil dengan cepat menoleh.
“ah Jungkook-ssi, pagi”jawab Mona sekaligus member salam dengan senyum tentunya. Namun Jungkook hanya
menatap Mona tanpa ekspresi membuat Mona mengangkat kedua
alisnya seakan bertanya mengapa namja tampan itu menatap dirinya dengan
ekspresi yang aneh menurutnya.
“kenapa kau bisa turun dari mobil hitam itu?”tanya
Jungkook to the point, dia sangat penasaran
sekarang sehingga dia
tak membalas sapaan yeoja itu. Mata yeoja itu sukses membulat sempurna saat mendengar pertanyaan namja tersebut.
“nd..nde?”suara dan ekspresi Mona
mengisyaratkan jika dirinya terkejut dengan pertanyaan
yang singkat padat jelas dan langsung pada intinya, yah begitulah sifat
Jungkook, kurang suka basa-basi.
“kenapa kau bisa turun dari mobil hitam itu?”Jungkook
mengulangi pertanyaannya membuat Mona menelan
ludahnya dengan susah payah
‘mati aku’batin Mona
“i..itu..”yeoja itu terlihat berfikir, tangannya meremas
ujung roknya. Jungkook mengerutkan alisnya saat menangkap gelagat aneh dari yeoja cantik tersebut yang
kini berdiri di hadapannya.
“ta..tadi itu aku di antar tetanggaku”jawab Mona agak cepat yang tentunya berbohong.
“tetangga?”Jungkook kembali bertanya dengan
alis terangkat satu
“nde tetangga, kebetulan tadi
dia melihat aku sedang jalan kaki dan kebetulan juga tujuannya searah dengan
sekolah maka dari itu dia menawarkan bantuan. Lagian tidak bagus bukan menolak
tawaran yang sangat tepat pada waktunya hehehe”jawab Mona dengan diakhiri tawa yang dibuat-buat, dia beralasan yang tentu saja dibuat seakan-akan itu benar terjadi padahal
sama sekali tidak seperti itu
“benarkah? Kalau begitu kenapa hanya mengantarmu sampai
di halte? kenapa tak
langsung saja di sekolah?”tanya Jungkook
masih penasaran
“eum i..itu karena tetanggaku
sedang terburu-buru, yah jadinya aku diantar hanya sampai di sini!”jawab Mona sambil tersenyum agar Jungkook percaya.
“benarkah?”Jungkook kembali bertanya
untuk memastikan
“nde”jawab Mona mantap ‘kumohon
jangan tanya lagi, aku tak tahu mau jawab apa jika kamu bertanya lebih
lagi’batin Mona berdoa, dia semakin mempererat
genggaman tangannya pada pinggiran rok miliknya. Jungkook masih
tak percaya, dia ingin melanjutkan pertanyaannya tapi bus lebih dulu datang.
“oo itu busnya! Kajja
Jungkook-ssi, kita bisa terlambat!”Mona berseru saat
melihat kesempatan untuk menghindari pertanyaan namja tampan itu, dengan cepat
dia
masuk sebelum Jungkook kembali bertanya. Dia takut jika
Jungkook bisa curiga, dan identitasnya akan terbongkar walaupun sebenarnya Jungkook memang sudah curiga.
“tingkahnya aneh sekali seperti
ada yang disembunyikan!”ujar Jungkook setelah itu ikut masuk ke dalam bus.
***
@SEOUL HIGH
SCHOOL..
Sekarang waktu menunjukkan pukul
06:45 WKS (Waktu Korea Selatan :D) Banyak siswa maupun siswi berjalan memasuki
area sekolah tersebut begitu pula dengan Fanny dan Nina, mereka berjalan masuk ke dalam sekolah tersebut.
Keduanya berbincang sambil berjalan, sesekali kedua yeoja itu tertawa. Sampai
akhirnya sebuah suara menginstrupsi kegiatan mereka.
“FANNY-AH!!”panggil seseorang dari arah belakang kedua yeoja itu. Fanny dan
Nina serempak menatap kearah belakang. Orang yang memanggil itu, lebih tepatnya
yeoja yang memanggil nama Fanny dengan nyaring berlari kearah mereka. Yeoja
cantik berambut panjang nan lurus itu berhenti di tempat Fanny
dan Nina.
“oo, Riri-ah, waeyo?
kau girang sekali pagi ini! Apa ini karena Bambam sunbae?”tanya Fanny menebak,
sedang Nina menatap kedua yeoja itu secara bergantian dalam diam, karena dia tak tahu harus apa, mengingat dia murid baru di
sekolah itu.
“hmmm, tak hanya itu saja!”jawab Riri dengan senyum misterius
“tak hanya itu saja apa maksudmu?”lagi,
Fanny bertanya kini dengan alis
berkerut. Riripun melangkah selangkah
lebih dekat kearah Fanny
“Eyli tak lagi marah padaku, ah aku senang sekali!”jawab
Riri sedikit berbisik kemudian tersenyum senang membuat dia 2x lebih cantik, mendengar
itu Fanny melongoh sedangkan Nina masih
diam sambil terus menyaksikan dengan seksama perbincangan kedua yeoja cantik
itu
“jeongmal? Cepat sekali..
kupikir akan memakan waktu yang lama, tapi baguslah kalau begitu..”tutur Fanny kemudian ikut tersenyum, keduanya saling tersenyum (Nina
dikacangin :D, kasihan)
“hmmm”Riri tersenyum, pandangannyapun berahli pada yeoja
yang berada di samping Fanny –Nina-, merasa dirinya ditatap, Ninapun tersenyum.
“siapa dia?”tanya Riri pada Fanny,
Fannypun menatap kearah Nina
“astaga aku mengabaikannya, mian Nina-ya.. eumm Riri-ya ini Nina, Park Nina sepupuku
yang cantik nan narsis, dia murid baru di
sini. Dan Nina, ini Riri, Kwon Riri sahabatku
yang cantik namun sedikit aneh!!”jawab Fanny memperkenalkan
sepupunya itu dengan Riri lalu sedikit berbisik diakhir kalimat pada Nina
“yah Park Fanny, aku mendengarmu eoh!!”cibir Riri yang masih bisa mendengar bisikkan sahabatnya itu, mendengar itu Fanny dan Nina tertawa.
“kau ini..”bisik Nina
sedikit menyenggol(?) lengan Fanny.
Keduanya -Nina & Riri- saling tersenyum sebagai sapaan masing-masing.
“rupanya murid baru, annyeong
Nina-ssi, tadi dia sudah memperkenalkan
namaku bukan jadi aku tak perlu perkenalkan namakukan? Tapi untuk kata aneh itu
jangan didengarkan, dia hanya mengarang saja”ujar Riri pada Nina sambil sedikit melirik
sinis pada Fanny karena dibilang aneh, tapi bukan berarti dia marah yah ;)
“ah nde Riri-ssi, tenang saja..
dia yang aneh bukan kamu jadi tak usah dihiraukan”jawab Nina ikut mengatai sepupunya itu
“yah kalian berdua kompak skali
membullyku rupanya”seru Fanny dengan ekspresi geram yang dibuat-buat membuat
kedua yeoja itu tertawa, baru saja ingin mengeluarkan argument lagi seseorang
datang dan berkata diakhiri dengan kalimat tanya:
“hei kalian, kenapa berkumpul di situ eoh? Omo sepertinya ada wajah baru…. Dia siapa?”orang itu berjalan mendekati ketiga yeoja cantik itu yang dengan
serempak menoleh kearahnya
“Eyli-ah”seru Riri menyebutkan nama orang tersebut
“dia Nina, Park Nina sepupuku, dia
murid baru di sini.. Nina-ya, dia Kim Eyli sahabatku”jawab Fanny pada Eyli, Ninapun mengulurkan tangannya.
“annyeong Eyli-ssi”sapa Nina
“annyeong Nina-ssi”balas Eyli sambil menjabat tangan Nina dan untuk kesekian kalinya seseorang menginstrupsi pembicaraan mereka
“good morning ladies”dengan
serempak keempat yeoja itu menoleh keasal suara tersebut.
“Jimin oppa”seru Eyli sambil tersenyum riang, ‘mereka baikan!’batin Fanny dan Riri saat melihat
ekspresi Eyli. Jiminpun membalas senyum Eyli, yeojachingunya.
Jimin berjalan kearah mereka, bukan hanya
Jimin saja, ada juga namja yang mengikutinya dari belakang, namja itu tak lain
adalah Taehyung. Kedua namja tersebut kini berdiri di hadapan
keempat yeoja itu. Fanny tak melepaskan pandangannya dari Taehyung sampai Taehyung menatap kearahnya, saat itu juga Fanny menatap kearah
lain ‘kenapa jantungku eoh?’pikir Fanny saat merasakan detak jantungnya mulai
memacu lebih dari biasanya, dia mengimbas-ngibaskan tangannya disekitar
wajahnya
“Fanny-ah, gwenchana?”tanya Nina
sedikit berbisik saat melihat tingkah sepupunya itu
“huh? Ah gwenchana, hanya merasa
panas saja.. huhhh, kenapa tiba-tiba hawa di sini terasa panas eoh?”jawab serta
tanya Fanny sambil terus mengibaskan tangannya
“wajahmu memerah Fanny-ah”kata
Nina sambil menunjuk pipi Fanny
“mwo?”seru Fanny dengan mata
melotot membuat yang lain menatap kearah mereka berdua, Nina menatap mereka
kemudian kembali menatap Fanny
“Fanny-ah wajahmu memerah, kau
sakit?”tanya Jimin sambil menatap Fanny dengan seksama, yang lainpun ikut
menatap kearah wajah Fanny yang dibilang memerah itu, dengan cepat Eyli dan Riri
saling menatap sambil saling kode
“a..aniyo, aku tak sakit Jimin
oppa”jawab Fanny sambil mengibas-ngibaskan tanganya
“terus kenapa wajahmu memerah?”lagi
Jimin bertanya, Fanny menatap kearah Eyli sambil memberi kode, menangkap signal
yang diberikan Fanny, Eylipun berkata:
“oppa datang naik apa kemari?”kalimat
tanya itu mengalihkan perhatian Jimin dari Fanny ‘fiuh~’batin Fanny, dia bisa
bernafas lega sekarang
“naik mobil”jawab Jimin sambil
menatap yeojanya kemudian kembali menatap kearah Fanny, Fanny yang ditatap itupun
mengerjap-ngerjapkankan matanya, jantungnya kembali berdetak tak karuan baru
saja akan bertanya tapi diurungkan saat matanya menangkap yeoja yang ada di samping Fanny, terasa asing, alis Jiminpun berkerut berusaha berfikir,
Nina yang ditatap itupun menatap Jimin heran
“sepertinya aku baru kali ini
melihat dia, siapa dia? Apa mungkin murid kelas
lain?”tanya Jimin pada mereka
kecuali Nina sambil menatap yeoja tersebut.
“eum dia Park Nina, sepupu
Fanny, dia murid baru”jawab Eyli cepat
sambil memperkenalkan Nina.
“ahh, kupikir murid di sini, annyeong Park Nina-ssi, jeonun Park Jimin
imnida, kau bisa memanggilku Jimin. Namja tertampan di sekolah ini!”respon Jimin kemudian memperkenalkan dirinya lalu mengulurkan tangannya pada Nina, mendengar itu semua menatap kearah Jimin, ada yang terkekeh ada juga
yang menatap Jimin dengan tatapan aneh
“annyeong Park Jimin-ssi”sapa
Nina saat menjabat tangan Jimin sambil senyum setelah melepas tangannya, dia menatap
namja yang berdiri di samping Jimin,
yang tak lain Taehyung itu, Nina sedikit terdiam karena
terpesona sedangkan Taehyung hanya menatap Nina tanpa berniat
berkenalan. Riri yang melihat itu dengan cepat berkata:
“dia Taehyung oppa. Kim
Taehyung oppa”mendengar itu membuat Nina
sedikit tersentak
“ah annyeong Kim Taehyung-ssi”sapa Nina sambil tersenyum
“annyeong Nina-ssi”balas Taehyung
sambil tersenyum tanpa menjabat tangan Nina seperti yang dilakukan yang lain ‘dia
tak mau berjabat tangan denganku, tsk, padahal aku sangat berharap untuk
berjabat tangan dengannya’batin Nina
“lebih baik kau jangan terlalu dekat dengannya, karena
namja ini aneh!”tambah Jimin tiba-tiba, mendengar itu
Taehyung menatap Jimin yang mengejeknya TOENG Taehyung menoyor kepala Jimin.
“kau yang aneh!”cibir Taehyung, kemudian berjalan
meninggalkan mereka.
“hei dia merajuk?”seru Jimin
kaget dengan tingkah Taehyung yang menurutnya aneh
“oppa sih”Eyli berujar sambil menyenggol(?)
lengan namjanya itu
“aku hanya bercanda, yah walaupun
kenyataannya seperti itu!”Jimin berusaha membela dirinya, sedangkan Fanny hanya
bisa menatap punggung Taehyung yang semakin
menjauh.
“kau keterlaluan oppa”tambah Riri
“yah kenapa kalian menyalahkanku?”Jimin tak terima dengan
tuduhan yang diarahkan kepadanya. Ketiga orang itu terus saja saling tuduh-menuduh(?). Nina yang melihat itu tertawa merasa lucu dengan tingkah ketiga orang itu
“hei sudah-sudah hentikan, lebih baik kita ke kelas
sekarang juga karena 5 menit lagi bel akan berbunyi!”seru
Fanny yang tadinya sempat melirik arloji yang melingkar
dipergelangan tangannya
“5 menit? Jeongmal?”seru Riri kaget
bukan main
“kau pikir aku berbohong? Coba cek
saja arlojimu!”kata Fanny, dengan secara bersamaan keempat orang itu melirik arloji
mereka masing-masing
“omona, benar lagi 5 menit lagi,
kajja kita kekelas”seru Eyli mulai panik
“kajja oppa”ajak Eyli pada namjanya
“nde”jawab Jimin lalu memegang tangan Eyli.
“mentang-mentang sudah baikan lalu main tinggalin sahabat-sahabat
sendiri!”cibir Riri saat menatap sepasang
kekasih itu
“bukannya tadi aku mengajak kalian juga!”kata Eyli
“never mind”ujar Riri sambil menggelengkan kepalanya
“eih~ kalau begitu kajja keburu
bel berbunyi”usul Eyli
“hmmm”jawab Riri, ketiga orang itu melangkahkan kaki mereka, menyadari Fanny dan Nina tak ikut Riripun menghentikan langkahnya lalu menoleh
kearah mereka berdua.
“kalian tak ikut?”tanya
Riri pada Nina dan Fanny yang masih
bergeming di tempat mereka.
“duluan saja, aku harus mengantar Nina ke ruang guru dulu, eum tolong sampaikan pada songsaenim nde?”jawab Fanny diakhiri kalimat memohon
“ah nde, aku lupa. Kalau begitu aku duluan”ujar Riri sambil pamitan
“nde”dengan kompak kedua yeoja itu
membalas ucapan Riri
“kajja Nina-ya!”ajak Fanny pada Nina
“hmmm”Nina mengangguk, keduanyapun berjalan ke ruang
guru.
***
@tingkat 2-1..
Lian tersenyum di tempat duduknya
sambil menatap layar hpnya. dia menatap foto yang diambil secara diam-diam. Foto itu adalah foto
namja yang bernama lengkap Joon Jungkook. Senyumnya terus merekah.
“dia tampan sekali!”Lian bergumam sambil terus menatap
foto tersebut. Kembali terbesit ingatan kemarin saat di kafe. Dia tak
menyangkah jika Jungkook akan berlaku seperti itu mengingat sikapnya
yang sangat dingin
“kau akan gila jika terus tersenyum seperti itu!”kalimat berbunyi cibiran itu membuat Lian mengalihkan
perhatiannya dari hpnya itu, Lianpun
menatap orang yang menghancurkan moment indahnya itu.
“kau ini, mengganggu saja!”seru Lian sambil memayunkan
bibirnya. Orang itu berjalan ke tempat
duduknya yang kebetulan bersebelahan dengan tempat duduk Lian. Dia
menaruh ranselnya di meja lalu menyandarkan kepalanya di atas ransel tersebut. Saat itu juga Lian melayangkan
pertanyaannya.
“neo waegurae? Tak bersemangat
sekali!”tanya Lian kemudian mengantongi hpnya
“mengantuk!”jawab orang itu singkat
“aigoo, yah Im Chella kau ini malas sekali! Lihat dong
aku, semangat. Seharusnya kamu itu semangat seperti aku, ini malah malas-malasan
padahal kamu baru saja sampai dan ini masih
pagi, ckck~”cibir Lian,
yeoja yang bermarga Im itu membuka kelopak matanya dan menatap Lian malas.
“hmmm, kau bilang begitu. Padahal beberapa hari yang lalu
kau seperti mayat hidup!”yeoja itu membalas cibiran
Lian.
“kekekeke”Lian hanya terkekeh mendengar cibiran Chella yang memang benar adanya. Chella memutar
bola matanya kemudian menegakkan duduknya.
“ngomong-ngomong apa
yang kau lakukan dengan namja itu?”tanya Chella to the point, saat mengingat
kejadian kemarin. Lian terbelalakkan saat mendengar pertanyaan Chella
“mw.mmwoya?”Lian bertanya dengan tergagap-gagap ‘jangan-jangan...’pikir Lian.
“mwo..mwo..mwoya? cih~ pakai nanya lagi, aku bertanya apa
yang kau lakukan dengan namja itu?”ujar Chella dengan
mengejek diawal kalimat dan diakhiri dengan kalimat tanya. Dia menyebutkan kalimat tanya itu untuk kedua kalinya.
“nam..namja? namja siapa? Aku tak mengerti!” Lian menjawab serta bertanya seakan-akan
tak mengerti, hal itu membuat Chella
ingin melemparkan buku ke wajah yeoja itu
“jangan pura-pura bodoh, kau pikir aku tak tahu siapa yang kamu temui kemarin di luar cafe? kau bertemu dengan Jungkook kan?!”seru Chella mulai kesal. Lian menelan
ludahnya lalu berkata:
“jadi kau...”
“nde, aku melihat semuanya. Jadi jelaskan padaku apa yang
kalian lakukan, ani, apa yang kalian bicarakan?!”seakan tahu maksud ucapan Lian dengan cepat Chella memotong ucapan yeoja itu lalu bertanya, karena dia sudah tak sabar mendengar penjelasan
sahabatnya itu
“eumm itu..”
“palli”tuntut Chella tak sabar
“astaga, sabar ini juga baru mau jelasin!”seru Lian menatap Chella heran
“ya sudah jelaskan”perintah Chella untuk kesekian kalinya
“kapan aku mau jelasin kalau kamunya bicara terus!”seru
Lian gemas
“tahun depan, yah sekaranglah!”ujar
Chella kesal.
“yah sudah kalau begitu kamu
diam, supaya aku bisa menjelaskan semuanya!”seru Lian untuk kesekian kalinya.
Chella akhirnya diam, begitulah mereka, selalu
berdebat. Akhirnya Lianpun mulai
menjelaskan.
“wow!”hanya itu yang bisa Chella ucapkan setelah mendengar penjelasan sahabatnya itu, bahkan rasa
kantuknya hilang sekarang. Lian kembali tersenyum gaje
“aku tak menyangkah”ujar Chella lagi
“nado”balas Lian masih senyum-senyum gaje
“aigoo, lihat dirimu sekarang,
seperti orang yang kasmaran yang mulai gila”ujar Chella mengejek
“bodoh”balas Lian sambil
menjulurkan lidahnya
“eh
ngomong-ngomong kenapa kalian meninggalkanku kemarin huh?”kini Lian yang
bertanya, dia kesal mengingat kejadian
kemarin yang membuat dirinya harus pulang sendiri, dengan cepat
ekspresi Chella berubah. Lian yang melihat itu menatapnya heran.
“yah wae? Ekspresimu berubah!”tanya Lian langsung. Chella
membuang pandangannya lalu kembali keposisi awalnya -tiduran- namun kini
membelakangi Lian.
“yah Chella aku sedang bertanya, bukannya menjawab kau
malah tidur, sungguh tak adil! Hei
bangun dan jawab pertanyaanku!”seru
Lian sambil menggerak-gerakkan bahu
yeoja itu. Bukannya melakukan apa yang diperintahkan Lian, Chella malah menutup matanya.
“yah Im Chella!”seru Lian kesal, Chellapun dengan malas menegakkan
kembali duduknya. Kini kedua pipinyanya berwarna
merah bekas tanda tidurnya –tidur di atas ransel-. Chella menatap Lian dengan ekspresi datar.
“aku tak mau membahas hal
itu!”ujar Chella lalu menaruh kedua tangannya di atas ranselnya. Lian mengernyit tak mengerti kemudian bertanya:
“kok gitu, jelaskan padaku sebenarnya
apa yang terjadi?”
“gara-gara dia aku harus menanggung malu, haish namja s*nt*ng!”sangking kesalnya Chella
sampai memaki (mohon maaf, sensor sedikit ^^V)
“memangnya apa yang dia lakukan padamu sampai kamu sekesal itu?”tanya Lian lagi, masih tak mengerti.
Chella menatap Lian kemudian berkata dengan kesal:
“dia menipuku dengan mengatakan kalau dia menyukaiku”mendengar itu Lian mengangkat satu alisnya -tak mengerti-
“dia mengatakan dia menyukaimu?”tanya Lian memastikan
“hanya pura-pura!”tambah Chella, membenarkan perkataan Lian
“ya..ya begitulah maksudku”ujar Lian
tak mau membantah karena dia tahu takkan kelar-kelar
jika dia membantah
“lagi pula kaukan tahu kalau anak itu suka sekali bercanda, kau malah
percaya. Ckck, apa jangan-jangan kau berharap jika dia benar-benar menyukaimu hah?”tutur Lian dengan bertanya diakhir kalimatnya.
“michisseo? Sampai kapanpun aku
takkan mau menyukai namja sepertinya titik”jawab Chella dengan emosi, bahkan dia memukul mejanya,
membuat seluruh siswa yang berada di dalam
kelas itu menatap kearahnya untung saja baru setengah
yang hadir, mendengar itu Lian
mencibir.
“hati-hati dengan ucapanmu itu,
bisa-bisa kamu kualat loh!”kata Lian mengingatkan
“lantas kenapa kamu bisa sekesal ini kalau
dia hanya mengatakan itu?”tanya Lian yang masih sedikit tak mengerti mengingat Chella terlihat sangat kesal saat membahas soal kemarin
“yang membuat aku kesal bukan hanya karena
dia mengejekku! Yah walaupun itu masuk dalam daftar kesalku pagi ini. Tapi asal kau
tahu saja, kemarin dia
mencium pipiku di kafe, di depan
banyak orang. Argh namja sialan, aigoo, pipiku tak suci lagi!”kata Chella menjelaskan dengan kesal, ia
bahkan menggosok-gosok pipinya. Lian yang mendengar itu hanya bisa melongoh.
“ma..maksudmu, Luhan mencium pipimu?”tanya
Lian memastikan
“nde, pipiku, aish padahal aku sudah mencuci wajahku bahkan
aku sudah maskeran tadi malam sebelum tidur tapi masih terasa. Ah menyebalkan!”jawab Chella mulai lebay
“aigoo, aku bahkan tak tahu mau
ngomong apa sekarang”ujar Lian sambil
mengerjap-ngerjapkan matanya
***
“yee, khamsahamnida”kata Fanny dan Nina kompak. Kedua yeoja itu keluar dari ruangan guru setelah
menyelesaikan hal-hal yang harus dilengkapi untuk keperluan pindahnya Nina ke
Seoul International School –sekolah tersebut-
“berhubung wali kelasmu belum datang,
bagaimana kalau kamu temani aku membawa ini
pada ketua osis? setelah itu aku akan mengantarmu ke kelasmu”kata
Fanny mengusulkan sambil mengangkat
kertas yang dipegangnya yang dititipkan guru untuk
diberikan kepada ketua osis
“setuju”jawab
Nina, kedua yeoja itupun berjalan menuju ruang osis.
@ruang osis... seluruh perangkat osis terlihat sedang
berkumpul di ruangan tersebut.
Mereka membicarakan tentang rencana kegiatan yang sudah mereka susun. TOK
TOK TOK ketukan pintu berhasil menghentikan kegiatan mereka.
“masuk”seru sang ketua osis, mengizinkan orang yang mengetuk pintu tersebut masuk. Setelah
mendengar perintah, Fanny dan Nina yang mengetuk pintu itu masuk keruangan tersebut. Keduanya berdiri
di depan pintu.
“permisi, kami diperintahkan untuk menyerahkan ini padamu sunbaenim”kata Fanny
sambil berjalan kearah ketua osis yang sedang duduk itu. Nina, yeoja itu hanya
bisa mematung di tempatnya, yeoja
itu terpaku pada sosok namja yang sedang meraih berkas yang diberikan Fanny
itu.
“Kim Seok Jin”Nina bergumam dengan ekpresi
terkejut bukan main. Namja yang namanya disebutkan oleh Nina itu merupakan namja
yang berada di dalam foto yang dia pegang saat dalam perjalanan menuju Seoul, foto yang selama ini dia
simpan dengan rapi. Namja itu merupakan salah satu alasan
mengapa Nina menetap di
Seoul sekarang ‘aku menemukannya, aku menemukan Kim Seok Jin’Nina membatin
To Be Continue :)
KYAA~ Akhirnya kelar juga Part 15 A-nya. Mohon
maaf jika author lama memposting bagian ini dikarenakan banyak urusan, mohon
maaf juga jika tak sesuai dengan keinginan para readers, fellnya gak
dapat maklum author masih dalam tahap belajar. Sekali lagi
author minta maaf sekaligus terima kasih karena mau membaca FF aneh nan gaje ini.
Harap tak bosan nde? Kritik dan saran
sangat diperlukan untuk kelangsungan FF ini, sampai jumpa dichapter berikutnya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar